Terpeleset Saat Cuci Tangan Usai Memancing, Bocah 7 Tahun Tenggelam di Sungai Musi
Merdeka.com - Seorang bocah laki-laki yang masih berusia 7 tahun bernama Naca, tenggelam di Sungai Musi. Hingga kini korban belum juga ditemukan.
Peristiwa itu bermula saat korban bersama lima orang temannya bermaksud mencuci tangan usai memancing di pinggiran Sungai Musi di kawasan wisata Kampung Kapiten, Kelurahan 7 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu I, Palembang, Kamis (4/2) siang. Tiba-tiba korban terpeleset lalu terjatuh ke sungai. Dalam sekejap, korban hilang terbawa arus.
Warga langsung melapor ke polisi dan diteruskan ke Basarnas. Tim gabungan menuju ke TKP untuk melakukan penyisiran dan penyelaman.
-
Bagaimana tim SAR menemukan korban? Seorang pendaki belum ditemukan. pencariannya akan dilanjutkan hari ini dengan menurunkan 50 tim gabungan untuk menyisir lokasi yang belum ditelusuri kemarin.
-
Dimana korban ditemukan? Jasad pria yang sehari-hari bekerja sebagai cleaning service itu pertama kali ditemukan kakaknya di dalam kamar dalam kondisi telentang tak bernyawa pada Selasa (28/11) sekitar pukul 01.30 WIB dini hari.
-
Kenapa proses pencarian korban sulit? 'Para korban tertimbun longsor tanah tebal disertai material kayu,' ungkap Ali Imran.
-
Kapan korban ditemukan? Korban tergantung tali nilon warna biru yang ikatkan ke tiang penahan atap tenda terbuat dari besi ukuran 2x4 cm, Kamis (3/10) dini hari.
-
Siapa yang menemukan korban? Penemuan berawal saat dua saksi hendak mengantar cabe ke pasar dengan mengendarai mobil.
Wakapolsek Seberang Ulu I AKP Husni mengatakan, hingga saat ini korban belum ditemukan. Untuk sementara pencarian oleh SAR gabungan dihentikan karena kondisi tidka memungkinkan, namun warga dan keluarga masih menyisir lokasi.
"Informasinya korban terpeleset ketika mau cuci tangan setelah mancing bersama teman-temannya, terjatuh langsung tenggelam," ungkap Husni.
Korban tinggal bersama orang tuanya di Jalan KH Azhari, Lorong Semambu, Kelurahan 7 Ulu, Palembang.
Sementara itu, Kepala Kantor Basarnas Palembang Herry Marantika mengatakan, pihaknua mengerahkan enam orang personil guna melakukan proses pencarian korban. Dilengkapi juga dengan peralatan lengkap seperti rubber boat, alat selam, peralatan medis, komunikasi dan evakuasi.
"Kami mengimbau orang tua waspada dalam menjaga anak ketika berada di sungai, biasakan hidup mengutamakan keselamatan," kata dia.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebelumnya bocah tersebut dinyatakan hilang lebih dari sepekan atau sejak Kamis, 11 April 2024.
Baca SelengkapnyaSeorang saksi sempat melihat dan berusaha menyelamatkan anak itu, namun tidak berhasil.
Baca SelengkapnyaBeberapa jam kemudian, mayat korban ditemukan tak jauh dari TKP.
Baca SelengkapnyaKejadian tersebut terjadi setelah panitia perlombaan layar menginstruksikan para atlet untuk merapat kembali ke pantai lantaran cuaca yang tidak mendukung.
Baca SelengkapnyaNasib nahas menimpa seorang nelayan di Indragiri Hilir yang hilang setelah tersambar petir saat menangkap ikan di sungai.
Baca SelengkapnyaKorban sempat mendapatkan pertolongan pengunjung setempat, namun nyawanya tidak bisa diselamatkan.
Baca SelengkapnyaTim SAR Gabungan menghentikan upaya evakuasi pada Selasa, 1 Agustus 2023.
Baca SelengkapnyaTim SAR hanya menemukan 7 dari 10 korban longsor tersebut
Baca SelengkapnyaKorban bersama dua rekannya, AN (14) dan RF (12), terjatuh ke sungai akibat perahu terbalik.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi saat rombongan TK berwisata ke kolam renang di Musi Rawas
Baca SelengkapnyaBeberapa waktu yang lalu publik dikejutkan dengan kabar tenggelamnya dua bocah di Brebes.
Baca SelengkapnyaSeorang ABG laki-laki, RZ (15), hilang saat ikut orang tuanya ke kebun dekat hutan.
Baca Selengkapnya