Terduga teroris di Sumsel sehari-hari jual jamu & usaha bengkel
Merdeka.com - Dua terduga teroris yang ditangkap Densus 88 dan Polda Sumsel di Mariana, Banyuasin, sehari-hari menjual jamu dan membuka usaha bengkel. Tetangga tak menduga keduanya diduga terlibat kelompok radikal.
SP (31), baru tinggal mengontrak selama 1,5 tahun di Jalan Petaling, Kelurahan Mariana, Kecamatan Bayuasin 1, Banyuasin. Setiap hari, dia menjual jamu dan kemplang panggang di pasar dan keliling kampung.
Menurut tetangga, Ibrahim (50), selama ini SP tidak memiliki masalah dengan warga setempat. Orangnya juga dikenal taat ibadah, hampir setiap waktu salat berjemaah di masjid.
-
Dimana penangkapan dilakukan? Dari hasil patroli tersebut, diamankan lima orang yang diduga penyalahgunaan narkoba yakni pria berinisial I, P, G, WA sebagai bandar dan perempuan N di Jalan Lembah Berkah, Lingkungan 11.
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
-
Dimana penggerebekan terjadi? 'Bukan (prajurit TNI), sipil TO (Target Opetasi). (Lokasi) bukan di kompleks, bukan di asrama, cuma di jalannya, tapi memang jalan itu ke arah asrama, ada asrama Polisi, TNI,' kata Kabid Humas dihubungi, Kamis (2/5).
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Siapa yang diperiksa Polda Metro Jaya? Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri, akan diperiksa penyidik Polda Metro Jaya hari ini, Jumat (20/10).
-
Siapa saja yang diperiksa polisi? Hari ini, tiga saksi diperiksa unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangerang Selatan, Jumat (23/2).
"Baru mengontrak di sini, baru 1,5 tahun, kerjanya jual jamu dan kemplang panggang, kadang di pasar kadang keliling," ungkap Ibrahim, Kamis (19/7).
Menurut dia, tidak ada yang mencurigakan dari pelaku SP. Sebab, SP terbilang orang yang mudah bergaul dengan warga sekitar.
"Makanya kami heran polisi menangkapnya, apalagi karena kasus teroris," kata dia.
Sementara terduga teroris AR (33), membuka usaha bengkel di rumahnya. Dia adalah warga asli Kelurahan Banyuasin yang tak pernah neko-neko.
"Kami kenal baik dengan AR itu, memang orang sini asli, lahir di sini, tinggal di sini juga," ujar Ibrahim.
Saat penangkapan keduanya, warga sempat melihat polisi mengepung rumah mereka. Lantaran takut, warga memilih hanya menyaksikan dari kejauhan.
"Kasihan istri dan anak-anaknya, sampai sekarang tidak keluar rumah. Kami tidak bisa berbuat apa-apa," tutupnya.
Diberitakan sebelumnya, Densus 88 bersama Polda Sumsel kembali menangkap dua terduga teroris jaringan Islamic Iraq and Syiria State (ISIS). Keduanya kini menjalani pemeriksaan di Mako Brimob Polda Sumsel.
Penangkapan dilakukan dalam penggerebekan sebuah rumah di Jalan Petaling, Kelurahan Mariana, Kecamatan Banyuasin I, Banyuasin, Sumsel, Rabu (18/7) pukul 20.15 WIB. Di sana, petugas mengamankan seorang pria bernama SP (31) dengan alamat di KTP di Jalan Raya Soekamto, Lorong Masjid, Kelurahan 8 Ilir, Kecamatan Ilir Timur II, Palembang.
Barang bukti diamankan berupa dua unit handphone, dua buah pipa paralon sepanjang 40 centimeter yang diduga untuk merakit bom, sebungkus penjernih air aluminium sulfat, selembar foto copy surat Yayasan As-Syar'iyah, tiga lembar surat panggilan dari Ditreskrimsus Polda Sumsel, dan buku ensiklopedi Islam kaffah serta buku-buku doa.
Kemudian, petugas kembali meringkus satu terduga teroris di Jalan Sabar Jaya atas nama AR (33) yang beralamat di Kelurahan Mariana, Banyuasin. Dari penggeledahan, diamankan barang bukti diantaranya dua unit HP, tablet, kamera, dua unit multi taster, dan buku jihad tablis iblis.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penghuni kontrakan dikenal sebagai pedagang bubur sumsum.
Baca SelengkapnyaAswin belum menjelaskan lebih rinci penangkapan teroris yang berlangsung di Bekasi itu.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan informasi, selain menangkap terduga teroris, Tim Densus 88 juga melakukan penggeledahan di dua tempat.
Baca SelengkapnyaKetua RT setempat mengaku dihubungi aparat keamanan sejak sekitar dua bulan lalu. Namun dia diminta untuk tidak memberitahukan operasi itu.
Baca SelengkapnyaGawai, busur panah dan anak panah disita Densus dari sebuah rumah di Sukoharjo
Baca SelengkapnyaDi Kota Palu, dikabarkan Densus 88 Antiteror mengamankan tiga orang terduga teroris.
Baca SelengkapnyaHome Industri Narkotika ini dijalankan di dalam rumah mewah
Baca SelengkapnyaPenangkapan terduga teroris di Kecamatan Rawalumbu dilakukan pada hari yang sama dengan di Bekasi Timur. yakni Selasa (3/9) pagi.
Baca SelengkapnyaTim Densus 88 Anti Teror Mabes Polri, bersama Polda Jatim berhasil menyita sejumlah barang bukti bahan kimia, alat pembuat bahan peledak dan casing bom.
Baca SelengkapnyaPria berperawakan tinggi, berambut ikal panjang dan berjenggot itu diketahui warga pendatang dari Sulawesi.
Baca SelengkapnyaBarang-barang milik S yang ada kaitan dengan tindakan dilakukannya disita polisi
Baca SelengkapnyaPenangkapan terduga teroris dilakukan pada hari Rabu (2/8) di rumahnya.
Baca Selengkapnya