Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Terpidana mati Rodrigo malah tertawa terbahak ditanya pesan terakhir

Terpidana mati Rodrigo malah tertawa terbahak ditanya pesan terakhir Rodrigo Gularte. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Pemerintah dalam waktu akan melakukan eksekusi mati terhadap 9 narapidana kasus narkoba. Biasanya, jelang eksekusi mati para narapidana memberikan pesan dan permintaan terakhir sebelum ditembak mati oleh eksekutor.

Namun terpidana mati Rodrigo Gularte asal Brazil malah tertawa saat ditanya permintaan terakhir sebelum menjalani eksekusi mati. Hal itu diungkapkan Ricky Gunawan kuasa hukum Rodrigo Gularte usai membesuk di Lapas Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, Minggu (25/4).

"Tadi dia bilang tiga permintaan terakhir kok kayak Aladin saja dengan tertawanya terbahak-bahak," ujar Ricky.

Orang lain juga bertanya?

Menurut Ricky, Rodrigo tak boleh dieksekusi mati karena mengalami gangguan jiwa. Selain itu, Rodrigo dalam halusinasinya menyebut air di Cilacap sudah diberikan racun.

"Keluarga Rodrigo juga mengalami gangguan jiwa seperti bipolar dan skizofernia," ujarnya sembari melihatkan medical chek up Rodrigo.

Karena itu, dia meminta agar Presiden Joko Widodo mempertimbangkan memberi pengampunan atas kondisi psikologis kliennya itu. Pasalnya, Jimmy Haniel yang merupakan anak Rodrigo juga mengalami gangguan jiwa autis.

"Presiden Jokowi mempunyai kekuasaannya untuk menunda eksekusi. Waktu ditanya eksekusi saja kepalanya pusing kebayang wajah Silvester yang pernah dieksekusi gelombang pertama," tutupnya.

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Hakim Keheranan Lihat Dukun Aki, Minta Keringanan Hukuman tapi Senyum & Tertawa: Kayak Enggak Berdosa Gitu Loh
Hakim Keheranan Lihat Dukun Aki, Minta Keringanan Hukuman tapi Senyum & Tertawa: Kayak Enggak Berdosa Gitu Loh

Wowon, Solihin dan Dede merupakan pelaku pembunuhan berantai di Kota Bekasi dan Cianjur.

Baca Selengkapnya