Terpeleset ke sungai, Septian tewas akibat membentur batu
Merdeka.com - Septian Nur Rahmadani dinyatakan meninggal dunia dengan luka benturan di kepalanya. Bocah 9 tahun itu menghembuskan napas terakhir setelah dalam upaya penyelamatan, di mana sebelumnya tenggelam di sungai sekitar tempat tinggalnya.
Kasubbag Humas Polres Malang, AKP Farid Fathoni menceritakan, korban awalnya bersama lima orang teman seusianya bermain di pinggiran sungai Bendo, Desa Kedok, Kecamatan Turen. Korban diduga jatuh terpeleset jatuh ke sungai.
"Korban bersama teman- temannya sekitar lima orang sedang bermain di pinggiran sungai. Korban tiba-tiba jatuh terpeleset," kata Farid Fathoni dalam pesannya Kamis (15/3).
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
-
Mengapa korban diduga meninggal? Diduga kuat, korban meninggal karena sakit karena tidak ditemukan luka akibat kekerasan.
-
Siapa yang meninggal dalam insiden ini? Yang lebih memilukan, kedua teknisi itu masih sangat muda, berusia 19 tahun dan 21 tahun.
-
Apa yang dialami korban? 'Dia alami luka cukup serius. Setelah kejadian, korban kemudian dilarikan ke RSUD Dekai, guna mendapatkan penanganan medis,' kata Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto.
-
Bagaimana kondisi kepala korban saat ditemukan? Kondisi korban sudah terbujur kaku. Di kepalanya tertancap kayu.
-
Siapa yang menjadi korban tewas? Korban meninggal dunia:1. Catur Pancoro (47) warga Tulangan, Sidoarjo.2. Hadi umar F (21), warga Mojo Lebak Mojokerto.3. Aditya Sapulete (38), warga Cungkup Pucuk, Lamongan.
Setelah dilakukan pencarian, korban ditemukan dalam keadaan tidak sadarkan diri. Korban pun oleh keluarga dibawa ke Puskesmas dan dinyatakan meninggal dunia.
Kata Farid, dahi kiri kepala korban terluka diduga akibat terbentur batu sungai. Korban meninggal dunia diduga akibat benturan tersebut, sebelum tenggelam dan terbawa arus sungai.
"Tidak ada indikasi kekerasan atau penganiayaan," tegasnya.
Keluarga korban juga menyatakan keberatan dilakukan autopsi dan menerima kejadian tersebut. Setelah dilakukan autopsi luar, jasad korban diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebelum ditemukan tewas, korban pergi dari rumah sejak 6 Juni 2024.
Baca SelengkapnyaTim medis yang melakukan pertolongan menyatakan korban Serma Fedi telah meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaNasib nahas menimpa seorang nelayan di Indragiri Hilir yang hilang setelah tersambar petir saat menangkap ikan di sungai.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi di Banjar Dinas Badeg Dukuh, Desa Sebudi, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem, Bali, pada Jumat (13/12) pagi.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi pada Sabtu, 24 Agustus 2024 sekira pukul 22.00 WIB.
Baca SelengkapnyaWarga yang menjadi korban tersebut adalah Suparman, warga Kesamben, Blitar, Jawa Timur
Baca SelengkapnyaKorban sempat mendapatkan pertolongan pengunjung setempat, namun nyawanya tidak bisa diselamatkan.
Baca SelengkapnyaPelaku menggorok korban karena sakit hati kepalanya kena smash.
Baca SelengkapnyaKasi Humas Polres Blitar Kota Iptu Samsul Anwar mengatakan korban berinisial KAF (13).
Baca SelengkapnyaSeorang pria ditemukan tewas tenggelam di aliran kali di Kali Pesing, Jalan Kali Sekertaris, Kebon Jeruk Jakbar.
Baca SelengkapnyaKejadian berawal saat korban duduk main handphone di tembok jembatan saluran air.
Baca SelengkapnyaKejadian itu terjadi ditepi jalan umum Kampung Painan Timur Kenagarian Painan Timur Kecamatan IV Jurai Kabupaten Pesisir Selatan
Baca Selengkapnya