Terimbas Pandemi Covid-19, Produksi Kue Keranjang di Solo Turun 50 Persen
Merdeka.com - Pandemi Covid-19 yang masih belum usai membuat rangkaian perayaan Tahun Baru Imlek 2572/2021 di Kota Solo terkena imbas. Produksi kue keranjang, salah satu makanan khas yang identik dengan perayaan Tahun Baru Cina itu pun merosot drastis.
Bahkan penurunan produksi kue berwarna coklat berbahan dasar ketan dan gula tersebut mencapai 50 persen. Pemilik Toko Roti Mini Bakery Solo, Ratna Anggraini Setiono, mengungkapkan hal tersebut. Jika sebelum pandemi ia mampu produksi lebih dari 3 ton kue, saat ini hanya 1,5 ton saja.
"Tahun ini produksi kami turun 50 persen. Tahun lalu itu memasuki bulan Desember kita sudah mulai produksi. Biasanya untuk orang-orang yang liburan dan Natal. Tahun ini kan tidak ada orang dari luar kota yang berlibur," ujar Ratna, Senin (8/2).
-
Bagaimana bentuk kue manco sekarang? Seiring berjalannya waktu, bentuk kue berubah. Kini bentuknya ada yang bulat, segitiga, dan kotak.
-
Kapan Kue Keranjang Imlek di Purwakarta mulai ramai? Di momen menjelang Imlek, pesanan kue keranjang mulai berdatangan.
-
Kapan kue semprit paling banyak dibuat? Umat Islam di seluruh dunia tengah menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Beberapa persiapan menyambut datangnya Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran pun sudah mulai dipersiapkan.
-
Apa penyebab kue kering melempem? Kekurangan waktu pemanggangan bisa membuat kue menjadi lembek, sehingga meskipun bagian luarnya telah matang, bagian dalamnya masih terasa basah. Salah satu penyebab lainnya adalah saat memasukkan kue ke dalam wadah ketika masih panas. Kebocoran udara pada wadah juga dapat menjadi masalah.
-
Kenapa Kue Keranjang di Purwakarta masih diproduksi? Kue buatannya itu ia banderol seharga Rp 50.000 per kilogram atau per tiga dodol. 'Dari dulu, keluarga besar suami memang konsisten membuat kue keranjang atau dodol cina setiap setahun sekali. Ini usaha dodol cina peninggalan ibu mertua saya,' terang Hayati, melansir dari Liputan6, Jumat (19/1).
-
Kenapa kue Mipan jadi langka? Sayang, kini kue Mipan sudah sulit ditemui, karena semakin sedikit penjualnya. Kalau pun ada yang jual, kue Mipan akan langsung ludes dalam waktu singkat.
Menurut dia, Imlek tahun ini, produksi kue keranjang baru dilakukan pertengahan bulan Januari. Hal tersebut menyesuaikan datangnya pesanan yang juga sangat berkurang. Apalagi tahun ini juga tidak ada perayaan Imlek di Kota Solo, sehingga pesanan kue keranjang tidak sebanyak tahun-tahun sebelumnya.
"Ini baru ada pesanan Januari, tapi nggak banyak. Boasanya kita kirim ke Jakarta, Semarang atau ke Jogja. Ada juga penjualan lewat market place, dibantu anak-anak saya," terangnya.
Ratna menyampaikan, untuk memproduksi kue keranjang, dirinya masih menggunakan m cara manual. Dengan dibantu 6 orang tenaga kerja, tokonya mampu membuat 3 kuintal kue keranjang dalam sehari.
"Bahannya kalau kue keranjang itu dari ketan, gula dan madu. Untuk ketan kami giling sendiri,” katanya.
Agar kualitas kue bagus, ia tidak membeli ketan di pasaran, karena takut dicampuri. Ia mengaku membeli bahan di Karanganyar dengan kualitas yang baik, kemudian digiling sendiri.
“Kue keranjang saya tidak pakai bahan pengawet, jadi tidak bisa tahan lama, maksimal hanya dua bulan,” katanya.
Dengan kualitas yang terjaga tersebut, maka tidak heran jika harga kue keranjang produksinya lebih mahal dibandingkan yang lain. Untuk satu kilogram kue keranjang berisi 4 kue ukuran sedang dijual Rp40 ribu.
"Kalau yang ukuran besar isinya cuma dua. Yang ukurannya besar hanya untuk yang sudah pesan karena tidak semua orang memilih yang ukuran besar," jelasnya lagi.
Kendati harga bahan-bahan terus melonjak, nama tetap mempertahankan dengan harga lama. Untuk membuat kue keranjang dibutuhkan waktu sekitar 12 jam.
Adonan mulai dimasukkan ke dalam kukusan sekitar pukul 03.00 WIB dan baru dikeluarkan pukul 15.00 WIB. Adonan ketan dan gula harus dipastikan hingga warnanya menjadi coklat tua.
Produksi kue keranjang hanya dilakukan satu kali dalam satu tahun. Yakni saat perayaan Imlek dan berakhir setelah Cap Go Meh. Ratna merupakan generasi kedua dari perusahaan kue yang terletak di Kelurahan Sangkrah RT 01 RW 04, Kecamatan Pasarkliwon, Kota Solo.
"Sejak tahun 1960-an, papa saya membuat kue keranjang. Dia termasuk yang paling awal di Kota Solo ini dalam membuat kue keranjang dan terus berlanjut hingga saat ini," ucapnya.
Menurut Ratna kue keranjag memiliki filosofi khusus. Karena manis dan lengket, maka diharapkan hubungan keluarga selalu manis dan akrab.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selama masa pandemi pada 2020-2021 merupakan masa-masa sulit bagi industri minuman di dalam negeri.
Baca SelengkapnyaFenomena el nino membuat produksi beras nasional turun 2,05 persen.
Baca SelengkapnyaTambahan pasokan dari beras SPHP sebesar 300 ton perhari membuat pasokan beras di Karawang sudah mendekati pasokan normal.
Baca SelengkapnyaKetua Perpadi Jakarta ini mengatakan penurunan harga mencapai Rp700-1.000 per kilogram di Cipinang.
Baca SelengkapnyaSelain Pasar Induk Beras Cipinang, Pasar Johar Karawang merupakan pasar grosir produsen yang juga penting.
Baca SelengkapnyaMeski Lebaran masih 3 pekan lagi, permintaan kue kering meningkat 100 persen.
Baca SelengkapnyaHarga beras mengalami kenaikan sejak tanggal 1 September. Bahkan untuk harga beras kualitas premium saat ini sudah menyentuh Rp15.000/Kg.
Baca SelengkapnyaHarga beras di Karawang saat ini mengalami penurunan sekitar Rp1.500 per kg.
Baca SelengkapnyaJokowi menyampaikan harga jagung turun dari Rp7.000 per kilogram menjadi Rp4.200 per kilogram.
Baca SelengkapnyaSebelum adanya TiktokShop ini, pendapatan yang didapat dari penjualan baju gamis ini mendapatkan Rp20 juta per hari.
Baca SelengkapnyaHarga beras di tingkat penggilingan mengalami penurunan, dari awal bulan puasa seharga Rp12.500 per kilogram hingga kini menjadi Rp10.500 per kilogram.
Baca SelengkapnyaPencapaian tertingginya saat ini adalah menjadi supplier salah satu minimarket, total sudah 21 cabang minimarket.
Baca Selengkapnya