Teroris Poso yang tewas pernah tembak Brimob & tentara di tahun 2015
Merdeka.com - Dua terduga teroris yang terlibat baku tembak dengan Satgas Tinombala bernama Askar alias Jaid alias Pak Guru asal Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Barok alias Firdaus alias Daus alias Rangga asal Bima NTB. Satu diantaranya yakni Barok adalah pelaku penembakan terhadap Serka Zainuddin, anggota TNI di Kecamatan Poso Pesisir Utara pada 2015 silam di Poso.
Keduanya merupakan anggota Mujahidin Indonesia Timur (MIT).
Demikian diungkapkan Kapolda Sulawesi Tengah Brigjen Rudy Sufahriadi seperti diberitakan Antara. Kapolda menambahkan pelaku Askar pernah terlibat dalam sejumlah aksi dengan Barok dalam pengadangan dan penembakan anggota Brimob 2012 silam.
-
Bagaimana Brimob Polri mengatasi terorisme? Intensitas perlibatan kekuatan Brimob Polri dalam penanggulangan terorisme di Indonesia meningkat usai serangan teror Bom Bali I. Selain dilibatkan dalam operasi-operasi kepolisian lain, khususnya dalam menghadapi kejahatan berintensitas tinggi seperti keberhasilan Polri mengungkap kasus terorisme di wilayah Poso Sulawesi Tengah tidak terlepas dari adanya peran Korps Brimob Polri yang tergabung dalam operasi Tinombala bersama dengan TNI.
-
Kapan Prabowo Subianto menjadi Panglima Kopassus? Panglima Komando Pasukan Khusus (1996-1998)
-
Siapa prajurit Kopassus yang gugur di Timor Timur? Masjid ini dinamai Suparlan, salah satu prajurit legendaris korps baret merah. Suparlan gugur saat bertempur di Timor Timur tahun 1983.
-
Bagaimana penangkapan para pelaku TPPO? Pengungkapan kasus tersebut bermula dari laporan dari masyarakat sekitar mengenai adanya aktivitas mencurigakan oleh ketiga pelaku.
-
Siapa yang menerobos iring-iringan TNI? Tampak emak-emak ini menerobos iring-ringan TNI yang hendak mengantar Kapolda Aceh Irjen Ahmad Haydar yang akan purna tugas dari Makodam ke Mapolda Aceh.
-
Siapa yang memimpin pasukan TNI dalam Operasi Trikora? Mayjen Soeharto menjadi Panglima Komando Mandala dalam Operasi Trikora tahun 1962.
"Askar juga bertindak sebagai pembuat bom," ungkap Kapolda, Selasa (16/5).
Kapolda menjelaskan satu pucuk senjata organik laras panjang jenis SS-1 dan satu pucuk senjata api serta beberapa buah bom lontong yang ditemukan di lokasi baku tembak merupakan senjata milik personel Brimob yang tewas ditembak tahun 2012 lalu.
"Senjata itu merupakan rampasan dari anggota Brimob yang tewas ditembak 2012 lalu, kemudian dipakai Santoso. Setelah Barok mendapatkan senjata rampasan yang lebih baik, senjata itu kemudian ditukar dengan milik Santoso dan dipakai kembali oleh Barok," jelas Kapolda.
Ia memastikan bahwa tujuh anggota MIT yang tersisa masih memiliki dua pucuk senjata organik yakni SS-1 dan M16, tiga pucuk senjata rakitan dan sekitar 20 buah bom lontong.
Terkait asal usul bergabungnya dua anggota MIT yang tewas itu, menurut Kapolda, mereka telah ada di Poso sejak tahun 2012 lalu atas panggilan ustad Zipo asal Bima, Nusa Tenggara Barat.
Kapolda juga membantah adanya kabar menyebut suksesnya operasi di Poso yang selalu bersamaan dengan kedatangan pejabat tinggi negara ke daerah itu, merupakan hasil dari desain atau setingan yang telah disiapkan.
"Itu tidak benar, hanya bertepatan saja dengan sehari sebelum kunjungan Presiden ke Palu," ujar Kapolda.
Persitiwa serupa juga terjadi beberapa waktu lalu, saat lima hari jelang pelantikan Jenderal Polsi Tito Karnavian sebagai Kapolri, pasukan Satgas Tinombala berhasil menembak mati pimpinan MIT yakni Santoso.
"Intinya sebelum kita bekerja selalu berdoa, semua doa dari masyrakat dan elemen bangsa ini ada bersama kami. Masalah umur dan nyawa itu ketetapan Allah Tuhan yang maha kuasa, tidak ada setingan atau desain, saya sampaikan itu merupakan takdir."
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua jenderal TNI Polri rela terjun langsung ke medan pertempuran sambil bawa senjata demi dapat mengamankan DPO teroris di Poso.
Baca SelengkapnyaTim Alfa 29, pasukan pencabut nyawa pemimpin kelompok teroris MIT bernama Santoso dalam Operasi Tinombala.
Baca SelengkapnyaPelaku harus ditindak tegas karena kasus tersebut telah mencederai institusi Korps Bhayangkara.
Baca SelengkapnyaDikabinet Presiden Jokowi sebelumnya, Tito juga menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri (Mendagri).
Baca SelengkapnyaDalam pertempuran jarak dekat itu, Presiden Fretilin Nicolao Lobato tewas tertembak oleh Sersan Satu Jacobus Maradebo, seorang prajurit asal Timor Timur.
Baca SelengkapnyaBerikut perintah tegas Jenderal Kopassus di balik Operasi sikat OPM tewaskan desertir TNI Danis Murib.
Baca SelengkapnyaTito pernah memimpin tim Densus 88 yang salah satu anggotanya Rycko Amelza.
Baca SelengkapnyaAnggota TNI AL Koptu SB diamankan Pomal Lantamal VI Makassar karena menembak dua warga, SR (19) dan FL (16).
Baca SelengkapnyaBayu mengatakan informasi 3 KKB yang tertembak diperoleh dari informan dalam kelompok Yoswa Maisani.
Baca SelengkapnyaRichard sendiri merupakan lulusan Akademi Militer 1992 dan berasal dari Kopassus.
Baca SelengkapnyaRentetan kontak senjata antara TNI-Polri dengan KKB Papua terjadi sejak Minggu (21/1) hingga Selasa (23/1). Lima anggota KKB tewas dalam peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaListyo Sigit Prabowo memerintahkan Kadiv Propam Polri Irjen Abdul Karim dan Irwasum Komjen Dedi Prasetyo untuk ikut turun menangani perkara polisi tembak polisi
Baca Selengkapnya