Teror- Teror Mengerikan Kelompok Egianus Kogoya di Papua
Merdeka.com - Kelompok kriminal bersenjata Papua yang dipimpin Egianus Kogoya kembali berulah. Pada Kamis (7/3), tiga anggota TNI dan 9 anggota KKB tewas saat baku tembak di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Papua. Ketiga anggota TNI yang gugur adalah Serda Mirwariyadin, Serda Yusdin dan Serda Siswanto.
Kelompok Egianus Kogoya kerap melakukan teror-teror yang berujung kontak senjata. Mereka mendapat pasokan senjata dari luar negeri, dan beberapa hasil dari rampasan.
Berikut teror-teror mengerikan yang dilakukan oleh kelompok Egianus Kogoya di Papua:
-
Mengapa KKB Papua menyerang Brimob dan TNI? Gerakan mereka lambat laun semakin meresahkan dan mengancam keselamatan warga Papua yang tidak tahu menahu dengan agenda aktivitas kelompok bersenjata tersebut.
-
Kenapa TNI menganiaya KKB? 'Karena ada informasi dari masyarakat yang menyatakan akan adanya pembakaran Puskesmas di Omukia Kabupaten Puncak. Nah kemudian terjadilah tindakan kekerasan ini,' sambungnya.
-
Siapa yang tewas dalam penyerangan KKB? Berdasarkan hasil investigasi, personel OPM yang tewas adalah Engabub.
-
Di mana KKB menyerang? Organisasi Papua Merdeka (OPM) Kelompok Egianus Kogoya kembali buat onar di Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan.
-
Siapa yang terlibat dalam kontak tembak? Kontak tembak terjadi antara Satuan Tugas Batalyon Infanteri (Satgas Yonif) 133/Yudha Sakti dengan OPM wilayah Sorong Raya.
-
Mengapa kekerasan di Papua meningkat? Sekretaris Gugus Tugas Papua UGM Arie Ruhyanto mengatakan bahwa angka kekerasan di Papua meningkat di tengah gencarnya proses pembangunan oleh pemerintah.
Melakukan Penyanderaan di Tembagapura
Pada November 2017 lalu, anggota Kopassus berhasil menyerang KKB dan berhasil mengakhiri penyanderaan Camp Kimbely, Tembagapura, Papua. Penyerangan terdiri dari 13 Anggota Kopassus dan 30 pasukan elite Batalyon 751 Raider ditugaskan untuk merebut Camp Kimbely. Sementara 2 tim Peleton Intai Tempur Kostrad atau Tontaipur kebagian jatah menghabisi kelompok separatis di Dusun Binti.
Kapendam Cendrawasih Kolonel Muhammad Aidi saat itu menyebut dari pengamatan pasukan dan informasi intelijen ada 35 orang lawan yang menggunakan senjata api. Sementara 150 anggota kelompok bersenjata lain menggunakan senjata tradisional seperti panah, tombak dan belati.
Sementara itu menurut Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Setyo Wasisto waktu itu mengatakan motif para pelaku diduga karena faktor ekonomi. Setyo menyebut, anggota kelompok tersebut yang bersenjata lengkap hanya berjumlah 20 sampai 25. Namun Polri yang bekerja sama dengan TNI akan tetap menurunkan Satgas Terpadu yang jumlah personelnya bisa ratusan orang.
Menembaki Pesawat yang Mendarat
KKB pimpinan Egianus Kogoya melakukan teror di Bandara Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua, Senin (25/6/18). Bahkan kelompok itu dengan keji membunuh dua warga sipil yang tinggal di sekitar area Bandara Nduga Papua.Akibat kejadian tersebut captain pilot Ahmad Abdillah Kamil (27) mengalami luka tembak di bagian punggung belakang sebelah kanan."Telah terjadi aksi penembakan yang dilakukan oleh KKB terhadap pesawat twin otter Trigana Air PK-YRU rute WamenaKenyam yang membawa 15 orang anggota Brimob BKO Kabupaten Nduga," terang Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Kamal.
Menembaki 31 Pekerja
KKB juga menembaki 31 pekerja proyek Istaka Karya yang tengah membangun jembatan di Kali Yigi-Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua, Selasa (4/12/18)."Kita sangat menyayangkan aksi dari KKB. Bayangkan ini adalah pekerja yang ingin membangun Papua, mensejahterakan Papua, mereka (KKB) melakukan tindakan keji itu. Bayangkan Pekerja yang tidak berdosa sedang membangun jalan, pelabuhan, fasilitas publik. Kita tidak tahu motifnya apa. Dilakukan penembakan mengakibatkan tewas," kata Kadiv Humas Mabes Polri Brigjen M. Iqbal.Polri bersama TNI sepakat mengejar pelaku untuk ditindak tegas. "Kita (Polri) dan TNI akan bertindak tegas. Kita akan kejar," tegas Iqbal.
Menyandera Guru dan Tenaga Medis
Sejumlah guru dan tenaga kesehatan di Distrik Mapenduma, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua disandera KKB. Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes Pol AM Kamal mengatakan, dari keterangan salah satu guru SD YPGRI 1 Mapenduma berinisial MN, diketahui bahwa MN dan 15 orang guru lainnya serta tenaga kesehatan di Distrik Mapenduma diancam dan ditahan untuk tidak melakukan aktivitas selama dua pekan dari 3 Oktober hingga 17 Oktober 2018."Iya, KKB menyandera sekelompok guru dan tenaga kesehatan," kata Kombes Kamal, Senin (22/10/18).KKB mengancam para guru dan tenaga medis tersebut lantaran mencurigai mereka sebagai aparat keamanan, yang sedang menyamar untuk mengorek informasi tentang KKB di Distrik Mapenduma.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Teror pertama bermula dari baku tembak yang menewaskan Bripda Alfandi Steve Karamoy.
Baca SelengkapnyaKKB terus menebar onar di Bumi Cendrawasih. Mereka terus memancing petugas hingga kerap terjadi baku tembak
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Jenderal Agus Subianto berang dengan aksi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang terus menyebar teror di wilayah Papua.
Baca SelengkapnyaUntuk lokasi aksi KKB mayoritas terjadi di Kabupaten Intan Jaya, Yahukimo, Nduga, dan Pegunungan Bintang.
Baca SelengkapnyaJenazah para korban kini sudah berada di Kenyam, Papua.
Baca SelengkapnyaKetiga korban ditembak KKB pimpinan Egianus Kogoya
Baca SelengkapnyaKKB juga membakar bangunan pelayanan kesehatan dan tempat ibadah. Hal ini juga menambah rasa takut dan trauma warga Sugapa.
Baca SelengkapnyaKKB juga sempat terlibat kontak tembak dengan TNI-Polri.
Baca SelengkapnyaPrajurit TNI-Polri melumpuhkan lima anggota KKB di Pegunungan Bintang.
Baca SelengkapnyaSelain menembak mati empat anggota KKB, petugas juga mengamankan dua pucuk senjata api laras panjang.
Baca Selengkapnyaosok pentolan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), Abu Bakar Kogoya dilaporkan ditembak mati.
Baca Selengkapnyasejak 17 Januari 2022, Satgas Nemangkawi digantikan oleh Operasi Damai Cartenz.
Baca Selengkapnya