Terlilit utang, ibu tiga anak akhir hidup minum air dicampur potasium
Merdeka.com - Terlilit utang, ibu tiga anak di Gombong Kebumen memilih mengakhiri hidup. Ia meminum air putih yang dicampur dengan obat kimia potasium pada Senin (9/10). Korban bernama Aminah Susanti (33) warga Gombong Kebumen.
Kapolsek Gombong AKP Hendrie S Liquisa mengatakan peristiwa tersebut terjadi pukul 22.00. Malam itu, Delik (55) ibu mertua korban sempat mendapati menantunya membuat minuman. Perilaku yang janggal, setelah minum air putih korban masuk kamar dan tiba-tiba menangis.
Mengetahui korban menangis, mertuanya menghampiri korban dan sempat menyuruhnya mengucapkan Istighfar. Namun tidak lama kemudian korban alami kejang dan dibawa ke RS PKU Muhammadiyah Gombong untuk mendapatkan perawatan.
-
Bagaimana ibu tersebut meninggal? Ibunya berpulang dengan penuh cinta kasih sesaat setelah terhuyung di restoran.
-
Apa yang membuat almarhumah tertekan? 'Pungutan ini sangat memberatkan almarhumah dan keluarga. Faktor ini diduga menjadi pemicu awal almarhumah mengalami tekanan dalam pembelajaran karena tidak menduga akan adanya pungutan-pungutan tersebut dengan nilai sebesar itu,' sambungnya.
-
Siapa yang merasakan sedihnya ibu? Anak-anak memiliki tingkat sensitivitas emosional yang sangat tinggi, terutama terhadap perasaan ibu mereka. Mereka secara alami dapat mendeteksi perubahan emosi dan energi yang dirasakan oleh orang tua. Ketika kamu mengalami kesedihan atau kemarahan, anak-anak akan merasakan ketidaknyamanan tersebut dan berusaha untuk meringankan perasaanmu.
-
Apa yang terjadi pada korban? Korban pun akan terpanggang di dalamnya. Sebagai bagian dari desain hukuman yang kejam, saat perunggu yang panas membakar korban dan membuatnya berteriak.
-
Apa yang dialami korban? 'Dia alami luka cukup serius. Setelah kejadian, korban kemudian dilarikan ke RSUD Dekai, guna mendapatkan penanganan medis,' kata Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
"Korban tidak tertolong dan meninggal di Rumah Sakit," terang Liquisa, Selasa (10/10).
Dari hasil penyelidikan, korban meninggal karena keracunan minuman yang dibuatnya. Korban dengan sengaja mencampurkan minumannya dengan Potasium.
"Korban sengaja mengakhiri hidupnya," kata Liquisa.
Pernyataan itu diperkuat dari hasil pemeriksaan yang dilakukan petugas medis RS PKU Muhammadiyah Gombong, korban meninggal karena keracunan minuman. Sedang dari penuturan dari keluarga, korban saat ini sedang terlilit utang. Suami korban tengah merantau bekerja di Bandung Jawa Barat. Korban memiliki tiga anak yang masih kecil.
Meninggalnya Aminah menambah panjang deretan korban meninggal bunuh diri akibat himpitan ekonomi di Kebumen. Kasus bunuh diri di Kabupaten Kebumen dalam dua bulan terakhir, Agustus dan September, tergolong tinggi.
Dimulai sejak 6 Agustus, dalam rentang 1 minggu berturut-turut muncul temuan kasus bunuh diri dari berbagai wilayah di Kebumen. Latar belakang bunuh diri menunjukkan keseragaman, korban mengalami depresi berat.
Polres Kebumen mencatat di bulan Agustus terdata 5 warga menghabisi nyawanya sendiri dengan gantung diri. Sedang September tercatat 3 warga melakukan bunuh diri.
Kasubag Humas Polres Kebumen, AKP Willy Bidiyanto mengatakan jarak waktu antar kasus tersebut rentang satu minggu. Rinciannya, pada 6 Agustus bunuh diri dilakukan warga kecamatan Klirong, selang 5 hari pada 11 Agustus kasus bunuh diri dilakukan warga Kecamatan Puring, selanjutnya 5 hari berselang pada tanggal 16 bunuh diri dilakukan warga Kecamatan Rowokele. Rangkain kasus bunuh diri juga berlanjut pada tanggal 22 yakni warga Kecamatan Buayan bahkan di akhir bulan Agustus tanggal 30 bunuh diri kembali dilakukan oleh warga Kecamatan Kutowinangun.
Sedang di bulan September, kata Willy, tercatat ada 3 orang yang nekat habisi nyawanya sendiri. Dari catatan Polres, rangkaian kasus bunuh diri terjadi di awal bulan tanggal 5, lalu tepat pertengahan bulan tanggal 15 dan terakhir tanggal 25 september beberapa hari kemarin. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Video yang diunggah oleh akun TikTok @liintanggliintangg ini viral mencuri perhatian.
Baca SelengkapnyaPelaku sendiri meninggalkan istrinya dalam kondisi keracunan dengan mulut penuh busa.
Baca SelengkapnyaPolisi masih belum menyimpulkan penyebab kematian secara pasti sebelum hasil otopsi dan uji labfor dari Inafis keluar.
Baca SelengkapnyaMayat korban dimasukkan ke dalam karung lalu dibuang ke sungai di Kabupaten Tasikmalaya.
Baca SelengkapnyaMomen sedih orangtua berkunjung ke makam buah hati yang baru meninggal dunia. Mereka juga membawa es krim, permintaan terakhir sang mendiang.
Baca SelengkapnyaSeorang ayah di Jagakarsa diduga ingin mengakhiri hidupnya setelah mengetahui empat anak yang dikunci di kamar mandi tewas.
Baca SelengkapnyaSekeluarga Tewas di Malang Diduga Bunuh Diri Bersama
Baca SelengkapnyaKisah pilu pria ditinggal anak dan istri meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaSang anak berinisial AKE (12) sempat keluar rumah untuk minta tolong kepada tetangga, namun ayah, ibu, dan kembarannya tak selamat
Baca Selengkapnya