Terlibat duel maut di Sukabumi, 11 pelajar jadi tersangka
Merdeka.com - Duel satu lawan satu antar pelajar di Kota Sukabumi berakhir dengan pengeroyokan. Kejadian ini membuat siswa SMKN Pertanian Sukaraja, M Ridwan (16) tewas akibat luka di bagian kepala.
Satuan Reskrim Polres Sukabumi Kota menetapkan 11 pelajar sebagai tersangka. Mereka diduga mengeroyok korban usai kalah dalam duelnya dengan siswa SMKN I Sukalarang.
"Satu pelajar berinisial C (17) pelajar SMKN I Sukalarang yang merupakan lawan duel korban, dan 10 pelajar lainnya berasal dari tiga sekolah, yakni empat pelajar dari SMKN I Sukalarang termasuk C, tiga pelajar SMKN Pertanian, dan empat pelajar lainnya berasal dari SMK Taman Siswa Kota Sukabumi," ungkap Kasat Reskrim Polres Sukabumi Kota, AKP Sulaeman di Sukabumi, Rabu (29/1), seperti dilansir dari Antara.
-
Mengapa pelajar terlibat perkelahian? Ciri remaja atau pelajar yang terlibat perkelahian antar sesamanya diduga dipengaruhi oleh beragam kondisi seperti lingkungan tempat tinggal, kedekatan dengan orangtua dan anggota keluarga lainnya, hubungan dengan peer group serta akses untuk melihat kekerasan di media visual seperti tayangan di media sosial.
-
Bagaimana mahasiswi itu bisa tewas? 'Hasil pemeriksaan fisik sementara kita indikasikan kemungkinan pembunuhan karena terdapat luka terbuka pada beberapa bagian tubuh. Di punggung tangan dan sekitarnya,' kata Rizka.
-
Siapa yang terlibat dalam perkelahian antar pelajar? Ciri remaja atau pelajar yang terlibat perkelahian antar sesamanya diduga dipengaruhi oleh beragam kondisi seperti lingkungan tempat tinggal, kedekatan dengan orangtua dan anggota keluarga lainnya, hubungan dengan peer group serta akses untuk melihat kekerasan di media visual seperti tayangan di media sosial.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
-
Siapa yang gugur di halaman sekolah? Seorang pemuda TRIP bernama Moeljadi meninggal dunia di halaman sekolah dalam perjuangannya mempertahankan kemerdekaan RI.
-
Bagaimana cara anak itu meninggal? Antropologi fisik di lokasi menyatakan bocah itu berusia 10 tahun saat meninggal dengan gigi terkikis dan tanda-tanda infeksi didalam mulutnya.
Menurut Sulaeman, 10 pelajar yang dijadikan tersangka tidak ditahan, mereka hanya wajib lapor karena mereka hanya menyaksikan perkelahian tersebut. Namun, para tersangka dijerat dengan pasal 531 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana dengan ancaman penjara paling lama sembilan bulan, sementara C dijerat dengan pasal 184 KUHP.
Ia mengatakan, penetapan tersangka ini merupakan hasil pengembangan yang dilakukan polisi melalui rekaman video duel satu lawan satu. Rekaman itu diambil salah satu tersangka dengan telepon seluler.
Dalam penelusuran rekaman video tersebut, ternyata tidak hanya korban dan C berduel tetapi masih ada dua pasang pelajar lainnya yang melakukan hal serupa. "Kami masih melakukan pengembangan dan penyelidikan pada kasus ini untuk mengungkap siapa saja yang terlibat dalam kasus perkelahian tersebut," tambahnya.
Sementara, Kapolres Sukabumi Kota AKBP Hari Santoso mengatakan akan menindak tegas yang terlibat untuk memberikan efek jera kepada seluruh pelajar di wilayah ini sehingga mereka tidak melakukan hal yang serupa seperti tawuran antarpelajar.
"Kami juga memperketat pengawasan terhadap seluruh aktivitas pelajar khususnya yang berkeliaran saat pulang sekolah dan masih jam pelajaran," katanya. (mdk/tyo)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Salah satu pemuda pelaku carok, Andre (28), warga Desa Selok Awar-Awar, Kecamatan Pasirian, Lumajang, meninggal dunia saat dirawat di RSUD Pasirian.
Baca SelengkapnyaAksi pengeroyokan tersebut sempat direkam menggunakan smartphone oleh salah seorang temannya hingga kemudian viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaMereka berkelahi karena saling tantang di media sosial.
Baca SelengkapnyaAtas laporan tersebut pihaknya pun melakukan olah tempat kejadian perkara.
Baca SelengkapnyaSejauh ini, kecelakaan yang terjadi di Ciater Kabupaten Subang, Jawa Barat pada Sabtu (11/5) kemarin memakan korban sebanyak 11 orang.
Baca SelengkapnyaAU yang menjadi korban ingin menjadi adik-adikan terduga pelaku. Namun syaratnya, korban harus duel terlebih dulu.
Baca SelengkapnyaKepala Dinas Kesehatan Subang dr Maxi menyampaikan, ada 11 korban kecelakaan dalam itu.
Baca SelengkapnyaSiswa MTS itu mengalami luka bacok di leher dan sempat dibawa warga ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaSetelah menjalani operasi korban masih belum sadarkan diri.
Baca SelengkapnyaSetelah kelimanya diperiksa, terungkap motif di balik duel dua remaja yakni karena sakit hati.
Baca SelengkapnyaKeterangan sekolah bahwa CCTV dipasang di tiga lokasi yakni SD, lantai bawah SD dan lantai tiga SMA yang berada satu kawasan.
Baca SelengkapnyaPerkelahian massal itu berawal dari ajakan melalui salah satu platform media sosial (medsos).
Baca Selengkapnya