Teror di hari Kemenangan untuk Korps Bhayangkara
Merdeka.com - Hari Raya Idul Fitri harusnya dirayakan dengan penuh khidmat. Sayangnya, Idul Fitri kali ini tercoreng oleh aksi teror yang terjadi di Mapolda Sumatera Utara (Sumut).
Jelang subuh tepatnya pukul 03.00 Wib, Mapolda Sumut disusupi dua orang tak dikenal. Keduanya yang diduga masuk dengan melompati pagar Polda langsung menyerang dua petugas Kepolisian yang tengah berjaga.
Dalam aksi teror tersebut, Aiptu M Sigalinging tewas seketika dengan luka tusukan di beberapa bagian tubuhnya.
-
Bagaimana penangkapan para pelaku TPPO? Pengungkapan kasus tersebut bermula dari laporan dari masyarakat sekitar mengenai adanya aktivitas mencurigakan oleh ketiga pelaku.
-
Kenapa Polisi diserang? Polisi diserang karena tersangkameronta dan berteriak sehingga mengundang perhatian orang-orang di sekelilingnya. 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Siapa yang terlibat dalam peristiwa ini? 'Kami memanggil pihak keluarga pengendara sepeda motor yang pura-pura kesurupan untuk dimintai keterangan,' ucap dia.
-
Siapa yang ditangkap? Seorang pria di China utara ditangkap oleh pihak kepolisian setelah ia membuat surat penangkapan palsu untuk dirinya sendiri di media sosial.
-
Bagaimana Brimob Polri mengatasi terorisme? Intensitas perlibatan kekuatan Brimob Polri dalam penanggulangan terorisme di Indonesia meningkat usai serangan teror Bom Bali I. Selain dilibatkan dalam operasi-operasi kepolisian lain, khususnya dalam menghadapi kejahatan berintensitas tinggi seperti keberhasilan Polri mengungkap kasus terorisme di wilayah Poso Sulawesi Tengah tidak terlepas dari adanya peran Korps Brimob Polri yang tergabung dalam operasi Tinombala bersama dengan TNI.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengakui jika anggota polisi memang menjadi sasaran para pelaku teror. Mereka menganggap polisi kafir.
"Sekali lagi saya sampaikan kenapa polisi karena polisi dianggap sebagai kafir. (Polisi adalah) Kafir yang menyerang mereka jadi harus diprioritaskan," ungkap Tito di Istana Negara, Jakarta, Minggu (25/6)
Tito menegaskan penyerangan ini terjadi saat anggota polisi tidur. Atas penyerangan tersebut, satu anggota polisi Aiptu M Sigalinging tewas di tempat.
"Kemungkinan sebagian besar (anggota Polri) sedang tidur," katanya.
Ia menjelaskan, aksi penyerangan terhadap anggota polisi ini disaksikan langsung oleh temannya. Namun, tidak bisa berbuat banyak karena tak memegang senjata.
"Karena dia (teman Aiptu M Sigalinging) enggak bawa senjata jadi dia teriak. Di situ ada penjaga Brimob, Brimob langsung melakukan tembakan kepada yang bersangkutan dua orang (pelaku) ini," jelas Tito.
Disinyalir, pelaku adalah bagian dari kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Mereka diduga sisa dari kelompok yang diamankan polri dua pekan lalu di Sumatera.
"Ini memang kita sudah mensinyalir ada sel dari kelompok JAD yang punya intel dan punya niat untuk melakukan serangan di sana," jelas Tito.
Sementara itu, Mapolda Sumut sendiri memiliki tiga pos penjagaan. Pos penjagaan 3 yang jadi tempat kejadian perkara merupakan pos pemantau di pintu keluar.
Kabid Humas Polda Sumatera Utara Kombes Rina Sari Ginting menjelaskan pelaku diduga memanjat tembok dan langsung menyerang ke dalam pos penjagaan 3. Saat itu satu anggota berada di dalam pos, dan satu anggota polisi lain berada di luar pos penjagaan.
Brigadir E. Ginting yang melihat perkelahian rekannya dengan terduga pelaku langsung meminta bantuan dengan berteriak kepada personel Brimob yang bertugas.
Brimob dari penjagaan pos I memberikan bantuan dan melakukan penembakan peringatan. Namun pelaku masih juga mencoba menyerang dengan meneriakkan takbir beberapa kali.
"Dia menyerang anggota kita yang di dalam pos. Lalu anggota yang berjaga di luar melihat sempat terjadi perkelahian, dia minta bantuan ke pos 2 yang jaraknya tidak terlalu jauh," jelasnya.
Di tempat terpisah, Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Wasisto mengatakan aksi tersebut diduga terkait penangkapan tiga orang terduga teroris beberapa waktu sebelumnya.
"Ini kelihatan masih kelompok mereka atau sel lain yang melakukan serangan yang sama. Kalau dicermati ada tiga orang yang ditangkap dan ini terbukti ada dua orang lagi langsung serang ke Polda Sumut," katanya.
Dia juga melihat adanya indikasi serangan tersebut berkaitan dengan perintah Bahrun Naim agar serangan dilakukan dengan cara apapun.
"Mungkin rekan-rekan kemarin dengar ada imbauan dari Bahrun Naim yang imbau bahwa mereka diminta untuk amaliah. Kalau dia enggak punya bom pakailah senjata apa saja untuk menyerang. Itulah yang dilakukan di Medan," pungkasnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penangkapan tiga anggota polisi karena diduga terkait terorisme, menyusul pengembangan tersangka pegawai KAI.
Baca SelengkapnyaKetiga terduga teroris ditangkap secara terpisah di tiga kabupaten kota.
Baca SelengkapnyaHingga berita ini diturunkan belum diketahui apa peran yang bersangkutan hingga ditangkap.
Baca SelengkapnyaTerduga teroris ini berencana melakukan bom bunuh diri di rumah ibadah.
Baca SelengkapnyaKabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Dirmanto, mengatakan ada tiga orang penghuni rumah yang diamankan dan diperiksa karena dugaan terorisme
Baca SelengkapnyaDua orang diantaranya yaitu RR dan AS ditangkap di Kabupaten Tojo Una-Una, dan satu orang lagi inisial MW diamankan di Penaraga, Nusa Tenggara Barat.
Baca SelengkapnyaTerkait pelaku utama merupakan pecatan tentara, pihaknya masih melakukan penyelidikan.
Baca SelengkapnyaDua oknum anggota TNI Kodam IX/Udayana ditangkap karena diduga terlibat dalam penyerangan Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kota Denpasar, Bali.
Baca SelengkapnyaPenangkapan terduga teroris dilakukan pada hari Rabu (2/8) di rumahnya.
Baca SelengkapnyaSekalipun dua terduga teroris yang ditangkap berafiliasi jaringan Daulah Islamiyah atau ISIS, dipastikan tidak berkaitan dengan event atau kegiatan nasional.
Baca SelengkapnyaDia belum bisa menjelaskan secara rinci terkait penangkapan teroris.
Baca SelengkapnyaAcara bakar batu di Puncak Papua berujung penembakan pos Raider
Baca Selengkapnya