Teror Binatang yang Pernah Gegerkan Indonesia Hingga Ada Korban Jiwa Melayang
Merdeka.com - Teror ular Kobra belakangan kerap muncul di rumah-rumah warga. Biasanya ular berbisa ini ditemukan di semak-semak dan jumlahnya lebih dari satu. Tentu saja ini membuat resah dan takut warga.
Bukan hanya ular Kobra, masyarakat Indonesia juga pernah dibuat geger dengan berbagai serangan hewan, bahkan menimbulkan korban meninggal dunia. Berikut ini rangkuman teror hewan yang hebohnya masyarakat Indonesia:
Penemuan Ular Kobra di Beberapa Daerah
-
Apa bahaya yang ditimbulkan oleh ular kobra? Terlebih racun atau bisanya dapat membunuh mangsanya termasuk manusia dalam sekejap. Salah satu ular berbisa yang ditakuti manusia adalah ular kobra. Terlebih ular dengan racun yang mematikan ini bisa berkembang biak dan hidup di dalam rumah.
-
Siapa yang meninggal akibat patukan ular kobra? Pemuda itu meninggal dunia usai dipatuk ular kobra pada bagian hidungnya.
-
Kenapa banyak ular kobra di lingkungan penduduk India? Menurut Forbes, Selasa (29/10), diperkirakan 46.000 hingga 60.000 orang di India meninggal setiap tahun akibat gigitan ular, terutama karena banyaknya ular berbisa, seperti kobra, yang sering ditemui di lingkungan penduduk.
-
Apa jenis ular kobra yang ditemukan? Di Afrika Selatan, seorang pawang reptil profesional dipanggil untuk menangani situasi yang tak biasa. Seorang warga menemukan ular kobra berbisa dari jenis cape cobra yang bersembunyi di bawah bantal tempat tidurnya.
-
Mengapa ular bisa berbahaya? Meskipun tampak tidak mencolok dan berada di lingkungan alam liar, ular memiliki kemampuan untuk menyerang manusia kapan saja apabila merasa terganggu.
-
Di mana ular kobra itu ditemukan? Di Afrika Selatan, seorang pawang reptil profesional dipanggil untuk menangani situasi yang tak biasa. Seorang warga menemukan ular kobra berbisa dari jenis cape cobra yang bersembunyi di bawah bantal tempat tidurnya.
Di penghujung tahun 2019, masyarakat Indonesia dihebohkan dengan penemuan anak ular Kobra di beberapa daerah. Seperti, daerah Citayam. Sebanyak 30 ekor ular Kobra jenis Jawa berhasil ditangkap di sekitar Royal Citayam Residence, Bogor, Jawa Barat pada Minggu (8/12).
Selanjutnya ular Kobra pun membuat resah warga Gunungkidul, tepatnya di Dusun Kepek, Desa Kepek, Kecamatan Wonosari, Gunungkidul. Rumah di Cibinong pun menjadi sarang ular Kobra. Sebanyak 20 butir telur ular Kobra ditemukan di dalam sebuah rumah di Perumahan Bumi Karadenan, Cibinong, Bogor, pada Selasa (8/10).
Ular Kobra juga ditemukan di Kabupaten Jember, Jawa Timur, tepatnya di Perumahan Tegalbesar Permai 1. Kemudian pada Selasa (17/12), ditemukan 31 anak ular Kobra di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Tepatnya di Masjid At-Taqwa, Perum Griya Adi, Sukoharjo, Jawa Tengah.
Kemudian delapan ekor anak ular Kobra juga ditemukan warga di Jalan B Rawa Bambu, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Kepala Pleton Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Sektor Pasar Minggu, Ruwanto mengatakan ke delapan anak ular Kobra tersebut ditemukan dalam rentang waktu dua hari.
"Senin kemarin ditemukan tiga ekor, pagi ini ditemukan lagi lima ekor. Satu ekornya mati, sisa empat ekor, jadi totalnya ada delapan," kata Ruwanto dilansir dari Antara, Selasa (17/12).
Tawon
Selain teror ular kobra, masyarakat juga digegerkan dengan serangan tawon, yang menimbulkan korban jiwa sampai meninggal dunia. Contohnya, seorang petani di Tuban tewas usai disengat ratusan tawon. Di tubuhnya ditemukan setidaknya 180 bekas sengatan lebah beracun.
Petani yang diketahui bernama Japar (61), warga Desa Kenongosari, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban itu sempat mendapatkan perawatan di rumah sakit sebelum akhirnya mengembuskan napas terakhir.
Ada juga kasus di Garut, Jawa Barat di mana empat orang pelajar menjadi korban sengatan tawon usai mengusik sarangnya yang berada di salah satu rumah di Kecamatan Bayongbong, Kabupaten Garut pada Rabu (20/11). Satu dari empat pelajar meninggal dunia usai disengat lebah, sisanya harus mendapatkan perawatan.
Ada juga Sutarma (74), warga Pantaimekar, Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi tewas akibat dikeroyok tawon ndas. Sedangkan lima warga lainnya dilaporkan mengalami luka-luka. Kepala Regu Evakuasi dan Penyelamatan Dinas Pemadaman Kebakaran (Damkar) Kabupaten Bekasi, Adhi Nugroho mengatakan, korban disengat pada Rabu (11/12) lalu. Sempat menjalani perawatan selama dua hari di Rumah Sakit Annisa Cikarang, korban akhirnya meninggal dunia.
"Total ada enam orang yang disengat, tapi waktunya berbeda-beda," kata Adhi ketika dikonfirmasi, Selasa (17/12).
Tomcat
Beberapa waktu yang lalu, masyarakat juga pernah dibuat resah dengan serangan tomcat. Contohnya pada Tahun 2012, tomcat telah menyerang 13 kecamatan di Kota Surabaya, Jawa Timur.
Kala itu Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya Esty Martiana Rachmie mengatakan pasien yang terkena serangga tomcat telah dirawat di 13 puskesmas kecamatan. Puskesmas kecamatan tersebut adalah puskesmas Keputih, Kenjeran, Mulyorejo, Pakis, Medokan Ayu, Pacar Keling, Sidotopo, Rangkah, Sawahan, Wiyung, Kebonsari, Sememi (Benowo) dan Putat.
Tomcat juga menyerang Apartemen East Coast Pakuwon City di kawasan Perumahan Laguna Indah, Surabaya, selama tiga hari. Serangga yang memiliki cairan beracun hemolim itu juga menyerang kawasan Kenjeran, Surabaya.
Serangan Ulat Bulu
Serangan ulat bulu juga pernah membuat masyarakat resah. Contohnya saja pada tahun 2013, rumah warga yang terletak di Dua Daporah dan Dusun Gunung Malang, Desa Gagah, Pamekasan, Madura Jawa Timur diserang ulat bulu. Kejadian itu sudah berlangsung selama satu pekan terakhir.
Serangan ulat tersebut diduga terjadi karena lokasi tempat tinggal mereka berada dekat dengan pohon jati. Akibatnya, banyak pekarangan rumah warga dipenuhi hama tersebut.
"Dua dusun ini terserang hama ulat, karena berdekatan dengan pohon jati. Banyak pekarangan rumah warga di sini yang dipenuhi ulat, apalagi saat musim angin kencang seperti sekarang ini," kata Sahama, warga setempat, Minggu (17/2/2013), seperti dilansir Antara.
Pada tahun 2016, serangan ulat bulu juga terjadi di Bali. Hama ulat bulu menyerang kawasan Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, Bali. Ribuan ulat bulu yang menyerang tanaman serta pepohonan ini membuat resah warga.
Serangan ulat bulu sudah mulai masuk ke rumah-rumah warga. Ulat bulu juga membuat kulit warga bentol dan gatal-gatal. Terparah terjadi di Banjar Tegal Permai, Dalung, Kelurahan Kerobokan Kaja.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Panduan menyeluruh untuk menghadapi ular kobra, mencakup langkah pencegahan hingga cara penanganan darurat demi menjaga keselamatan Anda.
Baca SelengkapnyaBangkai-bangkai ular itu ditemukan di tempat yang dulunya rawa.
Baca SelengkapnyaAda beragam faktor mengapa India menjadi 'sarang' ular berbisa.
Baca SelengkapnyaPemuda itu meninggal dunia usai dipatuk ular kobra pada bagian hidungnya.
Baca SelengkapnyaKemunculan ular tersebut sontak menghebohkan warga sekitar.
Baca SelengkapnyaBisa ular sebagian besar terdiri dari empat jenis senyawa.
Baca SelengkapnyaAda banyak jenis ular hitam yang tersebar di berbagai lingkungan. Namun, tidak semua ular hitam ini berbahaya dan berbisa.
Baca SelengkapnyaRosandi Maulana alias Bah Kobra, 63 tahun, mengalami nasib tragis usai menampilkan pertunjukan seni ular di Desa Bantarmara, Kecamatan Cisarua.
Baca SelengkapnyaUlar tersebut memiliki panjang sekitar lima meter. Kemunculan ular king kobra ini terjadi di wilayah Dukuh Maja, Kuningan, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaDari kesaksian pekerja di Katingan tersebut, ukuran king kobra tersebut sangat besar.
Baca SelengkapnyaJangan percaya menaburkan garam atau cairan pembersih bisa terhindar dari gigitan ular
Baca SelengkapnyaViral video seorang pawang yang menabok ular kobra hingga membuat ular tersebut ketakutan dan mundur teratur.
Baca Selengkapnya