Terlibat narkoba, 2 anggota Polres Meranti terancam dipecat
Merdeka.com - Brigadir IR dan Brigadir RA, dua anggota polisi yang bertugas di Polres Meranti ditangkap Satuan Reserse Narkoba Polresta Pekanbaru, 17 Desember 2015. Keduanya kedapatan membawa 100 butir pil ekstasi logo apel yang belakangan diketahui ternyata palsu.
Awalnya Kompol Iwan Lesmana Riza selaku Kasat Res Narkoba Polresta Pekanbaru yang menangkap kedua anggota polisi itu menyangka, pil ekstasi yang dibawa mereka asli. "Setelah hasil uji BBPOM ternyata palsu," ujar Iwan sat dihubungi merdeka.com, Kamis (4/2).
Meski demikian, kata Iwan, Brigadir IR dan Brigadir RA tetap ditangani berdasarkan kode etik kepolisian oleh Provos Polres Kepulaun Meranti.
-
Ekstasi apa yang disita polisi? Dari tersangka, anggota menyita 8,9 Kg sabu, ada beberapa ribu (2.884) pil ekstasi. Dari tersangka, kemudian dikembangkan lagi ditemukan gudang di wilayah Ampel di sana ditemukan sekitar 6 juta butir (ekstasi),
-
Apa saja kasus polisi narkoba? 'Ada tujuh yang sudah vonis PTDH. Empat sudah keluar surat keputusan (pemecatan), tiga masih menunggu keputusan dari Polda Sulsel,' ujarnya saat rilis akhir tahun di Mapolrestabes Makassar, Sabtu (30/12). Ngajib menyebut personel yang mendapatkan vonis PTDH, mayoritas karena kasus disersi atau pengingkaran tugas atau jabatan tanpa permisi. Sementara dua kasus lainnya adalah keterlibatan anggota dalam penyalahgunaan narkoba.
-
Apa yang dilakukan polisi tersebut? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga.
-
Bagaimana polisi mengungkap narkoba? 'Barang bukti yang disita pada 2022 sebanyak 9,8 Kg, lalu meningkat tajam di tahun ini. Sedangkan tahun 2023 ini ada peningkatan barang bukti narkoba jenis sabu hingga 50,3 kilogram (Kg), ya (masuk zona merah) kota Makassar,' sebutnya,
-
Narkoba apa yang disita? 'Barang bukti yang disita sebanyak 16 paket sabu, bong, pipet, gunting, senjata tajam dan barang lainnya,' ujar Komandan Tim Patroli Brimob Polda Sumut Iptu Edward Sardi di Medan.
-
Apa yang dilakukan polisi setelah disekap? 'Korban beralasan akan menjual mobil miliknya sehingga para tersangka melepaskan korban dari ikatan dan membiarkannya pulang untuk menjual mobilnya,' kata Mikael.
"Kita serahkan ke Polres Meranti untuk sidang kode etik terhadap keduanya," kata Iwan.
Kapolres Kepulauan Meranti AKBP Zahwani Pandra Arsyad saat dikonfirmasi merdeka.com membenarkan adanya penanganan terhadap Brigadir IR dan Brigadir RA oleh Provos.
"Keduanya saat ini masih menjalani sidang kode etik, dan itu belum selesai," kata Pandra.
Pandra menegaskan, kedua anggota polisi diduga terlibat narkoba itu sudah terendus dalam kasus narkoba.
"Kami merekomendasikan agar anggota kita yang terlibat narkoba itu dipecat sajalah," ujar Pandra.
Pandra tak ingin di tubuh Polri ada yang menjadi penghianat dengan menjual narkoba. "Apalagi dalam jumlah besar, jumlah kecil saja pun sama, pecat saja. Setiap pekan, anggota kita selalu ada yang disidang kode etik gara-gara narkoba," terangnya.
Perlu diketahui, Brigadir IR ditangkap pada Kamis (17/12) pukul 16.00 WIB karena diduga mengedarkan narkoba jenis pil ekstasi. Brigadir IR ditangkap saat berada di traffic light, Jalan Samratulangi di samping Mapolresta Pekanbaru.
Dari tangan Brigadir IR, Satuan Reserse Narkoba Polresta Pekanbaru mengamankan barang bukti 100 butir ekstasi warna hijau logo apel, satu unit sepeda motor merek Honda Beat serta satu unit handphone lipat merek Samsung.
Setelah dikembangkan, tak lama berselang polisi kemudian menangkap Brigadir RA, yang terlibat dalam jaringan narkoba bersama Brigadir IR. Namun setelah hasil uji labfor di BBPOM, 100 butir pil ekstasi milik kedua polisi itu ternyata palsu. Namun keduanya memang sudah lama menjual barang haram tersebut, hingga akhirnya dilakukan sidang kode etik terhadap keduanya. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ngajib menyebut personel yang mendapatkan vonis PTDH, mayoritas karena kasus disersi atau pengingkaran tugas atau jabatan tanpa permisi.
Baca SelengkapnyaTercatat, sebanyak 6 anggota polisi yang bertugas di wilayah hukum Polres Metro Jaksel diberi sanksi pemecatan.
Baca SelengkapnyaKapolres Salatiga secara simbolis mencoret foto sebagai tanda pemberhentian polisi yang bertugas.
Baca SelengkapnyaKapolres Metro Jakarta Timur Kombes Polisi Nicolas Ary Lilipaly mengatakan tidak ada tempat untuk anak buah tidak disiplin.
Baca SelengkapnyaSanksi tegas yang pantas bagi anggota Polri terlibat narkoba adalah dipecat
Baca SelengkapnyaAndi Rian menyebut peredaran narkoba saat ini cukup meresahkan. Kondisi itu akibat banyaknya permintaan.
Baca SelengkapnyaKapolres Buleleng membantah kabar yang menyatakan kedua anggota polisi itu ditangkap saat menggunakan sabu-sabu bersama seorang tahanan.
Baca SelengkapnyaPengecekan tes urine tersebut merupakan bentuk antisipasi dari Polres Metro Jaksel.
Baca SelengkapnyaKepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabidhumas) Polda Kepri Irjen Pol. Zahwan Pandra Arysad saat dikonfirmasi di Batam, Rabu, membenarkan adanya pemeriksaan itu.
Baca SelengkapnyaKetiganya ada yang terjerat narkoba dan bolos dinas
Baca SelengkapnyaSaat ini polisi masih memburu para pelaku penyerangan dan perusakan mobil milik petugas tersebut.
Baca SelengkapnyaKasat Reserse Narkoba Blitar Dicopot akibat Tes Urine Positif
Baca Selengkapnya