Terkendala cuaca, evakuasi korban Trigana Air dilakukan lewat darat
Merdeka.com - Deputi Bidang Operasi Basarnas, Mayjen TNI Herominus Guru mengatakan akibat cuaca buruk yang tiba-tiba maka proses evakuasi korban Trigana Air dilakukan melalui jalur darat. Menurut Herominus kebijakan tersebut atas dasar komando Kepala Basarnas yang ada di Papua.
"Awalnya tadi kita lakukan evakuasi lewat jalur udara namun kondisi cuaca sekarang berubah mendung dan gelap maka diputuskan evakuasi lewat jalur darat. Butuh waktu enam jam proses evakuasi jalur darat ini. Hal itu sudah diputuskan oleh kepala Basarnas yang ada disana (Papua)," ucap Herominus di kantor Basarnas, Jalan Angkasa, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (18/8).
Menurutnya, rencana pembuatan helipad juga gagal dilakukan. Sebab, butuh waktu yang lama untuk membangun helipad tersebut.
-
Bagaimana proses evakuasi dilakukan? 'Enggak ada pakai alat berat, kita pakai tali mantel aja untuk melakukan proses evakuasi, kalau kesulitan Alhamdulillah tidak ada kesulitan sama sekali,' ucapnya.
-
Bagaimana proses evakuasi penumpang KA Argo Semeru dan Argo Wilis? 'Proses evakuasi sudah berjalan lancar. Tinggal satu gerbong yang barangnya belum bisa dievakuasi. Tapi penumpangnya sudah bisa dievakuasi,' ujar Kapolres Kulon Progo, AKBP Nunuk Setiyowati dikutip dari ANTARA.
-
Mengapa evakuasi WNI dilakukan melalui jalur darat? Proses evakuasi pertama WNI dari Lebanon dilakukan melalui jalur darat dan difokuskan kepada mereka yang memang ingin dievakuasi.
-
Di mana pesawat jet itu hilang? Pesawat itu hilang di daerah danau 50 tahun lalu.
-
Dimana pesawat mendarat darurat? Untungnya, berkat kerja sama tim yang solid dan kepemimpinan yang tenang dari awak pesawat, mereka berhasil mendaratkan pesawat dengan selamat di Bandara Southampton, Inggris.
-
Kapan pesawat jet itu hilang? Pesawat menghilang tak lama setelah berangkat dari Burlington pada 27 Januari 1971, dalam perjalanan menuju Providence, Rhode Island.
"Ada 100 orang dari tim gabungan SAR, kita kerahkan untuk evakuasi korban lewat jalur darat. Kondisi cuaca sekarang gelap kemungkinan akan turun hujan," terangnya.
Heronimus juga memaparkan perjalanan dari Bandara Sentani menuju Jayapura jika memakai kendaraan darat memakan waktu lama. Namun, jika memakai pesawat terbang hanya membutuhkan waktu satu jam.
Dengan pertimbangan tersebut, tidak menutup kemungkinan proses identifikasi akan dilakukan di Sentani yang sebelumnya di Jayapura. Rencananya proses penyerahan jenazah akan dilakukan secara resmi di Sentani.
"Bisa jadi proses identifikasi di Sentani. Kita tunggu perkembangan selanjutnya ya," tutupnya.
(mdk/efd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Evakuasi dimulai pada tanggal 18 Agustus pukul 13.00 WIB, dari pintu rimba menuju Shelter satu dan berakhir pukul 19.00 WIB di Shelter tiga.
Baca SelengkapnyaProses evakuasi tak mudah. Prajurit TNI butuh waktu enam jam.
Baca SelengkapnyaSebanyak 26 warga Kabupaten Luwu terpaksa jalan kaki 6 jam menuju ke pengungsian setelah desanya terisolasi akibat banjir dan longsor.
Baca SelengkapnyaEvakuasi korban longsor Tulabolo pada hari keempat terkendala cuaca
Baca SelengkapnyaHelikopter Carakal H-225M TNI AU terus bekerja untuk melakukan evakuasi warga yang berada di desa terisolir
Baca SelengkapnyaHelikopter Caracal juga mengirim tim medis sebanyak enam orang dari Posko Penanggulangan Bencana Andi Jema menuju Desa Rante Lajang
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan saat ini tengah berjuang membawa turun 8 pendaki yang meninggal dunia saat terjadi erupsi di Gunung Marapi.
Baca SelengkapnyaProses evakuasi tidak berjalan mudah setelah dua korban terjebak di badan pesawat.
Baca Selengkapnyahipotermia menyebabkan otot kaki kiri Gigih kaku sehingga tidak bisa berjalan saat menuruni medan terjal
Baca SelengkapnyaSulitnya medan dan tingginya intensitas erupsi Gunung Marapi membuat upaya evakuasi tidak bisa berjalan baik.
Baca Selengkapnya