Terjerat Kasus Pencabulan, Wabup Buton Utara Mundur dari Golkar
Merdeka.com - Setelah terjerat kasus pencabulan, Wakil Bupati Buton Utara, Ramadio memutuskan mundur dari Ketua DPW Buton Utara, Selasa (24/12). Keputusan tersebut diambil usai berkomunikasi dengan Ketua DPD Partai Golkar Sulawesi Tenggara, Ridwan BAE.
"Dia mundur setelah saya komunikasi via telepon sore ini," ujar Ridwan BAE, dihubungi Liputan6.com.
Ridwan menjelaskan, partai tak bisa menghalangi keputusannya. Apalagi, sikap ini diambil Ramadio usai terjerat kasus pencabulan.
-
Bagaimana Ridwan Kamil menyelesaikan masalah penolakan? Meski sempat diwarnai keributan, acara penyerahan rekomendasi berupa dokumen yang diberikan Ketua Bamus Betawi Muhammad Rifki alias Eki Pitung kepada RK tetap berlangsung. RK pun berdiskusi dengan masyarakat setempat hingga acara itu selesai.
-
Apa bentuk pelecehan yang dilakukan pelaku? Dia mengatakan korban sempat takut untuk mengaku hingga akhirnya pihak keluarga membawa korban ke fasilitas kesehatan untuk melakukan pengecekan.'Yang bersangkutan menyampaikan takut. Setelah itu keluarga korban mengecek ke rumah sakit dan ternyata betul korban hamil, dan diakui oleh korban bahwa ia mengalami kekerasan seksual oleh pamannya sendiri,' kata dia, seperti dilansir dari Antara.
-
Kenapa pelaku melakukan pelecehan terhadap korban? Lebih lanjut, dia mengungkapkan AR sendiri tinggal sementara di rumah korban dan pelaku mengaku melakukan kekerasan seksual untuk kepuasan pribadi.
-
Siapa polisi yang melakukan pencabulan? Korban menceritakan kejadian pahit yang dialaminya. Oleh pelaku yang belakangan diketahui berinisial Brigpol AK diminta masuk ke sebuah ruangan.
-
Mengapa DPR RI minta pelaku dihukum berat? 'Setelah ini, saya minta polisi langsung berikan pendampingan psikologis terhadap korban serta ibu korban. Juga pastikan agar pelaku menerima hukuman berat yang setimpal. Lihat pelaku murni sebagai seorang pelaku kejahatan, bukan sebagai seorang ayah korban. Karena tidak ada ayah yang tega melakukan itu kepada anaknya,' ujar Sahroni dalam keterangan, Kamis (4/4).
-
Bagaimana DPR RI ingin polisi menangani kasus pelecehan anak? Ke depan polisi juga diminta bisa lebih memprioritaskan kasus-kasus pelecehan terhadap anak. Polisi Diminta Dampingi Psikologis Anak dan Istri korban Pencabulan Oknum Petugas Damkar Polisi menangkap SN, pria yang tega melakukan dugaan tindak pidana pencabulan terhadap anaknya sendiri yang berusia 5 tahun. Tidak hanya diminta menghukum berat pelaku, polisi diminta juga mendampingi psikologis korban dan ibunya. 'Setelah ini, saya minta polisi langsung berikan pendampingan psikologis terhadap korban serta ibu korban. Juga pastikan agar pelaku menerima hukuman berat yang setimpal. Lihat pelaku murni sebagai seorang pelaku kejahatan, bukan sebagai seorang ayah korban. Karena tidak ada ayah yang tega melakukan itu kepada anaknya,' ujar Sahroni dalam keterangan, Kamis (4/4). Di sisi lain, Sahroni juga memberi beberapa catatan kepada pihak kepolisian, khususnya terkait lama waktu pengungkapan kasus. Ke depan Sahroni ingin polisi bisa lebih memprioritaskan kasus-kasus pelecehan terhadap anak.'Dari yang saya lihat, rentang pelaporan hingga pengungkapan masih memakan waktu yang cukup lama, ini harus menjadi catatan tersendiri bagi kepolisian. Ke depan harus bisa lebih dimaksimalkan lagi, diprioritaskan untuk kasus-kasus keji seperti ini. Karena korban tidak akan merasa aman selama pelaku masih berkeliaran,' tambah Sahroni.
Salah satu alasannya, saat ini Wabup Buton Utara juga sedang fokus dengan penyelesaian kasusnya. Hal ini disampaikan secara langsung kepada Ridwan.
"Dia ingin konsentrasi melakukan langkah hukum,"ujarnya.
Diketahui, kasus dugaan pencabulan terhadap anak dibawah umur yang menjerat Ramadio mulai mencuat sejak September 2019. Saat itu, kedua orang tua korban melaporkan langsung ke Polsek Bonegunu, Kabupaten Buton Utara.
Terungkap di kantor polisi, perbuatan bejat Ramadio diduga dilakukan sebanyak dua kali kepada korban. Pertamakali, di rumah rumah salah satu kerabat korban sekitar Juni 2019.
Aksi kedua kalinya, Wakil Bupati Buton Utara diduga memanggil langsung korban untuk mencuci baju di rumahnya. Namun, bukannya bekerja, Ramadio kembali mencabuli korban.
Sempat Ingkar
Ridwan BAE, menyatakan sebelum kasusnya mencuat, dia sempat berkomunikasi dengan Wakil Bupati Buton Utara. Namun, saat itu Ramadio menyatakan kasus ini tidak benar.
"Saya sempat menanyakan itu kepada dia, tapi dia bilang tak benar," ungkap Ketua Komisi I DPR RI itu.
Setelah kasus itu, Ridwan sempat tidak memantau perkembangan kasus. Ternyata, setelah beberapa waktu, muncul penetapan tersangka dari polisi.
Saat ini, partai Golkar belum menyiapkan bantuan hukum untuk Ramadio. Sebab, perbuatannya ini dilakukan atas nama pribadi.
"Bukan atas nama partai," katanya.
Ridwan menegaskan, ketua partai adalah milik masyarakat, sehingga siapa pun bisa menjadi ketua partai.
"Jadi posisinya strategis, kami selalu juga menghimbau dan menegaskan pengurus bisa menjaga diri dalam bertindak mengambil keputusan yang berkaitan dengan masyarakat banyak," katanya.
Reporter: Ahmad Akbar FuaSumber: Liputan6.com
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Komaruddin mengatakan mahkamah partai tidak hanya memecat Tia Rahmania, tetapi juga Rahmad Handoyo.
Baca SelengkapnyaGanjar tak khawatir suaranya di Medan akan berkurang lantaran Bobby mendukung Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaRudy menambahkan, agar permasalahan tidak berlarut larut, ia berniat untuk menemui Gibran.
Baca SelengkapnyaPDIP meminta para relawan untuk tidak menghujat dan mencaci maki lawan politik Ganjar-Mahfud.
Baca SelengkapnyaHasto juga menjelaskan alasan Bobby Nasution diberhentikan sementara Gibran Rakabuming yang juga cawapres nomor urut 2 tidak dipecat.
Baca SelengkapnyaWali Kota Solo yang juga kader PDI Perjuangan Gibran Rakabuming Raka mengatakan akan segera menemui FX Rudy.
Baca SelengkapnyaKetua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Komarudin Watubun menegaskan, kadernya yang bernama Gibran Rakabuming Raka sudah bukan kadernya.
Baca SelengkapnyaPilkada Sumut 2024: PDIP Tak akan Terima Berkas Pendaftaran Bobby Nasution Karena Sudah Dipecat
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP, Ahmad Basarah mengingatkan Gibran soal etika dalam berpolitik.
Baca SelengkapnyaBobby dinyatakan melanggar etik terkait arah dukungan di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaKetua DPD PDI Perjuangan Sumut Rapidin Simbolon meyakini partainya bisa mengalahkan Bobby Nasution pada Pilkada Sumut 2024.
Baca SelengkapnyaRudy menilai fenomena politikus berpindah-pindah partai sebagai sesuatu yang lumrah. PDIP tidak pernah mempersoalkan kadernya yang lompat ke partai lain.
Baca Selengkapnya