Terduga teroris serang Mapolda Riau, polisi amankan pedang samurai
Merdeka.com - Kepala Biro Divisi Humas Polri Brigjen Mohammad Iqbal membenarkan penyerangan Mapolda Riau dilakukan oleh terduga teroris, Rabu (16/5). Namun belum diketahui jumlah para pelaku. Polisi berhasil mengamankan pedang samurai yang diduga senjata terduga teroris dari lokasi kejadian.
Pantauan merdeka.com, Dirkrimsus Polda Riau, Kombes Pol Gideon Arif terlihat mengamankan pedang samurai. Senjata tersebut diduga dipakai terduga teroris untuk menyerang polisi.
Sempat terdengar beberapa kali tembakan dalam insiden tersebut. Seorang anggota polisi terlihat dibopong rekannya. Diduga korban terluka.
-
Senjata apa yang digunakan pelaku? Terkait dengan senjata api yang dibawa pengemudi mobil tersebut, Kompol Margono mengatakan bahwa senjata yang digunakan pelaku diduga hanya senjata mainan.
-
Siapa yang menemukan pedang di barak militer? Salah satu artefak yang ditemukan adalah pedang bertuliskan nama Firaun Ramses II dalam huruf hieroglif.Pedang tersebut diduga milik seorang perwira tinggi Mesir kuno, ditemukan di sebuah ruangan kecil di barak, dekat area tempat musuh dapat mencoba menyusup.
-
Di mana perampokan itu terjadi? Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Makassar Komisaris Besar Mokhamad Ngajib mengatakan kejadian perampokan Jumat (19/1) dini hari, tepat di depan rumah korban di Jalan Rappocini Raya Makassar.
-
Siapa yang melakukan perampokan? Dua perampok yakni J (45) dan R (32) berhasil menggondol tas korban yang berisi uang, laptop, dan 50 gram berlian.
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
-
Siapa yang melakukan serangan? Pada Sabtu (19/10), wilayah Beit Lahiya yang terletak di utara Gaza menjadi sasaran serangan oleh Israel.
Dua terduga teroris berhasil dilumpuhkan polisi. Keduanya terkapar. Namun belum diketahui apakah sudah meninggal atau belum.
Brigjen Mohammad Iqbal menuturkan, satu orang terduga teroris tertembak dalam peristiwa ini.
"Ya benar. Satu terduga teroris tertembak," ujarnya saat dikonfirmasi.
Belum diketahui secara pasti bagaimana kronologi penyerangan tersebut. Termasuk berapa jumlah pelaku dan korban dalam peristiwa tersebut.
"Insiden ini sedang ditangani. Saya belum bisa (menjelaskan) detail," tutur dia.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Kami tegaskan, dari hasil pemeriksaan, peristiwa penembakan ini tidak ditemukan motif politik dan tidak ada kaitan dengan politik."
Baca SelengkapnyaPelaku R diduga terlibat dalam perkara perampokan bersenjata api di lima tempat di Sumatera Barat selama beberapa tahun.
Baca SelengkapnyaPelaku datang berteriak sambil membawa sebatang besi
Baca SelengkapnyaMeski begitu, ia memastikan hingga kini belum ada peningkatan eskalasi ancaman teroris di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSenjata api rakitan ilegal tersebut merupakan milik tersangka IG yang kemudian dibawa oleh tersangka IMS ke Rusun Polri Cikeas.
Baca SelengkapnyaSelain ditetapkan sebagai tersangka, ketiganya juga telah dilakukan penahanan.
Baca SelengkapnyaPenyerangan diduga lantaran keributan personel Batalyon 757/WMS dengan warga di Lapangan Futsal Pilamo.
Baca SelengkapnyaPenangkapan terhadap Marthen Iba ini merupakan hasil sweeping yang dilakukan oleh TNI-Polri.
Baca SelengkapnyaKorban kehilangan 6 unit jam tangan merek Rolex, Guess, Fossil, Alexander Cristy, Bonia, perhiasan, uang, HP dan alat elektronik.
Baca SelengkapnyaLemparan batu mengenai kening dan pipi Serd STV hingga memar dan dibawa ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaPenggerebekan perampok tersebut berjalan dramatis. Pelaku sempat melakukan perlawanan, menembak kedua petugas.
Baca SelengkapnyaDalam operasi preventif yang dilakukan oleh aparat TNI-Polri, mereka menemukan senjata yang akan diselundupkan untuk teroris KKB Papua yang terbaru dan canggih.
Baca Selengkapnya