Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Terima aduan warga Banyuwangi, PBNU akan cek lokasi tambang emas Tumpang Pitu

Terima aduan warga Banyuwangi, PBNU akan cek lokasi tambang emas Tumpang Pitu Tambang emas banyuwangi. ©Youtube

Merdeka.com - Wakil Sekjen PBNU Masduki Baidlowi mengatakan, PBNU akan segera melakukan pengecekan lapangan terkait pengaduan yang disampaikan oleh delegasi yang mengaku perwakilan warga sekitar lokasi tambang emas Tumpang Pitu, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi.

Menurut Masduki, pengecekan dan klarifikasi ke lapangan dibutuhkan, agar PBNU mengetahui duduk permasalahan yang sebenarnya. Sekaligus mendapatkan informasi dan data yang lebih akurat dan komprehensif. "PBNU tidak ingin gegabah, karena ini terkait dengan hajat hidup orang banyak, baik dari sisi karyawan perusahaan maupun masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi penambangan," ujarnya kepada wartawan di Jakarta, Jumat (20/7).

Seperti diberitakan sebelumnya, pada Rabu (17/7) lalu, belasan aktivis yang menolak keberadaan tambang Tumpang Pitu di Pesanggaran, Banyuwangi, mendatangi kantor PBNU. Mereka diterima oleh Ketua PBNU Imam Aziz dan Robikin Emhas. Dalam pertemuan, kedua pimpinan PBNU itu menyatakan siap mendukung perjuangan warga masyarakat Banyuwangi, namun sekaligus mengimbau warga agar melakukan perlawanan secara sistematis. Misalnya, dengan mengumpulkan data yang ilmiah.

"Karena sudah kadung ada izin pertambangan, maka perlu ada kajian yang lebih objektif. Amdal (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan)-nya juga harus ditinjau ulang, dan tentu saja dengan penilaian Amdal yang lebih objektif," ujar Imam Aziz.

Hal senada diungkapkan Robikin Emhas, yang menyebut upaya warga membutuhkan semangat juang tinggi dan konsolidasi lintas sektor. "Berjuang mensyaratkan pengorbanan baik amwal (harta benda) wa anfusikum (dan jiwa raga)," katanya.

Masduki menambahkan, apa yang disampaikan oleh Ketua PBNU Imam Azis dan Robikin Emhas ketika menerima perwakilan masyarakat Banyuwangi tersebut, bukanlah sikap resmi PBNU. "Apa yang dilakukan oleh Pak Imam dan Pak Robikin menerima keluhan masyarakat, itu sudah benar. Tetapi untuk memastikan apakah tambang Tumpang Pitu mudhorot atau justru bermanfaat, PBNU memiliki prosedur. Di antaranya, melakukan kroscek ke lapangan," tuturnya.

Menurut Masduki, kroscek ke lapangan juga diperlukan untuk memastikan apakah benar tambang emas Tumpang Pintu telah memanfaatkan teknologi yang ramah lingkungan dalam eksplorasinya. Sebab, selama ini, PT Bumi Suksesindo (BSI) sebagai pengelola tambang emas Tumpang Pitu mengklaim telah mengaplikasikan teknologi heap leach (pelindihan) secara efisien dalam aktivitasnya.

Teknologi heap leach dipilih, lantaran sangat memperhatikan aspek ekosistem lingkungan hidup. Dengan teknologi ini proses produksi tidak menghasilkan tailings. Sebab, cairan pelarut mengalami sirkulasi pemakaian sedemikian rupa sehingga tidak ada yang terbuang.

Selain itu, berdasarkan hasil penelitian PPLH Universitas Brawijaya, proses produksi di tambang emas Tumpang Pitu benar menggunakan metode heap leach (pelindihan) yang tidak menghasilkan tailings. Untuk saat sekarang, metode ini dipandang sebagai metode paling aman dan ramah lingkungan dalam penambangan emas. Berbeda dengan lazimnya penambangan emas di banyak lokasi lain, yang masih menggunakan sistem SAG (Semi Autogenous Grinding) Mill.

Selain aspek yang berkaitan dengan teknologi yang dipakai, Masduki menegaskan, kroscek lapangan juga perlu menyisir persoalan yang berhubungan dengan ketenagakerjaan dan investasi dalam negeri. "Setahu saya, perusahaan tersebut merupakan investasi dalam negeri yang dimiliki pengusaha lokal," ujarnya.

Terkait keberadaan tambang tersebut, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Banyuwangi telah melakukan kegiatan monitoring lingkungan ke perusahaan tambang emas BSI di Tumpang Pitu, Kecamatan Pesanggaran. Monitoring dilakukan untuk mengetahui ambang batas pencemaran di tambang terbesar kedua di Indonesia ini. Hasilnya, DLH Banyuwangi menilai PT BSI merupakan tambang terbaik di Indonesia.

"Tambang emas ini sangat disiplin dalam melakukan monitoring lingkungan. Meski punya SDM yang mumpuni, pada pelaksanaannya mereka masih menggandeng konsultan independen yang kompeten. Untuk keterbukaan, dalam melakukan monitoring BSI juga sering melibatkan masyarakat sekitar," kata Budi Wahono, Kepala Bidang Pengawasan dan Pengendalian DLH Banyuwangi, Kamis (19/7).

Menurut Budi, monitoring lingkungan adalah kewajiban perusahaan sesuai dokumen AMDAL. Di sini PT BSI diwajibkan membuat laporan per semester oleh DLH Banyuwangi. "Kita minta laporan tiap enam bulan sekali, tapi BSI malah melaporkannya tiap tiga bulan sekali," ungkapnya.

(mdk/bal)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ketua Umum PBNU Temui Jokowi di Istana, Bahas soal Konsesi Tambang
Ketua Umum PBNU Temui Jokowi di Istana, Bahas soal Konsesi Tambang

Gus Yahya mengatakan pertemuan tersebut untuk membahas soal konsensi izin tambang serta investasi Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya
Ormas Keagamaan Dapat Izin Tambang, Gus Yahya Bocorkan PBNU Sudah Punya Desain dan Jaringan
Ormas Keagamaan Dapat Izin Tambang, Gus Yahya Bocorkan PBNU Sudah Punya Desain dan Jaringan

Gus Yahya meyakinkan PBNU punya sumber daya untuk kelola pertambangan.

Baca Selengkapnya
Protes Ada Tambang Pasir, Warga Sekampung di Lumajang Cor Jalan
Protes Ada Tambang Pasir, Warga Sekampung di Lumajang Cor Jalan

Budi, salah seorang warga mengaku resah dan khawatir jika ada aktivitas tambang pasir

Baca Selengkapnya
Polisi Usut Dugaan Korupsi PTPN XIII Alih Fungsi Lahan
Polisi Usut Dugaan Korupsi PTPN XIII Alih Fungsi Lahan

Dugaan korupsi tersebut telah ramai dibicarakan di media sosial

Baca Selengkapnya
VIDEO: PBNU Sat Set Ajukan Izin Kelola Tambang
VIDEO: PBNU Sat Set Ajukan Izin Kelola Tambang "Wong Butuh, Gimana Lagi"

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) merespons soal perizinan kelola tambang.

Baca Selengkapnya
Satgas TPPU Endus Transaksi Mencurigakan Rp189 Triliun di Bea Cukai Terkait Tambang Ilegal
Satgas TPPU Endus Transaksi Mencurigakan Rp189 Triliun di Bea Cukai Terkait Tambang Ilegal

Rupanya ini merupakan tindak lanjut dari pernyataan Menkeu Sri Mulyani adanya skandal emas di Bea Cukai.

Baca Selengkapnya
PBNU Bakal Kelola Tambang Bekas Galian Bakrie Group di Kalimantan Timur Seluas 26.000 Hektar
PBNU Bakal Kelola Tambang Bekas Galian Bakrie Group di Kalimantan Timur Seluas 26.000 Hektar

lokasi konsesi tambang tersebut merupakan milik eks PT Kaltim Prima Coal (KPC), perusahaan yang tergabung dalam Bakrie Group.

Baca Selengkapnya
PBNU Bentuk PT Kelola Tambang, Gudfan Arif Jadi Penanggung Jawab
PBNU Bentuk PT Kelola Tambang, Gudfan Arif Jadi Penanggung Jawab

Gudfan Arif merupakan putra pengurus Pondok Pesantren Sunan Drajat Lamongan. Dia ini juga dikenal sebagai pengusaha tambang.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Wasekjen PBNU Bongkar Habis Bukti PKB Dalang Demo di Kantor NU Jakarta
VIDEO: Wasekjen PBNU Bongkar Habis Bukti PKB Dalang Demo di Kantor NU Jakarta

Wakil Sekjen PBNU Suleman menyebut, pihaknya mengantongi banyak bukti, di balik unjuk rasa tersebut ada PKB.

Baca Selengkapnya
Kebut Pengusutan Dugaan TPPU Panji Gumilang, Polisi Gelar Perkara Lanjutan untuk Naikkan Tahap Penyidikan
Kebut Pengusutan Dugaan TPPU Panji Gumilang, Polisi Gelar Perkara Lanjutan untuk Naikkan Tahap Penyidikan

Para saksi ini rencananya menghadiri gelar perkara pada Kamis (10/8) dan Jumat (11/8).

Baca Selengkapnya
Asa Warga Jambi Menanti Air Bersih di Tengah Kali Tercemar Tambang Ilegal
Asa Warga Jambi Menanti Air Bersih di Tengah Kali Tercemar Tambang Ilegal

aktivitas pertambangan emas ilegal yang marak di sekitarnya membuat air menjadi keruh pekat dan menyebabkan gatal-gatal.

Baca Selengkapnya