Terduga Teroris Ditangkap di Padang, Polri Petakan Kembali Jaringan JAD
Merdeka.com - Densus 88 menangkap seorang terduga teroris berinisial N di Padang, Sumatera Barat, Kamis (18/7). N diketahui menerima aliran dana dari seorang aktor intelektual yang dikenal Saefullah. Saat ini, Saefullah diketahui berada di Khurasan, Afghanistan.
Atas pengungkapan tersebut, Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo menyampaikan pihaknya akan kembali melakukan pemetaan para napi terorisme (napiter) dan deportan Suriah di Indonesia.
"Saat ini Densus 88 sedang mapping (memetakan) kembali, mengidentifikasi kembali napiter yang sudah keluar, deportan dari Suriah yang sudah masuk ke Indonesia termasuk para DPO ini," kata Dedi dalam konferensi pers di Kantor Divhumas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (23/7).
-
Kenapa Densus 88 menangkap terduga teroris? 'Kita tidak ingin persoalan di medsos yang dipicu oleh orang-orang seperti itu memberikan kegaduhan di dunia maya yang tidak hanya didalam negeri tapi bisa di luar negeri karena tokoh sekelas atau figur sekelas seperti Paus keramaian di medsos akan mengganggu kegiatan,' ucap dia
-
Apa yang ditemukan Densus 88 saat penangkapan terduga teroris? 'Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata. Logo ISIS misalnya, logo-logo yang merujuk pada tanda tertentu yang biasa digunakan kelompok teror, salah satu misalnya bendera bendera itu ya,' kata dia di GBK, Jumat (6/9).
-
Siapa yang ditangkap Densus 88? Aswin mengatakan, Densus 88 Antiteror akan menggali lebih jauh keterangan dari para pelaku, termasuk mencari barang-barang lain yang berhubungan dengan aksi teror.
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
-
Siapa yang ditangkap dalam kasus ini? Polda Metro Jaya mengungkap sindikat pemalsuan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) dan Pelat nomor rahasia. Total, ada tiga tersangka yang ditangkap, sedangkan satu orang lain masuk ke dalam buron. 'Penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya telah menetapkan empat tersangka yakni YY (44), HG (46), PAW (38), dan IM (31). Untuk tersangka IM (31) saat ini masih dalam pencarian kita dan sudah masuk dalam daftar pencarian orang,' kata Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Samian dalam keterangannya, Rabu (20/12).
-
Siapa yang ditangkap sebagai buronan? Jajaran Direktorat Reserse Umum Kepolisian Daerah Jambi menangkap satu orang buron atau daftar pencarian orang (DPO) pelaku perusakan kantor gubernur beberapa waktu lalu.
Untuk melakukan itu, kata Dedi, Polri akan bekerja sama dengan kepolisian di beberapa negara seperti, Malaysia, Filipina, dan juga Afghanistan.
"Ini untuk mencegah aksi terorisme terstruktur oleh JAD," katanya.
Sebelumnya, Kata Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo, Saefullah juga mengendalikan pelaku teror lain, seperti Yoga yang merupakan JAD Kalimantan Timur yang telah ditangkap pada Juni 2019 lalu. Yoga, kata Dedi menggantikan peranan Andi Baso sebagai penghubung antara ISIS dengan JAD di Indonesia atau Filipina.
"Andi Baso ini memiliki kemampuan untuk merekrut orang. Dia WNI, diyakini saat ini ada di Filipina Selatan," jelas Dedi dalam konferensi pers di Kantor Divhumas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (23/7/2019).
Berkat kerjasama Polri dengan dinas kepolisian di beberapa negara, termasuk Filipina, kata Dedi, polisi berhasil menemukan aliran dana kepada Saefullah dari empat negara.
"Saudara Saefullah ini menerima beberapa aliran dana, ini aliran dana dari negara Tobago ada tujuh kali, dari Maldives ada satu kali, Venezuela satu kali, Jerman dua kali, dan Malaysia sekali," ungkap Dedi.
Dua belas aliran dana tersebut, kata Dedi, dikirim pada periode Maret 2016 hingga September 2017 lalu. Polisi mengidentifikasi, total ada Rp413.169.854 dana yang berhasil dikirimkan.
"Mereka menggunakan sistem aliran dana Western Union," kata Dedi.
Saefullah ini berhubungan dengan sejumlah tokoh ISIS di Khurasan. Termasuk Muhammad Aulia yang diketahui mengatur seluruh komunikasi, perjalanan dan transfer.
"Ini 19 orang berangkat ke Khurasan dan dideportasi di Bangkok tanggal 13 Juni lalu, dan ini sudah ditangkap sekitar 12 orang. Satu lagi masih DPO di Indonesia terkoneksi dengan mastermind atas nama Abu Saedah," jelasnya.
Abu Saedah ini, menurut keterangan Dedi memiliki peran untuk menyalurkan bantuan dana ke N. "Memberikan uang ke Novendri (N) sebesar Rp18 juta dari mastermind-nya (Syfullah) itu," jelas Dedi.
Reporter: Yopi Makdori
Sumber: Liputan6.com
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ramadhan belum bisa mengungkap terkait detail penangkapan dan kronologi belasan tersangka teroris.
Baca SelengkapnyaDetasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri kembali mengamankan satu orang anggota teroris di Sulawesi Tengah Sulteng.
Baca SelengkapnyaDensus 88 juga berhasil menangkap satu tersangka teroris lainnya inisial NK yang diduga terafiliasi kelompok Jaringan Anshor Daulah (JAD) di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaSebagian besar dari mereka ditangkap di daerah Sumatera Barat (Sumbar).
Baca SelengkapnyaSampai saat ini penyidik masih memeriksa keduanya secara intensif.
Baca SelengkapnyaSalah satu simpatisan ISIS bergerak sendiri adalah DE, karyawan BUMN yang ditangkap Densus 88 Antiteror Polri.
Baca SelengkapnyaDensus 88 Antiteror Polri menangkap enam tersangka diduga terlibat dalam aksi jaringan terorisme di Kalbar dan Sumsel.
Baca SelengkapnyaAQAP adalah kelompok ekstremis pemberontak yang merupakan bagian jaringan Al-Qaeda aktif di Yaman dan Arab Saudi.
Baca SelengkapnyaKetujuhnya kini masih menjalani pemeriksaan intensif
Baca SelengkapnyaPerintah Kapolri itu guna memastikan apakah DE yang merupakan pegawai KAI berdiri sendiri atau tergabung dalam jaringan kelompok teroris lain.
Baca SelengkapnyaGawai, busur panah dan anak panah disita Densus dari sebuah rumah di Sukoharjo
Baca SelengkapnyaPenangkapan dilakukan setelah mereka berangkat mengikuti program jihad global dan telah kembali ke Indonesia.
Baca Selengkapnya