Terjadi Klaster PTM, Satgas Covid-19 Depok Evaluasi Kerumunan Penjemput Anak Sekolah
Merdeka.com - Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok akan mengevaluasi kerumunan orang tua penjemput anak sekolah pada saat Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT).
"Yang perlu kami evaluasi adalah kerumunan ketika antar jemput. Ketika mengantar anak-anak dan ketika menjemput, ini yang perlu mendapat perhatian bagi kita semua," kata Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana, Senin (22/11).
Ditegaskan dia bahwa siswa yang terpapar di klaster PTMT mulanya berasal dari klaster keluarga. Ketika siswa berangkat ke sekolah dan mereka termasuk dalam kategori orang tanpa gejala (OTG).
-
Bagaimana siswi terdampak penyakit? Mereka melaporkan penyakit ini telah melumpuhkan kaki mereka, sehingga sebagian besar dari mereka tidak mampu berjalan.
-
Apa yang menyebabkan beberapa orang tidak terinfeksi Covid-19? Berdasarkan analisis aktivitas genetik dalam jaringan hidung dan darah orang yang tidak berhasil terinfeksi SARS-CoV-2, tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Bagaimana cara anak-anak terpapar virus demam berdarah? Anak-anak yang sering bermain di luar rumah atau di sekolah mungkin lebih sering terpapar oleh virus dengue yang berbeda-beda, sehingga lebih mudah terkena demam berdarah.
-
Siapa yang mengantar anak-anak ke sekolah? Baru-baru ini, Celine Evangelista berbagi tentang rutinitas paginya saat ia menyiapkan anaknya untuk pergi ke sekolah.
-
Mengapa beberapa orang kebal terhadap Covid-19? Meskipun vaksin dan booster secara radikal mengurangi risiko kematian dan komplikasi berat dari COVID-19, mereka tidak banyak membantu menghentikan virus dari memasuki lapisan hidung dan sistem pernapasan.
-
Siapa yang bisa tertular campak? Penyakit campak bisa menular sangat cepat kepada orang lain. Bahkan, ketika si penderita penyakit campak belum mengalami gejala ruam di kulitnya.
"Awalnya dari klaster keluarga. Mereka ini pekerja commuter yang bekerja di luar depok. Mereka menularkan pada anaknya, dari anaknya di sekolah menularkan pada teman-teman dan gurunya," ungkapnya.
Dadang menegaskan bahwa protokol kesehatan saat PTMT di sekolah sudah sangat ketat. Pada klaster PTMT menyumbang 80 persen dari jumlah kasus baru yang tercatat pihaknya pada Rabu (17/11) lalu di mana hari itu terdapat 105 kasus baru. Klaster PTMT tersebut merata di seluruh jenjang pendidikan yang ada di Kecamatan Pancoran Mas sehingga PTMT langsung dihentikan sementara selama 10 hari.
"Dari semua kasus konfirmasi positif, ada 2 SD, 1 SMP dan 1 MTs. Dari data saat ini, hampir sama, tidak ada yang mendominasi. Di beberapa wilayah juga sempat ada, tapi tidak sebanyak di Pancoran Mas. Di Cinere baru ditemukan satu," tambahnya.
Penghentian sementara PTMT tertuang dalam Surat Edaran Nomor 8.02/648/SATGAS/2021 tentang Penghentian Sementara Secara Terbatas Pada Penyelenggaraan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT).
"Tentunya ini ikhtiar kita dari Pemkot Depok, kami coba menyampaikan ini kepada seluruh warga. Mohon izin dan mohon maaf demi keselamatan kita bersama, Pak Walikota sudah mengambil langkah dengan mengeluarkan SE Walikota di samping dengan SE sebelumnya tentang penerapan prokes bagi sekolah, siswa dan orang tua," katanya.
Selama penghentian PTMT, seluruh satuan pendidikan melakukan pengecekan seluruh perangkat prokes yang sudah ditetapkan dalam Perwal Nomor 66 tahun 2021. Penghentian sementara PTMT dilakukan selama 10 hari sejak 19-29 November 2021 dan berlaku untuk seluruh jenjang pendidikan di Kecamatan Pancoran Mas.
Di luar Kecamatan Pancoran Mas, PTMT masih diperbolehkan bagi jenjang SMP dan SMA yang siswanya sudah divaksin. Sedangkan untuk jenjang PAUD, TK dan SD masih tetap menjalankan Belajar Dari Rumah (BDR).
"Bagi seluruh satuan pendidikan di wilayah Pancoran Mas seluruhnya dihentikan sementara sejak 19 sampai 29 November. Kita mengikuti alur masa PPKM level 2 yang saat ini berada di Depok. Bagi siswa TK, PAUD, SD, RA dan SMP-SMA yang belum divaksinasi, di seluruh Kota Depok seluruhnya melaksanakan BDR atau online kembali sejak 19- 29 November," tutupnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aksi bertanggung jawab pihak sekolah SMP Pesat Bogor ini viral.
Baca SelengkapnyaPuluhan orang tua dan siswa baru SMKN 1 Tambun Utara, Kabupaten Bekasi menggelar aksi dengan cara mengunci pintu gerbang sekolah, Senin (22/7).
Baca SelengkapnyaSatu petugas PPSU jadi korban tabrak lari para pelajar yang tengah berseteru.
Baca SelengkapnyaTotal ratusan pelajar, petasan, hingga puluhan motor yang digunakan untuk konvoi telah diamankan.
Baca SelengkapnyaSeleksinya berdasarkan zona prioritas kemudian berdasarkan usia.
Baca SelengkapnyaKetika itu mereka berkonvoi dengan delapan motor berhasil diberhentikan petugas yang sedang berpatroli.
Baca SelengkapnyaPara pelaku ini menamakan kelompoknya dengan nama Bathrix Putra.
Baca SelengkapnyaPolisi telah mengamankan sepeda motor dan barang bukti berupa 1 buah celurit dan penggaris besi.
Baca SelengkapnyaCegah Tawuran Pelajar, Polda Metro Bakal Bikin Grup WhatsApp Bersama Para Guru
Baca SelengkapnyaDisdik DKI Jakarta menjelaskan mereka tetap lolos karena telah memenuhi syarat pendaftaran PPDB, terutama KK.
Baca SelengkapnyaSeorang orang tua mengaku pusing dengan alur Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Garut, Jawa Barat
Baca SelengkapnyaSatpol PP DKI Jakarta menggaet pelajar untuk mencegah terjadinya tawuran dan tindakan melanggar aturan lainnya di DKI.
Baca Selengkapnya