Terjun ke Dapur Demi Para Tenaga Medis
Merdeka.com - Sudah lebih dari setahun, AKP SS Udiyono beraksi di dapur rumahnya. Meramu bahan makanan untuk kemudian dibagikan kepada tenaga medis yang berjuang menyelamatkan pasien yang terinfeksi Covid-19.
Berbekal pengalaman meracik bumbu masakan, Kapolsek Bawang, Banjarnegara ini memasak untuk para tenaga medis di dua puskesman yakni Puskesmas Bawang 1 dan Puskesmas Bawang 2.
Udiyono menceritakan, aksi sosialnya ini dilakukan seorang diri. Mulai dari memasak hingga menyajikan masakan kepada tenaga kesehatan. Aksi ini sudah dilakukan sejak kasus Covid-19 pertama muncul di Indonesia.
-
Siapa yang ikut sosialisasi? Sosialisasi digelar secara hibrida yang dihadiri para eksportir dan pemangku kepentingan.
-
Siapa yang merasakan kebersamaan? Sahabat adalah mereka yang tahu semua kekuranganmu namun tetap memilih bersamamu ketika orang lain meninggalkanmu.
-
Apa contoh kerja bakti di lingkungan masyarakat? Berikut beberapa contoh kerja bakti di lingkungan masyarakat, antara lain: Pentingnya Kerja Bakti di Lingkungan Masyarakat Kepedulian terhadap lingkungan harus ditunjukkan setiap orang.
-
Siapa yang merasakan manfaatnya? Banyak yang tidak menyadari bahwa menghentikan kebiasaan ini selama dua minggu dapat membawa berbagai manfaat luar biasa bagi tubuh dan pikiran.
-
Kenapa Polri mendapatkan kepercayaan masyarakat? 'Alhamdulillah Polri mendapatkan 73,1% dari 1.200 responden di seluruh tanah air dari Sabang sampai Merauke di 38 provinsi,' ucap Khusniyati. Menurut Khusniyati, angka tersebut membuktikan bahwa Polri dekat dengan masyarakat. Hal ini tak lepas dari kerja keras Polri dibawah komando Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
-
Siapa yang mengajak relawan turun ke masyarakat? Karena itu, Gozali mengajak para relawan bersama-sama turun ke masyarakat untuk mensosialisasikan program kerja dan visi misi Prabowo Gibran.
Aksi sosialnya ini tanpa paksaan. Tidak juga perintah dari atasannya. Awalnya Udiyono memasak di kantor kecamatan.
"Sejak Covid-19 pertama, sebulan Covid-19 pertama sudah dilakukan. Hanya saya melaksanakan," kata Udiyono kepada merdeka.com, Jumat (12/3).
Pagi hari Udiyono mulai berbelanja. Dia merogoh dana dari kantongnya sendiri. Kemudian dia menuju tempat untuk memasak, seperti puskesmas, balai desa atau terkadang di rumah warga.
"Biasanya jika tidak ada perintah, pagi, kadang kami ke puskemas, belanja kemudian masak di dapurnya puskemas. Kalau di balai desa, ya masak di balai desa. Ini saya pakai dana sendiri," kata Udiyono.
Masakan yang dibuat harus bergizi. Biasanya, dia membutuhkan waktu dua jam untuk membuat meracik masakan. Salah satu masakan yang pernah dibuat adalah sop gurame.
"Masak murah meriah tapi bergizi, seperti masak sop gurame sampai Rp300.000-an," kata Udiyono.
Biasanya Udiyono memasak tiga hari sekali, tidak hanya di puskesmas, tetapi juga di balai desa. Seiring berjalannya waktu, Covid-19 terus menyebar. Udiyono dan anggotanya dituntut terus berinovasi agar bisa bermanfaat untuk melindungi masyarakat di tengah wabah pandemi Covid-19.
Udiyono kini tak hanya memasak untuk tenaga medis. Dia juga menyediakan makanan untuk masyarakat yang terdampak Covid-19. Seperti pemulung dan masyarakat miskin lainnya. Udiyono biasa memasak untuk porsi 30 sampai 50 orang.
"Untuk masak ini murni dari saya pribadi. Kadang masak juga untuk masyarakat yang terdampak Covid-19, seperti pemulung, kami masakkan, minimal ada 35 orang, maksimal 50 orang. itu semua saya yang memasak," kata Udiyono.
Udiyono mengaku tidak ada beban selama melakukan aksinya ini. Bahkan dia mengaku sudah terbiasa memasak di Polsek. Agar lebih irit dan lebih sehat. Kebiasaannya ini juga diturunkan ke anggotanya.
"Kalau merasa kesulitan tidak ada dan sudah terbiasa memasak-masak," kata Udiyono.
Udiyono mendapat banyak hikmah selama melakukan aksi tersebut. Dia semakin akrab dengan masyarakat. Selain itu, masyarakat juga semakin dekat dengan polisi.
"Hikmahnya banyak, masyarakat kan tahu kami, apalagi terutama isu-isu pak polisi, karena kan viral di tv," kata Udiyono.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jenderal bintang dua TNI sarapan nasi uduk di warung pinggir jalan pakai seragam dinas.
Baca SelengkapnyaSangat jauh dari pekerjaan utamanya, ia mengisi waktunya sepulang kerja dengan berjualan bubur ayam.
Baca SelengkapnyaBerikut momen tak terduga prajurit TNI bersenjata disiram air warga saat melintas.
Baca SelengkapnyaSaat bertugas, polisi bernama Yohanes Dede ini tampak mentraktir nasi padang kepada para tahanan lapas.
Baca SelengkapnyaUsai pulang pendidikan perwira, Purnomo mendapat sambutan spesial dari pasien ODGJ.
Baca SelengkapnyaMenjadi perwira tinggi, pria ini dikenal sederhana dan dekat dengan masyarakat.
Baca SelengkapnyaPurnomo Polisi Baik di tengah kesibukannya melakukan aksi sosial sedang meluangkan waktu untuk liburan bersama keluarga di sebuah air terjun yang sejuk dan asri
Baca SelengkapnyaSosok jenderal bintang dua Polri tiba-tiba 'menggeruduk' warung tenda nasi goreng.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan Kapolda Bengkulu yang sedang kumpul dengan anggotanya di warung sederhana.
Baca SelengkapnyaSeorang prajurit TNI rela suapi anak Papua sebelum berangkat ke sekolah.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan AKBP Yasir Ahmadi yang salim kepada nenek jompo, bahkan ia sampai didoakan jadi jenderal.
Baca SelengkapnyaAgus berhasil menumbuhkan semangat warganya untuk berkeluh kesah dengan cara menarik.
Baca Selengkapnya