Terduga Teroris di Sukoharjo Penjual Dawet dan Gorengan
Merdeka.com - Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror menangkap Agung (24) warga Perum Griya Tiara 2 RT 7 RW 1 Desa Gumpang, Kartasura, Sukoharjo, Selasa (14/5). Pria yang ditangkap usai Salat Subuh tersebut diketahui berprofesi sebagai penjual dawet dan gorengan.
"Setahu saya mas Agung itu tiap hari jualan dawet dan gorengan di pertigaan depan kompleks," ujar Nur Alim, Ketua RT 7 RW 1 Perum Griya Tiara 2, saat ditemui usai menyaksikan penggeledahan rumah mertua Agung.
Selain kedua mertua, di rumah tersebut tinggal juga yang juga istrinya Hanifah dan seorang anak yang masih balita. Agung diketahui tinggal di rumah mertuanya sejak 6 bulan lalu. Dia seorang pendatang dari Desa Bogem, Kecamatan Bayat, Klaten.
-
Apa yang ditemukan Densus 88 saat penangkapan terduga teroris? 'Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata. Logo ISIS misalnya, logo-logo yang merujuk pada tanda tertentu yang biasa digunakan kelompok teror, salah satu misalnya bendera bendera itu ya,' kata dia di GBK, Jumat (6/9).
-
Apa yang dicuri polisi tersebut? Mengambil kesempatan dalam kesempitan, seorang polisi di Jerman mencuri 180 kilogram keju dari truk yang terbalik karena kecelakaan.
-
Handphone apa yang dicuri? Sebanyak 58 unit handphone berbagai merek raib dibawa pelaku.
-
Apa yang ditemukan FBI di HP pelaku? Sayangnya, tak jelas bagaimana FBI mengakses telepon pelaku tersebut. Informasi yang disampaikan mereka hanya menemukan perangkat mencurigakan di rumah dan mobilnya.
-
Siapa yang ditangkap? Seorang pria di China utara ditangkap oleh pihak kepolisian setelah ia membuat surat penangkapan palsu untuk dirinya sendiri di media sosial.
Hanifah (25) istri Agung mengaku terkejut dengan penangkapan suaminya. Selama ini, suaminya juga tidak melakukan aktivitas yang aneh.
"Suami saya itu tidak pernah berbuat yang aneh-aneh. Tiap hari hanya jualan dawet angkringan dan gorengan," katanya.
Dalam penggeledahan yang dilakukan siang hari, Polisi menyita empat handphone (HP), dan buku. Selain HP milik Agung, HP istrinya yang biasa dipakai untuk jualan online turut disita. Sedangkan buku yang diamankan berisi tentang tauhid.
Kapolres Sukoharjo, AKBP Iwan Sakti Adi menyampaikan, pihaknya tidak mengetahui peran Agung dalam jaringan teroris. Di Kartasura, lanjut dia, Agung merupakan warga pendatang.
"Menurut keterangan warga, dia itu pendatang dari Klaten," tutupnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gawai, busur panah dan anak panah disita Densus dari sebuah rumah di Sukoharjo
Baca SelengkapnyaKPK mengakui sempat menggeledah kediaman advokat PDIP, Donny Tri Istiqomah terkait kasus mantan Caleg PDIP Harun Masiku.
Baca SelengkapnyaPenyidik KPK mengamankan 4 barang bukti elektronik milik keluarga Donny.
Baca SelengkapnyaKetiga terduga pelaku teroris merupakan jaringan Anshor Daulah yang beroperasi di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaDi Kota Palu, dikabarkan Densus 88 Antiteror mengamankan tiga orang terduga teroris.
Baca SelengkapnyaToko Ponsel Fajar Store di Jalan Delima,, Pekanbaru, disatroni maling. Kerugian dalam pencurian yang viral ini mencapai Rp 501 juta.
Baca SelengkapnyaPenghuni kontrakan dikenal sebagai pedagang bubur sumsum.
Baca SelengkapnyaKedua tersangka merupakan teroris Negara Islam Indonesia (NII) di Kabupaten OKU Timur, Sumsel.
Baca SelengkapnyaKetiga terduga teroris ditangkap berinisial BI, ST dan SQ.
Baca SelengkapnyaDensus 88 mendalami peran dari HOK seorang pelajar yang ditangkap karena diduga terlibat jaringan teroris di Batu, Malang.
Baca Selengkapnya