Terhambat Distribusi, Baru 13,8 Persen Nakes di Sumsel Divaksinasi dalam Dua Pekan
Merdeka.com - Vaksinasi Covid-19 terhadap tenaga kesehatan di Sumatera Selatan saat ini masih rendah. Sebab, selama 14 hari vaksinasi baru dilakukan terhadap 6.193 orang atau 13,8 persen dari keseluruhan penerima.
Kepala Dinas Kesehatan Sumsel Lesty Nuraini mengungkapkan, banyak faktor yang menyebabkan lambannya vaksinasi. Yakni distribusi yang terhambat dan proses registrasi masih sulit.
"Dari 47.344 nakes di Sumsel, baru 6.193 orang yang divaksinasi, atau 13,8 persen. Angkanya terbilang masih rendah," ungkap Lesty saat vaksinasi kedua di Palembang, Kamis (28/1).
-
Siapa saja yang menerima vaksin cacar monyet? Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, kriteria penerima vaksin ini adalah laki-laki yang dalam dua minggu terakhir melakukan hubungan seksual berisiko dengan atau tanpa status ODHIV.'Kementerian Kesehatan juga akan melakukan vaksinasi monkeypox terutama pada populasi yang berisiko,' kata Maxi dalam keterangan tertulisnya, Senin (23/10).
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Siapa saja yang berisiko karena anak tidak divaksinasi? Anak yang tidak divaksinasi juga membawa risiko bagi anggota keluarga lainnya.
-
Kenapa negara termiskin kesulitan beli vaksin? Ini terlepas fakta bahwa negara termiskin juga berjuang untuk membeli dan meluncurkan vaksin COVID-19 untuk melawan pandemi.
-
Mengapa beberapa orang kebal terhadap Covid-19? Meskipun vaksin dan booster secara radikal mengurangi risiko kematian dan komplikasi berat dari COVID-19, mereka tidak banyak membantu menghentikan virus dari memasuki lapisan hidung dan sistem pernapasan.
Dari sisi distribusi, kata dia, Kementerian Kesehatan awalnya menentukan dua daerah saja, yakni Palembang dan Ogan Komering Ilir, yang mendapatkan jatah vaksin pada tahap pertama. Belakangan, jumlah vaksin bagi nakes sudah cukup sehingga dilanjutkan ke daerah-daerah lain dan penyaluran dikembalikan ke Pemprov Sumsel.
"Dua faktor itu yang menjadi kendala di lapangan dalam proses vaksinasi," kata dia.
Dikatakannya, sejauh ini sebanyak 100.200 vial vaksin yang diterima Sumsel. Jumlah itu melebihi dari penerima tahap pertama bagi nakes dan kalangan tertentu.
"Yang sudah tersalurkan baru 58.960 vial untuk tujuh daerah, sisanya dikirim secara bertahap untuk sepuluh daerah lain," ujarnya.
Untuk mempercepat vaksinasi bagi nakes yang ditarget akhir Februari 2021, pihaknya menambah fasilitas layanan kesehatan dsri 423 unit menjadi 428 unit. Sementara vaksinator sebanyak 2.550 orang yang sudah merampungkan pelatihan.
"Dengan penambahan tempat pelayanan vaksin diharapkan vaksinasi cepat dilakukan, nakes bisa menyebar ke tempat-tempat itu untuk divaksinasi," kata dia.
Sementara itu, Kepala Seksi Imunisasi dan Surveilans Dinkes Sumsel Yusri mengatakan, selama 365 hari sejak vaksinasi pertama dimulai, pihaknya menargetkan 30 persen dari total sasaran sebanyak 5,7 juta di Sumsel. Hanya sana, sejauh ini masih ada kesalahpahaman masyarakat terkait vaksin sehingga enggan diberikan suntikan pada waktunya.
"Kami terus sosialisasikan kepada masyarakat tentang fungsi dan tujuan vaksin Covid-19 agar tak lagi khawatir, takut, apalagi enggan divaksinasi," tukasnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaKemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaData ini berdasarkan informasi yang dikumpulkan sejak 2018 sampai 2023.
Baca SelengkapnyaKegiatan ini dilakukan secara massal dan serentak sebagai bentuk penanggulangan kejadian luar biasa atau KLB Polio.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini kasus cacar monyet di Indonesia masih tercatat 88 sejak tahun 2022 dan di tahun 2023 sempat naik, kemudian turun lagi pada tahun 2024.
Baca SelengkapnyaKemenkes juga melaporkan kasus Covid-19 terkonfirmasi per 12 Desember 2023 mencapai 6.815.576 kasus atau bertambah sekitar 298 pasien dalam sepekan terakhir.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Budi menyatakan vaksin cacar monyet masih menyasar kelompok tertentu, seperti penderita HIV.
Baca SelengkapnyaKemenkes merekomendasikan masyarakat untuk melengkapi vaksinasi Covid-19 di tengah kasus yang kembali melonjak.
Baca SelengkapnyaHinky mengatakan, vaksin AstraZeneca sudah melewati tahap uji klinis tahap 1 hingga 4.
Baca SelengkapnyaJamie Scott, seorang pria beranak dua mengalami cedera otak serius setelah mengalami penggumpalan darah dan pendarahan di otak usai mendapatkan vaksin itu p
Baca Selengkapnya