Teroris yang dilumpuhkan di Sidoarjo teman dekat bomber gereja Surabaya

Merdeka.com - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengungkap terduga teroris di rusunawa Wonocolo, Sepanjang, Sidoarjo, Anton Ferdiantono merupakan teman dekat dari Dita Oepriarto pelaku bom bunuh diri di GPPS Arjuno, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (13/5) kemarin.

"Anton merupakan teman dekat dari saudara Dita. Mereka pernah bersama berkunjung ke Lapas napi teroris di Tulungagung pada 2015," kata Kapolri di Mapolda Jawa Timur, Senin (14/5).

Maka dari itu, Kapolri memastikan ada kaitan antara penggerebekan teroris yang melibatkan Anton dan bom bunuh diri di tiga gereja Surabaya. Tito mengatakan bom yang ditemukan di rusunawa tempat Anton tinggal sama dengan bom yang tersisa di gereja Surabaya. Bom yang memiliki kesamaan itu merupakan bom pipa.

"Saat itu akan disterilisasi (Rusunawa Wonocolo) kemudian ditemukan bom pipa yang mirip di sejumlah TKP di gereja yang di situ ada bom pipa yang tidak meledak," kata Tito.

Sebuah ledakan berasal dari diduga bom rakitan terjadi di Blok B Rusun Wonocolo, Sepanjang, Sidoarjo, Minggu (13/5) malam. Insiden ini terjadi pukul 21.20 WIB. Anton awalnya hendak bunuh diri. Namun, ditembak mati sebelum berhasil meledakkan bom. Saat itu, Anton tengah menggenggam switcher untuk meledakkan bom.

Pada ledakan pertama, anak dan istri Anton tewas sehingga korban tewas di rusunawa tersebut menjadi tiga orang. Sementara itu, dua anak Anton menjadi korban luka-luka dan kini tengah dirawati di RS Bhayangkara Polda Jawa Timur.

Sementara itu diketahui, Dita Oepriarto merupakan pelaku bom bunuh diri di GPPS Arjuno, Surabaya, Jawa Timur. Dalam aksinya, Dita mengajak seluruh keluarganya untuk melakukan bom bunuh diri. Istri dan dua anak perempuan melakukan bom bunuh diri di GKI Jl Diponegoro.

Dua anak laki-lakinya melakukan bom bunuh diri di Gereja Santa Maria dengan berboncengan menaiki sepeda motor. Akibat bom bunuh diri di tiga gereja ini menyebabkan 14 orang tewas termasuk pelaku dan 43 lainnya mengalami luka-luka.