Terduga Teroris di Jakarta-Babel Pesan Senjata untuk Dikirim ke Poso
Merdeka.com - Detasmen Khusus (Densus) 88 antiteror Polri telah menangkap tiga orang terduga teroris di Jakarta Timur, Jakarta Barat dan juga Bangka Belitung (Babel). Ketiganya itu diketahui yakni DS, SY dan juga AS yang ditangkap pada Rabu (30/6) lalu.
Kabag Penum Div Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan mengatakan, SY berkomunikasi dengan AS menggunakan akun milik Ummu Nisa serta akun atas nama Sakira01. Komunikasi keduanya itu terkait dengan pemesanan amunisi serta senjata api.
"AS terhubung dengan S menggunakan akun hijau milik Ummu Nisa yang diberikan kepada S untuk berkomunikasi dengan dengan AS dengan nama akun Abulebay alias Sakira01," kata Ramadhan saat konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (12/7).
-
Siapa yang terlibat dalam kontak tembak? Kontak tembak terjadi antara Satuan Tugas Batalyon Infanteri (Satgas Yonif) 133/Yudha Sakti dengan OPM wilayah Sorong Raya.
-
Siapa yang mendapatkan pesan dari Kapolri? Peraih Adhi Makayasa Akpol 2024 diberi pesan oleh Kapolri. Begini isinya.
-
Siapa pelaku pembunuhan PSK online? Kepala Polres Cirebon Kota AKBP Muhammad Rano Hadiyanto menjelaskan dalam kurun waktu tiga jam setelah kejadian, pelaku berinisial C (30) ditangkap karena terbukti menganiaya korban A (21) hingga meninggal dunia.'Kami mendapatkan laporan terkait penemuan jasad korban pada pukul 15.30 WIB, Kamis kemarin. Tiga jam berselang pelaku yakni C berhasil kami tangkap,' kata Kapolres di Cirebon, dilansir Antara, Jumat (10/5).
-
Siapa saja yang terlibat dalam komunikasi? Pengirim pesan adalah orang atau entitas yang mengirimkan pesan, sedangkan penerima pesan adalah orang atau entitas yang menerima pesan.
-
Siapa yang terlibat? Konflik pribadi adalah konflik yang melibatkan satu individu dengan individu lainnya.
"AS dan S terhubung secara perbankan melalui salah satu Bank Swasta terkait pemesanan amunisi, senjata api revlover dan senjata api laras panjang. AS dan S terhubung dengan menggunakan komunikasi beberapa komunikasi media sosial," sambungnya.
Untuk melakukan pengirim senjata api ke Jakarta tersebut, ternyata SY tidak menggunakan alamat dan identitas pribadinya, melainkan menggunakan alamat serta identitas milik DS.
"AS telah mengirimkan senjata beserta amunisi sesuai dengan BB yang telah disita oleh Densus 88 untuk digunakan dalam rangka aksi teror," ujarnya.
Senjata Dikirim ke Poso
Ternyata, senjata api yang dipesan oleh AS tersebut, nantinya akan dikirim ke kelompok teroris di Poso, Sulawesi Tengah yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).
"AS menjelaskan bahwa senjata dan amunisi yang dikirimkan ke tersangka S dan D di Jakarta, rencananya akan dikirimkan ke DPO teroris Poso di Sulawesi Tengah. AS menjelaskan, kepada tersangka yang ditangkap terkait pengiriman senjata, amunisi dan peralatan ke Poso, Sulawesi Tengah," jelasnnnya.
"Agar barang yang dikirim dari Bangka Belitung tiba dulu di Jakarta, selanjutnya dari Jakarta dicek dulu untuk dikirim lagi sesuai tujuan yang mana proses tersebut untuk memutus rantai sumber paket sebelumnya, agar lebih rapih," sambungnya.
Lalu, terkait dua orang lainnya yang ikut diamankan oleh Densus yang menangkap AS usai kabur saat pemeriksaan. Kini, keduanya sedang menjalani pemeriksaan lebih lanjut.."Terkait dengan dua tersangka lainnya yang ikut mengamankan saudara AS pada saat kabur, dengan inisial AP dan SU. Saat ini keduanya diamankan di Polda Babel, oleh penyidik Densus 88. Keduanya masih berstatus ditangkap, penyidik punya waktu 14 hari dan belum dilakukan penahanan. Terhadap AP dan SU bila nanti tadi ditemukan cukup bukti keterkaitan dengan aksi terorisme maka akan diproses sebagai pidana umum," tutupnya.
Diberitakan sebelumnya, Detasemen Khusus (Densus) 88 antiteror Polri telah mengamankan tiga orang terduga teroris di tiga lokasi yang berbeda pada Rabu (30/6) kemarin. Ketiga terduga teroris itu diketahui berinisial DS di kawasan Jakarta Timur, SY di kawasan Jakarta Barat dan AS di kawasan Bangka Belitung (Babel).
"SY ditangkap di Jakarta Barat, di Kembangan. Jadi yang ditangkap di tempat berbeda, DS jam 10. SY jam 12 di Jakbar, AS di Babel, sore. Jadi ini ada pengiriman paket melalui salah satu ekspedisi yang dikirim saudara AS dari Bangka Belitung," kata Kabag Penum Div Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan saat dihubungi, Kamis (1/7).
Ia menjelaskan, untuk peran DS sendiri yakni menerima paket yang dikirimkan oleh AS dari Bangka Belitung. Isi paket tersebut yakni tiga senapan panjang, tiga revolver beserta dua magazine untuk mengisi peluru.
"Kemudian amunisinya ada 220 butir. Jadi peran DS itu yang terima paket senjata ini, sementara dugaannya itu keterlibatannya. Kemudian ada 2 pisau kerambit, yang lain-lain kayak senter, laser," jelasnya.
Sementara itu, untuk peran SY sendiri yakni yang menggunakan rekening suatu bank dalam rangka penggalangan dana. Kemudian hasil dari penggalangan dana tersebut diberikan oleh SY kepada AS.
"SY ini yang gunakan rekening BCA dalam rangka penggalangan dana, dana itu dikirim ke saudara AS si pengirim senjata dari Babel dengan barang bukti-barang bukti itu ada kirim Dana pertama kirim Rp3 juta, kedua Rp7 juta. Ketiga kirim Rp3 juta lagi, disitu ada kolom keterangan, dalam pengiriman itu ada revolver, revolver," ungkapnya.
"Terus yang satunya lagi keterangannya senapan panjang. Kemudian hasil penyelidikan sementara 2 orang ini merupakan jaringan JAD," tutupnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polda Metro Jaya membongkar sindikat penjualan senjata api ilegal hasil kerja sama dengan TNI Angkatan Darat.
Baca SelengkapnyaDensus 88 pastikan dua tersangka terduga teroris di Jakbar tidak ada kaitannya dengan teroris HOK yang ditangkap di Batu, Malang
Baca SelengkapnyaHengki membantah soal kabar Iptu Muhamad Yudi Kanit Reskrim Polsek Bekasi Utara yang disebut jadi penyuplai senjata ke DE.
Baca SelengkapnyaTerduga teroris RJ dan AM pernah mengibarkan bendera ISIS sebagai upaya melakukan propaganda menggalang dukungan.
Baca SelengkapnyaKedua terduga teroris itu berinisial RJ dan AM. Petugas melakukan penangkapan pada Selasa, 6 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaPenangkapan dilakukan pada Jumat (14/7) lalu. Kedua terduga teroris tersebut berinisial HSN alias UL dan OS alias O.
Baca SelengkapnyaPasutri asal Sumut, MT (30) dan RT (28) diringkus polisi di salah satu hotel, Jalan Diponegoro, Surabaya, karena membawa 1,17 kg sabu-sabu.
Baca SelengkapnyaPesan berisi teror bom bikin heboh Koja Trade Mall pada Kamis (2/11).
Baca SelengkapnyaSalah satu simpatisan ISIS bergerak sendiri adalah DE, karyawan BUMN yang ditangkap Densus 88 Antiteror Polri.
Baca SelengkapnyaPenangkapan tiga polisi ini hasil pengembangan kasus terduga teroris DE yang merupakan pegawai KAI.
Baca SelengkapnyaPerintah Kapolri itu guna memastikan apakah DE yang merupakan pegawai KAI berdiri sendiri atau tergabung dalam jaringan kelompok teroris lain.
Baca Selengkapnya