Termakan hoaks, 7 anggota geng motor bersiap perang diciduk polisi
Merdeka.com - Tujuh pemuda di Cibiru, Kota Bandung terprovokasi dengan berita hoaks terkait aksi penyerangan salah satu geng motor kepada mereka. Mereka bersiap melakukan aksi balasan dengan menyiapkan sejumlah senjata tajam.
Namun, di tengah persiapannya, polisi melakukan penyergapan, sehingga bentrokan yang direncanakan urung terjadi.
Ketujuh pemuda itu bernama Tantra Wilantara (26), Jejen Jalaludin (23), Dezar Miftah (22), Asep Deni (20), Hendi Candra (19), Andi Maulana (19) dan remaja berinisial FR (14).
-
Kenapa gang di Bandung ini viral? Rapi dan bersih Saat melintas di gang tersebut suasananya langsung terasa rapi dan bersih, dengan kondisi yang nyaman dilalui.Terdapat sisi sebelah kiri merupakan sungai bersih, dan sebelah kanan area permukiman warga.Tanaman-tanaman yang berada di pinggir jalan juga begitu dijaga oleh warga sekitar sehingga rapi dan tidak mengganggu pengguna jalan.
-
Apa yang dilakukan gerombolan motor? Mereka juga menggeber-geber knalpot sepeda motornya sebelum meneror warga.
-
Bagaimana para pencopet di Bandung beraksi? Mereka akan menyasar korban yang dianggap lengah dan memiliki barang berharga.
-
Apa aktivitas geng motor yang meresahkan? Awalnya, geng motor terbentuk karena beberapa orang atau kelompok memiliki minat hobi yang sama. Namun seiring berjalannya waktu, aktivitas geng motor telah semakin mengganggu kehidupan masyarakat.
-
Kenapa geng motor melakukan tindakan anarkis? Ada berbagai penyebab di balik perilaku geng motor tersebut, salah satunya adalah untuk mencari perhatian. Tindakan ini dilakukan sebagai cara untuk mengekspresikan identitas mereka dan mendapatkan pengakuan dari masyarakat. Perhatian yang diperoleh membuat mereka merasa bangga dan kuat karena mereka merasa ditakuti oleh orang lain.
-
Bagaimana Polres Garut menindak geng motor? Setelah diterapkannya aturan tersebut, sejumlah aksi kriminalitas telah berhasil ditindak seperti balap liar di Jalan Sawah Lega, Sukawening yang selama ini dijadikan trek tak resmi dan menggu kenyamanan masyarakat.
Kapolrestabes Bandung, Kombes Hendro Pandowo mengatakan, penangkapan tujuh pemuda itu terjadi di Jalan Cipadung, Kecamatan Cibiru, Kota Bandung, Minggu (3/6). Ketujuh pemuda tersebut diduga berasal dari geng motor Brigez yang diduga akan menyerang geng motor XTC.
"Penangkapan itu bermula dari informasi yang kami dapatkan," ucap Hendro di Mapolrestabes Bandung, Jalan Jawa, Kota Bandung, Jabar, Senin (4/6).
Setelah mendapatkan informasi, Hendro menugaskan personel unit Reskrim Polsek Panyileukan dan Satreskrim Polrestabes Bandung yang dipimpin Kasatreskrim AKBP M Yoris Maulana langsung mendatangi lokasi.
Tujuh pemuda di Cibiru yang terprovokasi hoax ©2018 Merdeka.com/Aksara Bebey
Selain mengamankan tujuh pemuda, petugas pun menemukan sejumlah senjata tajam, seperti samurai dan golok.
Atas perbuatannya, ketujuh pemuda tersebut dijerat Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang darurat nomor 12 tahun 1951 tentang kepemilikan senjata tajam dengan ancaman 12 tahun bui. "Tidak ada penangguhan, mereka semua diproses," terangnya.
Di tempat yang sama, Kapolsek Panyileukan Kompol Herbas Sudewo mengungkapkan bahwa rencana penyerangan ini dipicu oleh berita bohong.
Para tersangka mendapat informasi informasi tersebut bahwa, anggota geng motor XTC akan melakukan penyerangan. "Tapi semua informasi itu bohong," ucapnya singkat.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penangkapan para pelaku penyerangan ini berkat gerak cepat tim di mana setelah kepolisian mendapat laporan adanya kejadian tersebut.
Baca SelengkapnyaKekerasan yang terjadi di jalan Hasyim Ashari, Kota Tangerang, Jumat (17/5/2024) malam viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaKelimanya merupakan warga Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Banten.
Baca SelengkapnyaPelaku berasal dari geng remaja bernama Geng Bhirues atau Biang Rusuh dan Kampung Sumur Bersatu
Baca SelengkapnyaKeberanian Brigadir Andri berbuah apresiasi. Kapolda memuji anak buahnya melawan geng motor.
Baca SelengkapnyaSaat dilakukan penggeledahan, mereka membawa senjata tajam jenis keling, minuman alkohol, atribut geng motor, hingga minuman berenergi.
Baca SelengkapnyaPara pelaku kemudian diamankan ke Polres Metro Jakarta Timur.
Baca SelengkapnyaSukadi belum bisa memastikan sumber suara ledakan tersebut apakah dari letusan senjata atau hal lainnya.
Baca SelengkapnyaDari 22 orang yang diamankan dan diperiksa mengakui malam itu mereka akan melakukan tawuran tetapi masih menunggu lawan.
Baca SelengkapnyaPolisi belum bisa mengungkapkan motif dan identitas dua terduga pelaku penyerangan.
Baca SelengkapnyaPolisi menemukan fakta baru dalam peristiwa tujuh remaja meninggal di Kali Bekasi.
Baca SelengkapnyaKondisi seketika mencekam karena dua dari gerombolan itu mengacungkan senjata api.
Baca Selengkapnya