Terduga teroris Bekasi dipantau Densus 88 sejak empat bulan lalu
Merdeka.com - Aparat Densus 88 Antiteror menangkap MI alias AB di Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi pada Minggu (13/5) pagi. Rupanya anggota Jemaah Ansharut Daulah (JAD) Jabodetabek tersebut sudah dipantau sejak empat bulan lalu oleh polisi.
"Ada orang dari Polda Jabar empat bulan lalu ketemu saya, meminta untuk memantau (MI)," kata pengurus RT 1 RW 15 Perumahan Taman Tridaya Indah, Desa Tridaya Sakti, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Agus kepada wartawan, Minggu (13/5).
MI tinggal bersama dengan mertuanya, Umi, di blok K-5 Nomor 9, Perumahan Taman Tridaya Indah sejak enam bulan lalu. Agus mengatakan, MI berasal dari Jambi, dalam kesehariannya, MI cukup tertutup dengan lingkungan warga di sana.
-
Kenapa Densus 88 menangkap terduga teroris? 'Kita tidak ingin persoalan di medsos yang dipicu oleh orang-orang seperti itu memberikan kegaduhan di dunia maya yang tidak hanya didalam negeri tapi bisa di luar negeri karena tokoh sekelas atau figur sekelas seperti Paus keramaian di medsos akan mengganggu kegiatan,' ucap dia
-
Apa yang ditemukan Densus 88 saat penangkapan terduga teroris? 'Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata. Logo ISIS misalnya, logo-logo yang merujuk pada tanda tertentu yang biasa digunakan kelompok teror, salah satu misalnya bendera bendera itu ya,' kata dia di GBK, Jumat (6/9).
-
Siapa yang ditangkap Densus 88? Aswin mengatakan, Densus 88 Antiteror akan menggali lebih jauh keterangan dari para pelaku, termasuk mencari barang-barang lain yang berhubungan dengan aksi teror.
-
Siapa yang ditangkap? Seorang pria di China utara ditangkap oleh pihak kepolisian setelah ia membuat surat penangkapan palsu untuk dirinya sendiri di media sosial.
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
"Pertama bilang kerja di Hotel, lalu pindah ke sekolah perhotelan sebagai staf tata usaha," kata Agus.
Agus mengaku setiap gerak-gerik MI dilaporkan ke aparat Polda Jawa Barat. Bahkan, Agus mengaku melaporkan jenis kendaraan yang dipakai menuju ke arah mana. Karena itu, Agus mengaku tidak kaget jika MI ditangkap oleh polisi.
"Tadi penggeledahan di rumahnya, petugas memeriksa dokumen pribadi. Saya melihat ada paspor," ujarnya.
Berdasarkan informasi yang dirangkum merdeka.com, MI merencanakan amaliyah ke sejumlah markas kepolisian di Bogor, Jakarta, Bandung, dan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Densus 88 mengamankan beberapa komponen elektronik dan bahan peledak
Baca SelengkapnyaKetua RT setempat mengaku dihubungi aparat keamanan sejak sekitar dua bulan lalu. Namun dia diminta untuk tidak memberitahukan operasi itu.
Baca SelengkapnyaAnggota Densus 88 sempat menemui Ketua RT sebelum menggerebek kontrakan tersangka teroris di Bekasi.
Baca SelengkapnyaPria berinisial DE ditangkap Densus 88 di Bekasi, karena diduga terafiliasi jaringan teroris ISIS. Rumahnya di Baleendah, Kabupaten Bandung pun digeledah.
Baca SelengkapnyaAswin belum menjelaskan lebih rinci penangkapan teroris yang berlangsung di Bekasi itu.
Baca SelengkapnyaTersangka teroris itu ditangkap di perumahan pesona anggrek harapan blok B 7 Nomor 20A RT 07 RW 027 harapan Jaya Bekasi Utara, Kota Bekasi.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan informasi, selain menangkap terduga teroris, Tim Densus 88 juga melakukan penggeledahan di dua tempat.
Baca SelengkapnyaRamadhan belum bisa mengungkap terkait detail penangkapan dan kronologi belasan tersangka teroris.
Baca SelengkapnyaDensus 88 Antiteror Polri menangkap enam tersangka diduga terlibat dalam aksi jaringan terorisme di Kalbar dan Sumsel.
Baca SelengkapnyaPerintah Kapolri itu guna memastikan apakah DE yang merupakan pegawai KAI berdiri sendiri atau tergabung dalam jaringan kelompok teroris lain.
Baca SelengkapnyaSampai saat ini penyidik masih memeriksa keduanya secara intensif.
Baca SelengkapnyaTim Densus 88 Antiteror Polri menangkap DE (28) di Bekasi, Senin (14/8). Tersangka tindak pidana terorisme ini merupakan karyawan BUMN.
Baca Selengkapnya