Terduga teroris di Kalasan tak berkomunikasi dengan keluarga sejak dua tahun
Merdeka.com - Pihak keluarga sudah lama mengetahui terduga teroris berinisial JS, terlibat jaringan radikal. JS diduga pihak keluarga sudah lima tahun lalu terindikasi terlibat jaringan radikal. Sikap JS pun mengalami perubahan drastis sejak diduga gabung kelompok tersebut.
"Sekitar empat atau lima tahun yang lalu ikut jaringan. Setelah ikut jadi berbeda pemikiran kakak saya," ujar NH (38) adik JS, Kamis (19/7).
NH mengatakan, jika JS sempat tidak mau berkomunikasi dengan pihak keluarga. Kakak saya, sambung NH, dua tahun tidak berkomunikasi dengan keluarga.
-
Kenapa keluarga tidak langsung dihubungi? Karena ini masalah besar, janganlah menyampaikan ke pihak keluarga melalui telepon ataupun WA, dikarenakan kami tidak tahu masuk ke jalur rumah duka, akhirnya kami menelepon salah satu wali santri yang rumahnya dekat dengan rumah Airul.
-
Apa yang dilakukan Bhabinkamtibmas setelah anaknya tidak lolos? Dia menduga, ada permainan licik di balik tak diterimanya sang putra menjadi abdi negara. Hal itu diduganya lantaran Polda Bali secara spesifik memberikan kuota khusus kepada para putra-putri yang terpilih.
-
Kenapa Bhabinkamtibmas merasa anaknya tidak lolos polisi? Dia menduga, ada permainan licik di balik tak diterimanya sang putra menjadi abdi negara. Hal itu diduganya lantaran Polda Bali secara spesifik memberikan kuota khusus kepada para putra-putri yang terpilih.
-
Kenapa keluarga korban minta pelaku dipenjara? 'Kalau misal ada undang-undangnya saya minta untuk dipenjarakan saja. Biar ada efek jera. Karena itu anak telah melakukan kejadian yang sangat brutal,'
-
Kenapa Kejaksaan Agung tahan tersangka? Setelah ditetapkan sebagai tersangka, RD dilakukan penahanan di Rumah Tahanan Negara Salemba Cabang Kejaksaan Agung selama 20 hari ke depan.'Terhitung dari tanggal 29 Maret sampai dengan 17 April,' tutup Ketut.
-
Bagaimana Kompol Syarif mengenal anak mantan komandannya? Rupanya, Ayah dari Althaf dan Ahnaf dulunya sempat menjadi Komandan dari Kompol Syarif. Saat itu, Kompol Syarif masih bertugas di Polres Metro Tangerang Kota.
"Nama jaringannya saya kurang tahu. Tapi, kita lost contact selama dua tahun," urai NH.
NH menambahkan pihak keluarga berharap JS bisa direhabilitasi. Sehingga nantinya JS, bisa kembali ke masyarakat lagi.
"Pasrah saja. Saya dari awal pasrah semoga (JS) cepat sadar saja. Ada hikmahnya juga. Kalau ini masih terduga semoga bisa direhabilitasi. Kalau sudah sampai bunuh orang kan kasusnya sudah lain," tutup NH.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, JS ditangkap oleh Densus 88 saat sedang berjualan dawet di Jalan Yogyakarta-Solo, Proliman, Bogem, Kalasan, Sleman, Rabu (18/7). JS ditangkap sekitar pukul 13.00 WIB.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Diberitakan sebelumnya, petugas penjagaan di Rumdin Kapolri terluka di bagian bibir akibat diserang oleh seorang pria inisial JPP pada Kamis (14/12).
Baca SelengkapnyaDia bercerita, sudah terpisah dengan sejak sang anaknya berusia 2 tahun.
Baca SelengkapnyaBikin haru, begini momen pasien ODGJ saat telfon anaknya yang sudah lost contact selama 7 tahun.
Baca SelengkapnyaSalah satu anggota Perkumpulan Pejuang Anak Indonesia mengeluhkan sulitnya bertemu darah dagingnya.
Baca SelengkapnyaDia bercerita, sudah terpisah dengan sang anaknya, sejak anaknya berusia 2 tahun.
Baca SelengkapnyaKisah haru pria yang tersesat tapi selalu dikira ODGJ hingga penculik saat minta tolong, begini akhirnya.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan keterangan keluarga, pelaku sempat mengalami depresi sehingga dibawa ke Rumah Sakit Jiwa.
Baca SelengkapnyaSatu keluarga terdiri dari ayah, ibu dan dua anak nekat lompat dari lantai 21 apartemen Penjaringan
Baca Selengkapnya