Teror dan krisis ekonomi tak pengaruhi minat wisatawan ke Bandung
Merdeka.com - Kondisi ekonomi global di awal tahun 2016 memang masih lesu. Ditambah situasi keamanan yang sempat melanda Tanah Air menjadikan wisatawan asing menambah kehati-hatian. Tapi itu sepertinya tidak berlaku untuk Kota Bandung.
Hal itu diakui Penanggung Jawab Bandung Award 2016, Jack Febrian, pada wartawan, Sabtu (13/2). Bandung Award 2016 yang digelar kemarin malam memberikan penghargaan pada pelaku usaha baik itu perorangan atau perusahaan, bahkan instansi pemerintah dengan berbagai penilaian salah satunya pelayanan.
"Bom Jakarta yang lalu misalnya, tidak terlalu mempengaruhi wisatawan untuk berkunjung ke Bandung. Kalaupun ada mungkin kecil sekali. Begitupun krisis global, tidak mengurangi minat wisata. Malah pada 2015 lalu, wisatawan asing seperti Malaysia dan Singapura bisa empat kali datang Ke Bandung dalam satu tahun," katanya yang merupakan GM Jack Tour Travel.
-
Kenapa Bandungan menarik wisatawan? Keindahan alam dan keberagaman atraksi wisata ini menarik minat wisatawan dari berbagai kalangan untuk menikmati liburan yang menyegarkan dan memperkaya pengalaman wisatawan.
-
Dimana tempat wisata di Kota Bandung? Banyak sekali spot-spot kuliner enak yang bisa dikunjungi di sekitar Bandung, seperti Cihampelas Walk, Jl. Braga dan Alun-alun Bandung.
-
Apa yang menarik dari wisata Bandung? Kota ini memiliki suguhan pemandangan alam berupa pegunungan yang indah, ragam budaya, dan pesona arsitektur klasik yang masih terjaga.
-
Apa daya tarik wisata di Bandung? Kota yang terletak di dataran tinggi Jawa Barat ini memiliki berbagai daya tarik yang membuat para wisatawan betah berkunjung. Mulai dari keindahan alam, kekayaan budaya, sejarah, hingga wisata edukasi dan keluarga.
-
Kenapa harus liburan ke Bandung? Bandung menjadi salah satu tujuan favorit wisatawan untuk liburan dan merehatkan sejenak dari kesibukan pekerjaan.
-
Kenapa banyak orang Indonesia memilih Singapura untuk liburan? Banyak WNI yang sering memilih Singapura sebagai tujuan liburan karena letak geografisnya yang dekat dengan Indonesia.
Hal itu menurutnya, tentu tidak terlepas dari pelaku industri pariwisata. Tuntutan profesionalisme harus dijunjung apalagi di era MEA 2016.
"Dalam menghadapi MEA, sejak lama kita sudah siap, di mana di sini juga dibicarakan kesiapan pihak hotel, destinasi wisata, restoran, transportasi dan sebagainya. Karena itu diperlukan SDM yang profesional di bidangnya masing-masing," ungkapnya.
Dia berharap, keamanan yang berangsur membaik di Tanah Air bisa kembali mengembalikan minat orang untuk datang, khususnya Bandung.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beberapa negara Asia bahkan menjadi destinasi favorit masyarakat Indonesia liburan ke luar negeri.
Baca SelengkapnyaJumlah kunjungan wisman meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan tahun 2022.
Baca SelengkapnyaMenteri Sandiaga bilang ajang lari marathon dinilai lebih banyak menghasilkan devisa negara ketimbang jalur pariwisata biasa.
Baca SelengkapnyaKeindahan alam ternyata menjadi satu kekuatan Indonesia di tengah krisis ekonomi. Terbukti di kala resesi mengancam, kunjugan wisatawan meningkat.
Baca SelengkapnyaSecara kumulatif selama periode Januari-April 2024 total kunjungan wisman mencapai 4.098.714 kunjungan.
Baca SelengkapnyaJumlah ini turun sebesar 4,53 persen dibandingkan Agustus 2024 month-to-month (m-to-m).
Baca SelengkapnyaSecara tahunan jumlah wisman yang datang ke Indonesia mengalami kenaikan 52,76 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaSinggih mengaku telah mengumpulkan para pelaku pariwisata agar memberikan pelayanan terbaik bagi para pengunjung dengan menerapkan harga sesuai standar.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kunjungan ini utamanya tercatat pada pintu bandara Ngurah Rai (Bali) dan Soekarno-Hatta (Banten).
Baca SelengkapnyaSepanjang tahun 2023 jumlah turis asing yang datang ke negara ini mencapai 29 juta kunjungan.
Baca SelengkapnyaSelain pebisnis dan pelajar, wisatawan juga menjadi salah satu target pasar dari kereta cepat Whoosh.
Baca SelengkapnyaGeliat pariwisata di Sumut kembali meningkat pasca Pandemi COVID-19. Kebanyakan wisman berasal dari kawasan ASEAN
Baca Selengkapnya