Terlibat narkoba, 6 prajurit Kodam Sriwijaya disidang
Merdeka.com - Lantaran terlibat dalam kasus narkoba, enam prajurit Kodam II Sriwijaya bakal disidang, Senin (11/4) pekan depan. Sidang dipercepat dari waktu sebelumnya sesuai instruksi Panglima TNI beberapa waktu lalu.
Kapendam II Sriwijaya, Kolonel Arh Syaepul Mukti Ginanjar mengatakan, enam tentara itu terdiri dari tiga prajurit berpangkat Bintara, dan sisanya berpangkat Tamtama. Mereka didakwa kasus narkoba.
"Senin pagi nanti bakal menggelar percepatan sidang kasus narkoba di Makodam II Sriwijaya Palembang. Ada enam prajurit yang akan disidang," kata Syaepul, Jumat (8/4).
-
Kapan konferensi pers kasus narkoba dilakukan? Kegiatan ini berlangsung di halaman Polda Metro Jaya, Jakarta, pada Rabu (6/11/2024).
-
Siapa yang hadir di persidangan? Soraya Rasyid tiba di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, terlihat mengenakan pakaian serba hitam. Perhatian media dan fotografer segera tertuju pada kehadirannya, yang memang sudah datang untuk mengikuti jalannya persidangan.
-
Apa yang ditayangkan di persidangan? Rekaman CCTV tersebut tidak boleh dibagikan kepada pihak ketiga, termasuk media.
-
Siapa yang akan dikunjungi oleh Pengadilan? Kunjungan ini tentunya bertujuan untuk memastikan apakah mereka masih tinggal bersama atau tidak.
-
Apa yang akan dilakukan di sidang perdana? Lebih lanjut, Fajar menyebut pada sidang perdana merupakan pemeriksaan pendahuluan, agendanya akan menyiapkan permohonan pemohon untuk menyampaikan pokok-pokok permohonan.
-
Dimana pertemuan berlangsung? Kunjungan ini diterimanya di Markas Besar Angkatan Darat (Mabesad) Jakarta, Senin (22/4) kemarin.
Dalam persidangan akan dilakukan oleh Pengadilan Militer I-04 Palembang, diagendakan dilakukan pemeriksaan terhadap terdakwa, saksi-saksi, dan barang bukti, serta tuntutan, pembelaan, sampai dengan putusan.
"Percepatan sidang kasus narkoba ini terbuka untuk umum. Prajurit, masyarakat umum juga bisa menyaksikan langsung, termasuk rekan-rekan media massa bisa meliput proses sidang ini secara langsung," ujar Syaepul.
Syaepul menambahkan, percepatan sidang kasus narkoba ini sebagai wujud komitmen dan konsistensi Kodam II Sriwijaya, buat memberantas narkoba serta bentuk transparansi. Hal ini tentunya menjadi bahan pembelajaran bagi prajurit lain, supaya tidak main-main dengan barang haram itu.
"Kasus narkoba mendapatkan prioritas untuk segera disidangkan. Bagi personel Kodam II Sriwijaya yang terbukti terlibat narkoba, jelas bakal dipidana dan dipecat," tutup Syaepul.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tujuh bintara yang dijatuhkan sanksi PTDH, yakni Aiptu WRK, Bripka JG, Bripka RM, Bripka JS, Bripka AC, Bripka AT, dan Brigpol. MR.
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami apakah kelima orang itu berada dalam jaringan kelompok narkoba yang sama.
Baca SelengkapnyaEnam dari 15 prajurit Kompi B Yonif Raider 408/Suhbrastha Boyolali, Jawa Tengah harus berurusan dengan hukum akibat kasus pengeroyokan terhadap relawan Ganjar
Baca SelengkapnyaSidang perdana praperadilan ditunda lantaran Polda Kepri selaku termohon tidak hadir.
Baca SelengkapnyaSanksi tegas yang pantas bagi anggota Polri terlibat narkoba adalah dipecat
Baca SelengkapnyaBrimob Polda Sumut berhasil ratakan gubuk narkoba dan sarang judi di Deliserdang. Simak informasi selengkapnya.
Baca SelengkapnyaPengecekan tes urine tersebut merupakan bentuk antisipasi dari Polres Metro Jaksel.
Baca SelengkapnyaPara saksi akan dihadirkan pada setiap persidangan PK di PN Cirebon, untuk membuktikan dalil-dalil atau novum yang telah ditemukan oleh timnya.
Baca SelengkapnyaBidang Propam Polda Metro Jaya tengah memeriksa kelima anggotanya yang kedapatan menggunakan narkotika di wilayah Cimanggis, Depok.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Laksamana Yudo Margono menegaskan proses peradilan yang melibatkan Kabasarnas Marsdya Henri Alfiandi, dilaksanakan terbuka dalam peradilan militer.
Baca SelengkapnyaPolda Jateng memastikan Kapolda bakal menindak tegas anggota terlibat narkoba.
Baca SelengkapnyaAtas kejadian tersebut, Ketua DPRD Sementara Kepulauan Mentawai Ibrani Sababalatturun prihatin dan meminta maaf kepada seluruh masyarakat.
Baca Selengkapnya