Terlilit utang rentenir, Doni dan Ahmad jualan uang palsu di Depok
Merdeka.com - Menjelang pelaksanaan pilkada, peredaran uang palsu harus diwaspadai. Uang palsu itu dicetak oleh Doni di Pekalongan kemudian dibawa ke Depok untuk diedarkan ke Depok dan Jakarta. Setelah uang dicetak, Doni menyerahkan pada Ahmad untuk dijual lagi pada pembeli di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan.
Keahlian membuat uang palsu didapat secara otodidak. Dia hanya mempelajari dari internet selama dua minggu. Uang yang dibuatnya nyaris sama dengan uang asli. Bahkan jika disensor dengan alat pendeteksi pun uang itu memiliki hologram dan benang air. Para pelaku nekat menjual uang palsu guna menutupi utangnya kepada rentenir.
"Tapi kalau dihitung pakai alat penghitung di bank baru ketahuan karena nomor serinya sama," kata Kapolresta Depok Kombes Pol Dwiyono, Kamis (12/11/2015).
-
Uang palsu apa yang diedarkan? Disampaikan Kepala Polsek Leles, AKP Agus Kustanto, keduanya mengedarkan uang imitasi dengan pecahan Rp10 sampai Rp100 ribu.
-
Dimana uang palsu diedarkan? Petugas kepolisian dari Polsek Leles menangkap ibu dan anak yang diduga mengedarkan uang palsu di wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat.
-
Kenapa uang palsu di Garut diedarkan? Polisi menangkap dua pelaku atas dugaan membuat dan mengedarkan uang palsu,“ katanya, dikutip dari ANTARA, Senin (14/8).
-
Siapa yang edarkan uang palsu di Garut? Petugas kepolisian dari Polsek Leles menangkap ibu dan anak yang diduga mengedarkan uang palsu di wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat.
-
Bagaimana cara mengenali uang mutilasi? Untuk mengenali uang mutilasi, Anda perlu tahu bagaimana ciri-ciri dari uang ini.
-
Bagaimana cara mengenali ciri-ciri uang mutilasi? Ciri-ciri uang mutilasi atau uang rupiah yang diduga dirusak secara sengaja, yaitu apabila tanda-tanda kerusakan fisik uang rupiah tersebut meyakinkan Bank Indonesia adanya dugaan unsur kesengajaan, misalnya terdapat bekas potongan dengan alat tajam atau alat lainnya, benang pengaman hilang seluruhnya atau sebagian karena dirusak, dan atau jumlah uang rupiah yang ditukarkan relatif banyak dengan pola kerusakan yang serupa, serta terdapat nomor seri yang berbeda dalam satu lembar yang sama.
Untuk menghasilkan uang palsu sebanyak Rp 30 juta, Doni hanya perlu modal Rp 5 juta. Doni sudah empat kali transaksi melalui Ahmad yang bertugas menjual uang pada pelanggan. Pertama Rp 30 juta, kedua Rp 15 juta, ketiga Rp 20 juta dan keempat Rp 20 juta. Doni dah Ahmad dijerat pasal 244 dan 245 KUHP dan pasal 26 ayat 3 junto pasal 36 ayat 3 Undang-undang nomor 7 tahun 2011 tentang uang palsu dengan ancaman 15 tahun penjara.
Doni, mengaku setiap kali mencetak bisa menghasilkan Rp20-30 juta uang palsu. Sistemnya duit ini dijual setengah dari uang palsu. Di depan petugas dia mengaku mencetak uang palsu untuk membayar utang.
"Saya terlibat utang rentenir dan bunganya besar. Gaji saya jadi tukang servis handphone enggak cukup," akunya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Uang mutilasi adalah uang asli yang dirusak kemudian disambungkan dengan uang palsu untuk mengelabui masyarakat.
Baca SelengkapnyaTak hanya pecahan besar, ibu dan anak juga edarkan pecaan kecil. Waspada.
Baca SelengkapnyaPengungkapan berawal ketika tersangka T beraksi menggunakan sepeda motor Honda Beat bernopol H 6252 ASD.
Baca SelengkapnyaPolisi menyita barang bukti sebanyak 995 lembar dolar USD dan 45 lembar mata uang Rupiah pecahan Rp100 ribu dari tangan pelaku.
Baca SelengkapnyaPengedar ini diketahui biasa membelanjakan uang palsunya di warung-warung kecil perkampungan.
Baca SelengkapnyaPolri menggerebek tempat percetakan uang bertempat di Kota Bekasi, Jawa Barat Jumat (6/9) lalu. Sebanyak 10 orang diamankan
Baca SelengkapnyaSang penipu bahkan mewarnai uang 2 ribu tersebut dengan warna hijau berharap sama dengan uang 20 ribu.
Baca SelengkapnyaSaat ini, polisi masih mendalami peredaran uang palsu tersebut apakah bakal disebar ke Jakarta atau di luar daerah.
Baca SelengkapnyaSepasang kekasih itu sudah menjual sekitar Rp100 juta uang palsu
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap ibu dan anak yang diduga membuat dan mengedarkan uang palsu di Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaKepolisian Sektor Pakuhaji menangkap pelaku pengedar dan pembuat uang palsu yang menjalankan aksinya di wilayah Kabupaten Tangerang, Banten.
Baca SelengkapnyaTercatat para sindikat ini berdasarkan laporan yang diterima polisi, sudah dua kali beraksi di wilayah hukum Kelapa Gading.
Baca Selengkapnya