Terpaksa Melahirkan di Malaysia, TKI asal Sumut Berharap Bantuan Pemerintah
Merdeka.com - Seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) bernama Nurul Halizah (19) tengah menghadapi kesulitan. Dia perlu biaya besar karena terpaksa melahirkan dan anaknya dirawat di Malaysia.
Nurul merupakan warga Jalan Satria Dusun II, Desa Mekar Sari, Deli Tua, Deli Serdang, Sumut. Dia menjadi TKI di Selangor, Malaysia, sejak beberapa tahun lalu.
Saat di perantauan, Nurul menikah dengan TKI lainnya, Khairul Akbar (25). "Mereka menikah di sana awal 2018," kata Suwaldi (52), ayah Nurul, Kamis (25/7). Dari pernikahan ini, Nurul hamil. Dia dan suaminya sepakat untuk melahirkan di Indonesia.
-
Dimana wanita tersebut melahirkan? Dia mencari bantuan untuk masalah medis yang dialaminya 18 tahun lalu saat melahirkan di rumah sakit.
-
Mengapa Tasyi melahirkan di rumah sakit? Air ketuban Pecah Pada Rabu pagi, air ketuban Tasyi pecah dengan pembukaan tiga. Ia segera masuk ke kamar untuk persiapan menjalani proses persalinan.
-
Siapa yang melahirkan bayi perempuan? Pada hari, Rabu (31/7), Tengku Dewi Putri melahirkan bayi perempuan kedua di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan.
-
Siapa yang melahirkan bayi? Hari ini, Rabu (31/7), Tengku Dewi Putri telah melahirkan bayi kedua berjenis kelamin perempuan di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan.
-
Apa beban anak pertama wanita? Anak pertama perempuan sering kali menghadapi berbagai beban yang cukup berat, baik secara emosional maupun psikologis.
-
Siapa yang baru melahirkan? Selamat, Valencia Tanoe dan Kevin Sanjaya Dikaruniai Anak Pertama
Saat usia kandungannya 6 bulan, Maret 2019 lalu, Nurul pun berniat pulang ke Indonesia. Dalam perjalanan menuju bandara, perempuan itu mengalami pendarahan hebat. Dia dilarikan ke sebuah klinik di Selangor.
©2019 Merdeka.com/Yan MuhardiansyahKarena masalah peralatan, Nurul dirujuk ke Serdang Hospital di Selangor, Malaysia. Dia melahirkan bayi prematur.
Ibu Nurul, Suhena, menambahkan, cucu pertamanya harus menggunakan alat bantu untuk mendapatkan asupan gizi. Perawatan tambahan untuk bayi itu membuat biaya persalinan membengkak. "Jumlahnya Rp206.500.000 yang harus dibayarkan," katanya.
Perempuan ini dan suaminya berharap pemerintah dan dermawan mau membantu biaya persalinan putrinya dan pengobatan cucunya.
"Saya cuma jual kue basah. Bapak (suami) kerja Grab sepeda motor. Saya sedih, ini cucu pertama saya. Ya Allah, bantulah kami agar saya bisa dipertemukan dengan anak cucu saya," ucap Suhena sambil menangis.
Mereka berharap putri dan cucunya dapat pulang ke Deli Serdang dan dirawat di rumah sakit di daerah ini. "Kami berharap pemerintah, Bapak Bupati Deli Serdang, Gubernur Sumatera Utara, serta Presiden Republik Indonesia, dapat membantu biaya perawatan cucu pertama saya, agar dapat dipulangkan ke Indonesia saja dan dirawat di rumah sakit sini saja," harap Suwaldi.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Buruh migran ini sedih sekaligus bahagia dalam satu waktu. Usai dideportasi dari Malaysia, ia justru dikarunia seorang bayi lucu dalam perjalanan pulang
Baca SelengkapnyaArif menceritakan bahwa dirinya orang tidak punya (miskin), tinggal di kilometer 68, Sukawijaya, Kabupaten Muaro Jambi.
Baca SelengkapnyaEkspresi sedih dan bingung terlihat jelas di wajah perempuan berjilbab kuning itu.
Baca SelengkapnyaSeorang bayi bernama Aditya harus mengalami masalah kesehatan yang hampir merenggut nyawanya.
Baca SelengkapnyaAN melahirkan secara normal seorang bayi laki-laki. Persalinan itu terjadi di atas perahu getek.
Baca SelengkapnyaJasadnya dijemput langsung oleh Kepala BP2MI, Benny Rhamdani di terminal kargo Bandara El Tari Kupang, Nusa Tenggara Timur, Senin (18/9).
Baca SelengkapnyaPutuskan Lahiran di Jepang, Wanita WNI Ini Kaget Dapat Bantuan Rp 50 Juta Lebih
Baca SelengkapnyaKaryawan sebuah minimarket di Surabaya tiba-tiba melahirkan saat tengah bekerja. Ujungnya miris.
Baca SelengkapnyaKondisi bayi lahir prematur dengan panjang 47 centimeter dan berat badan 2,8 kilogram.
Baca SelengkapnyaIbu muda ini melahirkan anak kedua secara normal setelah dua tahun sebelumnya melahirkan melalui operasi sesar.
Baca SelengkapnyaCerita korban TPPO Disekap Berbulan-Bulan dan Kerja Tanpa Digaji
Baca SelengkapnyaDalam surat tertulis bagaimana cara merawat sang bayi dan kebiasaannya.
Baca Selengkapnya