Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Terminal 1 Bandara Soekarno-Hatta bakal dikuasai Grup Lion

Terminal 1 Bandara Soekarno-Hatta bakal dikuasai Grup Lion Bandara Soekarno Hatta dipadati pemudik. ©2013 Merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Pengelola Bandara Soekarno-Hatta, PT Angkasa Pura II, menyatakan bakal memugar Terminal 3 lama menjadi seperti Terminal 3 Ultimate. Sedangkan Terminal 1 khusus digunakan oleh maskapai Group Lion.

"Lion Grup juga pindah semua ke Terminal 1. Terminal 1 khusus untuk Lion Grup. Sedangkan Terminal 3 ini (ultimate) nantinya kalau sudah selesai semua penerbangan internasional ke sini," kata Plt Dirut PT Angkasa Pura II, Djoko Murjatmodjo, Rabu (3/8).

Seluruh maskapai beroperasi di Terminal 3 secara bertahap akan pindah usai pengoperasian Terminal 3 Ultimate pada 9 Agustus mendatang. Sebab, maskapai Garuda Indonesia akan menempati Terminal 3 Ultimate, termasuk penerbangan internasionalnya. Sedangkan maskapai Air Asia dan Sriwijaya dipindah ke Terminal 2.

"Kenapa Terminal 3 ini (Ultimate) dioperasikan tidak menunggu sampai semua selesai, supaya tidak berulang pindahnya," ujar Djoko.

Djoko mengatakan, saat ini terpenting pihaknya telah mendapat surat dari Kementerian Perhubungan buat pengoperasian Terminal 3 Ultimate.

"Jam 00.01 pada 9 Agustus 2016 terminal ini sudah beroperasi. Ini beroperasi karena kebutuhan, tetapi tak ada salahnya kita juga mengejar prestise," ucap Djoko.

Djoko mengatakan, buat mensosialisasikan beroperasinya Terminal 3 Ultimate, mereka akan melibatkan armada taksi dan bus biasa beroperasi di Bandara Soekarno-Hatta.

"Jadi mereka kita minta lewat ke Terminal 3 Ultimate dulu, biar mereka tahu juga flow (alur) di sini," lanjut Djoko.

Meski segera dibuka, menurut Direktur Bandar Udara, Yudi Sari, ada beberapa fasilitas Terminal 3 Ultimate belum berfungsi dengan baik.

"Di antaranya seperti ada toilet yang mengalami kerusakan, petugas security juga tidak boleh asal ambil, harus memiliki SDM yang khusus, serta tulisan pengumuman yang masih kecil. Itu tak terlihat sama orang," kata Yudi Sari.

Sedangkan, Corporate Secretary AirNav, Didit KS Radityo mengatakan, pihaknya bekerjasama dengan petugas PT Angkasa Pura II, terutama masalah sub tower.

"Kami memang tidak bisa memberikan toleransi mengenai keselamatan. Karenanya walau yang tak terlihat hanya sedikit parking stand-nya, kami tak mau ambil resiko," kata Didit.

Hal itu menjadi penyebab adanya sub tower di Terminal 3 Ultimate. Pembangunan sub tower nantinya diisi petugas PT Angkasa Pura II.

"Nanti mereka akan menerima panduan kami karena tak terlihat dari tower. Karena secara visual kami tak melihat, kami butuh kepanjangan tangan," tutup Didit. (mdk/ary)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP