Terjerat korupsi, dua anggota DPRD Kota Malang jalani pergantian antar waktu
Merdeka.com - Dua anggota DPRD Kota Malang yang terjerat korupsi menjalani pergantian antar waktu (PAW). Keduanya adalah Zainuddin dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Yaqud Ananda Qudban dari Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura).
Zainudin yang telah diberhentikan sebagai Wakil Ketua digantikan oleh Abdurrocham. Sementara Yaqud Ananda Qudban (Nanda) digantikan oleh Nurma Chris Nindya. Nanda mengundurkan diri sebagai anggota DPRD guna memenuhi persyaratan maju sebagai Walikota Malang. Tetapi dalam perjalanannya ikut terjerat dalam korupsi massal DPRD Kota Malang, termasuk Zainudin.
Prosesi PAW berdasar Surat Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor 171.420/656/011.2/2018, dilaksanakan dalam sebuah rapat paripurna istimewa pengucapan sumpah dan janji di Ruang Sidang Gedung DPRD Kota Malang, Senin (16/7).
-
Siapa anggota DPRD Jawa Tengah? Wafa dipastikan menjadi anggota DPRD Jawa Tengah, sedangkan Luthfi dipastikan terpilih menjadi anggota DPRD Rembang.
-
Siapa yang terpilih jadi anggota DPRD? Fadel Islami merintis karir politiknya sejak tahun 2021.
-
Apa kasus yang sedang dihadapi KPK? Pemeriksaan atas dugaan pemotongan dan penerimaan uang, dalam hal ini dana insentif ASN Bupati Sidoarji Ahmad Muhdlor Ali diperiksa KPK terkait kasus dugaan pemotongan dan penerimaan uang, dalam hal ini dana insentif ASN di lingkungan BPPD Pemkab Sidoarjo.
-
Siapa yang terlibat? Konflik pribadi adalah konflik yang melibatkan satu individu dengan individu lainnya.
-
Siapa yang dituduh melakukan korupsi? 'Permintaan kebutuhan operasional Syahrul Yasin Limpo dan keluarganya yang juga didukung dengan petunjuk berupa barang bukti elektronik, chat WA antara terdakwa Syahrul Yasin Limpo dan Imam Mujahidin Fahmid, serta adanya barang bukti antara lain dokumen catatan staf Kementan RI dan bukti kwitansi serta transfer uang pembayaran kebutuhan menteri dan keluarganya.
-
Apa yang dilakukan Polda Jatim? DPR melalui Komisi III mengapresiasi langkah Polda Jawa Timur (Jatim) yang memberikan pendampingan kesehatan terhadap Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) saat Pemilu 2024 lalu. Selama bekerja, mereka didampingi 1.000 anggota medis Polri Biddokkes Polda Jatim yang dikomandoi Kepala Biddokkes Polda Jatim, Kombes Pol dr Erwin Zainul Hakim.
"Sekarang DPRD tinggal 26 orang, perlu kekompokan. Kepentingan aspirasi masyarakat harus diutamakan," kata Abdurrochman usai pelantikan, Senin (16/7).
Saat ini anggota DPRD Kota Malang hanya berjumlah 26 orang dari sebelumnya 45 orang. Sebanyak 17 orang sedang menjalani proses hukum kasus dugaan korupsi APBD Perubahan Tahun 2015. Sementara satu orang, yakni Muhammad Arief Wicaksono (MAW) mantan Ketua DPRD menjalani masa hukuman setelah divonis 5 tahun penjara.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
KPK juga turut memanggil staf Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Timur Tahun 2019-2024 Bagus Wahyudono.
Baca SelengkapnyaSiapa saja eks napi korupsi yang maju caleg DPR RI di Pemilu 2024? Simak selanjutnya.
Baca Selengkapnya5 PPK di Palembang Gelembungkan Suara Caleg, Penghitungan Suara Diambil Alih KPU
Baca SelengkapnyaPartai Golkar menyumbang paling banyak caleg DPR mantan narapidana yaitu mencapai 9 orang.
Baca SelengkapnyaKPK mengingatkan agar mantan Wakil Ketua DPRD Jawa Timur itu bersikap kooperatif.
Baca SelengkapnyaTim Kejati NTT berhasil mengembalikan kerugian keuangan daerah senilai Rp1,57 miliar.
Baca SelengkapnyaDua petugas Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) di Kabupaten Lumajang terbukti memindahkan suara caleg. Mereka hanya dijatuhi sanksi peringatan keras.
Baca SelengkapnyaSelama melakukan penggeledahan, dua petugas polisi bersiaga di depan pintu masuk gedung.
Baca SelengkapnyaHalim tiba di Gedung Merah Putih KPK pada pukul 09.52 WIB. Dia tidak didampingi kuasa hukum.
Baca SelengkapnyaTessa Mahardika Sugiarto mengaku pemeriksaan itu dipastikan akan dilakukan.
Baca SelengkapnyaDaftar para mantan koruptor manju sebagai calon anggota legislatif itu berdasarkan temuan Indonesia Corruption Watch (ICW).
Baca SelengkapnyaAda yang mundur karena ingin melanjutkan study di luar negeri, namun mayoritas bukan itu.
Baca Selengkapnya