Teriak Viking, Dua Pemuda Asal Sukabumi Dikeroyok
Merdeka.com - Polisi terus menyelidiki kasus pengeroyokan yang menimpa fans dan kru band asal Sukabumi, Slowly Project, Rizky (17) dan Dikri (28). Pengeroyokan terjadi di Basement Hotel Park Regis Kemang, Jakarta Selatan, Minggu (13/1) sekitar pukul 21.35 WIB.
Kanit Reskrim Polsek Mampang Prapatan Iptu Anton Apriyanto menjelaskan, aksi pengeroyokan tersebut akibat adanya teriakan 'Viking' dari fans dan kru Band Slowly Project. Itulah awal pemicu aksi pengeroyokan terjadi.
"Kelompok band ini kayaknya tidak terkenal, tapi kayaknya karena band ini dari Sukabumi. Ada yang teriak-teriak 'Viking..Viking'. Mungkin orang Jakarta simpatisan Jak Mania atau apa, tapi belum jelas," katanya saat di konfirmasi, Selasa (15/1).
-
Siapa yang melakukan pengeroyokan? AG kemudian diteriaki malang. Teriakan AG mencuri perhatian warga lainnya di sekitar lokasi. BH dan empat rekannya terkepung dan tidak bisa melarikan diri. Keempatnya pasrah. Mereka menjadi bulan-bulan AG dan sejumlah orang lainnya. Pengeroyokan yang dilakukan rupanya membuat BH tewas. Sementara rekannya mendapat perawatan. Bahkan mobil minibus itu ikut dibakar.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Kapan kejadian pengeroyokan terjadi? Kejadian tersebut terjadi pada Sabtu (2/12) malam sekitar pukul 22.00 WIB.
-
Dimana pengeroyokan itu terjadi? Bermula saat dua orang tak dikenal menghampiri lapak korban AR di Jalan Raya, Joglo, Kembangan Jakarta Barat, pada Selasa 3 September 2024 sekira pukul 21:00 WIB.
-
Siapa yang melakukan penganiayaan? Seorang bocah berusia 8 tahun di Semarang diduga dibakar teman sepermainannya.
Saat ini, pihaknya pun tengah memeriksa rekaman Circuit Close Television (CCTV) untuk mengidentifikasi para pelaku. Namun, hasil rekaman CCTV yang diperoleh polisi masih kurang jelas. Sehingga pihaknya kesulitan untuk melacak para pelaku yang melakukan aksi pengeroyokan.
"Kita masih blank, dari petunjuk motor harus orang-orangnya, wajah-wajahnya saya dapat, tapi cari wajah se-Jakarta, se-Indonesia susah," jelasnya.
Sebelumnya, Fans dan kru band asal Sukabumi, Slowly Project yakni Rizky (17) dan Dikri (28) menjadi korban pengeroyokan oleh puluhan orang di basement Hotel Park Regis Kemang, Jakarta Selatan. Pengeroyokan iti terjadi pada Minggu (13/1) sekitar pukul 21.35 WIB.
Kanit Reskrim Polsek Mampang Iptu Anton Apriyanto mengatakan, Rizki mengalami benjol pada bagian kepala, bibir bawah dan lutut sebelah kiri luka. Lalu, Dikri mengalami luka pada bagian kepala belakang dan bibir bawah luka.
"Pelaku merupakan sekelompok pemuda yang berjumlah 50 orang. Mengeroyok menggunakan helm dan batu," kata Anton saat dihubungi, Selasa (15/1).
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tim Satreskrim Polresta Tangerang langsung bergerak memeriksa beberapa saksi.
Baca SelengkapnyaMenurut Bagus, terhadap ke-13 remaja tersebut itu masih dilakukan pemeriksaan maraton di Polsek Warudoyong.
Baca SelengkapnyaKorban yang tersinggung melaporkan aksi dua TNI tersebut ke polisi.
Baca Selengkapnya"Jadi terdata, bahwa dari kelima orang ini bukan ormas," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo
Baca SelengkapnyaViral video di medsos memperlihatkan para remaja diduga kreak tengah dipukuli oleh warga berseragam TNI
Baca SelengkapnyaDua relawan memainkan gas saat melintas di jalan Perintis Kemerdekaan, sehingga menimbulkan kebisingan dan terjadi cekcok.
Baca SelengkapnyaPolisi mengatakan, pihaknya telah menyelidiki dua pria yang melakukan aksi premanisme.
Baca SelengkapnyaPelaku berjumlah dua orang tiba-tiba mendekat ke arah para korban dan menantang.
Baca SelengkapnyaSalah satu peserta konvoi memprovokasi dengan mengatakan ada dari anggota mereka ditangkap polisi.
Baca SelengkapnyaDua pria, satu berpakaian loreng dan satu lagi pakaian biasa, mendatangi rumah salah satu warga.
Baca SelengkapnyaRicuh bermula dari oknum suporter Persib Bandung yang melakukan penyerangan terhadap puluhan petugas keamanan (steward).
Baca SelengkapnyaKasad melalui Pangdam IV/Diponegoro, menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Boyolali atas kejadian ini.
Baca Selengkapnya