Terduga Teroris Y Gadai Rumah dan Tanah Untuk Bikin Bom Mobil
Merdeka.com - Terduga teroris berinisial Y alias Khodijah (39) tewas diduga bunuh diri saat ditahan di Rutan Polda Metro Jaya. Wanita yang ditangkap di Klaten, Jawa Tengah ini rupanya telah merencanakan amaliyah atau aksi teror cukup matang bersama Husain alias Abu Hamzah.
Bahkan Y telah menyiapkan dana untuk membuat bom mobil bersama jaringannya yang akan digunakan menyerang aparat keamanan. Dana tersebut didapat dari menggadaikan rumah dan tanah miliknya.
"Mereka berencana membuat bom mobil dengan menggadaikan rumah dan tanahnya Y. Sudah dapat uang muka Rp 5 juta," ucap Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di kantornya, Jakarta, Rabu (20/3).
-
Kenapa mereka merampok? 'Motifnya ekonomi, karena ini jam tangan yang mewah. Berdasarkan laporan dan hasil pemeriksaan yang, maka dugaan kerugian yang dialami korban adalah Rp12,85 miliar, senilai dengan 18 jam tangan mewah yang diambil oleh tersangka,' ungkapnya.
-
Di mana perampokan itu terjadi? Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Makassar Komisaris Besar Mokhamad Ngajib mengatakan kejadian perampokan Jumat (19/1) dini hari, tepat di depan rumah korban di Jalan Rappocini Raya Makassar.
-
Siapa yang melakukan perampokan? Dua perampok yakni J (45) dan R (32) berhasil menggondol tas korban yang berisi uang, laptop, dan 50 gram berlian.
-
Kenapa para pelaku melakukan perampokan di Damkar Godean? Berdasarkan hasil pemeriksaan, terungkap bahwa motif aksi itu dilatarbelakangi oleh sakit hati OF terhadap T.
-
Di mana perampokan terjadi? Toko jam mewah di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 Tangerang disatroni perampok pada Sabtu (8/6).
-
Bagaimana pelaku bom bunuh diri menyerang? Pelaku menggunakan rompi berisi bahan peledak. Mengutip Al Jazeera, setidaknya 70 orang tewas dan lebih dari 300 orang lainnya terluka. Korban tewas didmoinasi oleh wanita dan anak-anak.
Uang muka itu rencananya akan digunakan untuk berangkat ke Sibolga, Sumatera Utara menemui Abu Hamzah bersama R alias Putra Syuhada melakukan amaliyah. Namun Putra Syuhada lebih dulu ditangkap Densus 88 di rumahnya, Lampung pada Sabtu 9 Maret lalu.
Sementara Abu Hamzah ditangkap di Sibolga pada Selasa 12 Maret lalu. Penangkapan Y di Klaten pada Kamis 14 Maret juga merupakan hasil pengembangan dari penangkapan Abu Hamzah cs.
"Pelaku-pelaku terorisme terutama perempuan memiliki militansi yang luar biasa, baik yang suicide bomber di Sibolga dan saudari Y. Yang bersangkutan rela meninggalkan suami dan anaknya, bahkan rela gadaikan rumah dan tanahnya," kata Dedi.
Y merupakan jaringan terduga teroris bernama Husain alias Abu Hamzah yang lebih dulu ditangkap di Sibolga, Sumatera Utara. Mereka telah menyiapkan bom rakitan untuk digunakan amaliyah atau aksi teror dengan sasaran aparat keamanan.
Densus 88 menemukan puluhan bom rakitan di rumah Abu Hamzah dan rekannya di Sibolga. Total ada sekitar 300 kilogram bahan peledak yang disita polisi dari jaringan tersebut.
Sementara Y yang ditahan di Rutan Polda Metro Jaya ditemukan lemas belum lama ini. Dia diduga menenggak cairan pembersih lantai untuk mengakhiri hidupnya.
Wanita berusia 39 tahun itu sempat mendapatkan penanganan medis di RS Polri, Kramatjati pada Senin 18 Maret sebelum akhirnya meninggal dunia. Tim forensik menemukan zat kimia keras berupa asam klorida dengan kadar 8,5 persen di tubuhnya.
Reporter: Nafiysul Qodar
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terduga teroris ini berencana melakukan bom bunuh diri di rumah ibadah.
Baca SelengkapnyaKetiga jenis barang tersebut merupakan hasil pengeledahan di rumah kontrakan terduga teroris di Kota Batu.
Baca SelengkapnyaBiasanya, para pelaku menggunakan modus pecah kaca mobil saat beraksi.
Baca SelengkapnyaPolisi belum bisa mengungkapkan motif dan identitas dua terduga pelaku penyerangan.
Baca SelengkapnyaKendaraan bermotor yang dititip parkir di gudang TNI berjumlah ratusan mobil dan motor
Baca SelengkapnyaKorban mendapati kondisi rumahnya dalam keadaan berantakan.
Baca SelengkapnyaDua kasus mafia tanah itu terjadi di Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekas
Baca SelengkapnyaPengakuan para tersangka, mereka mampu meraup keuntungan hingga puluhan juta permobil.
Baca SelengkapnyaHOK membeli bahan peledak memakai uang jajan dari orangtuanya
Baca SelengkapnyaTiga pelempar bom ke rumah Ketua KPPS di Pamekasan, Jatim, diringkus polisi.
Baca SelengkapnyaSaat beraksi, pelaku membawa pisau untuk mengancam korban kemudian menutup mata korbannya dengan lakban.
Baca SelengkapnyaKesabaran BH (69) habis karena putranya RN (26) kerap menggadaikan sepeda motor diam-diam. Dia melapor ke polisi dan anak kandungnya itu pun ditangkap.
Baca Selengkapnya