Terpisah dari induknya, anak orangutan ditemukan lemas kelaparan
Merdeka.com - Seekor anak orangutan ditemukan di kebun warga dalam kondisi lemah di Gampong Aunan, Kecamatan Ketambe, Kutacane, Kabupaten Aceh Tenggara. Anak orangutan itu diduga terpisah dari induk hingga kondisinya malvitamin karena kekurangan makanan.
Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, Sapto Aji Prabowo mengatakan, anak Orangutan itu ditemukan pertama kali oleh warga setempat Budi, Jumat (28/7). Lalu Budi merawatnya dan langsung menyerahkan hewan dilindungi itu ke Forum Konservasi Leuer (FKL).
"FKL salah satu lembaga mitra BKSDA serahkan anak orangutan itu kepada kami, usia anak orangutan itu sekitar 2 tahun dalam kondisi malvitamin," ujar Sapto Aji Prabowo, Senin (31/7) di Banda Aceh.
-
Apa yang terjadi pada anak orangutan? 'Tim di lapangan berhasil evakuasi induknya hari Sabtu sekitar jam 9 pagi. Tapi anaknya, saat tim mengevakuasi, memisahkan diri dari induknya dan masuk cepat ke dalam hutan,' kata Kepala BKSDA Kalimantan Timur, Ari Wibawanto, dikonfirmasi merdeka.com, Senin (25/9).
-
Kenapa orangutan induk terlihat kurus? 'Kalau (induk Orangutan) itu dikatakan kurus, kita harus lihat semua aspek. Karena lokasi tersebut ketika upaya penyelamatan, ada empat Orangutan lainnya lagi di area perusahaan itu yang masih berhutan,' ujar Ari.
-
Kenapa Orangutan terancam punah? Orangutan, spesies kera besar Asia yang unik, kini menghadapi ancaman kepunahan karena kehilangan habitat secara dramatis, pembunuhan ilegal, dan kebakaran hutan.
-
Mengapa Orangutan Tapanuli terancam punah? Hal ini disebabkan hanya terdapat 800 individu Orang utan Tapanuli yang masih hidup di Hutan Batang Toru. Selain itu, ancaman kehilangan habitat akibat perburuan juga menjadi faktor lainnya.
-
Dimana orangutan ditemukan? Kerja keras tim BKSDA, dibantu pegiat Center for Orangutan Protection (COP) dan tim pihak perusahaan tambang, menemukan dua Orangutan Induk dan anaknya hari Jumat (22/9), di kawasan area tambang batu bara di Kilometer 35 Kampung 26 Kecamatan Kaubun, Kabupaten Kutai Timur.
-
Dimana Orangutan Tapanuli bisa ditemukan? Mengutip indonesia.go.id, Orang utan Tapanuli ini hanya bisa ditemukan di ekosistem Batang Toru. Berada di 3 kabupaten, yaitu Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, dan Tapanuli Selatan.
Katanya, sebelum diserahkan ke FKL, Budi sempat merawat anak orangutan itu selama dua hari. Baru kemudian Budi memberitahukan kepada FKL. Anggota FKL langsung menghubungi BKSDA untuk dilakukan evakuasi dan perawatan karena kondisi orangutan lemas.
Untuk proses pemulihan fisik anak orangutan itu, petugas BKSDA mengirim hewan dilindungi ini ke Resort Pusat Rehabilitasi orangutan Sumatera di Sibolongit, Sumatera Utara (Sumut). Di pusat rehabilitasi ini nantinya orangutan itu akan diperbaki gizi agar bisa dilepasliarkan kembali ke habitatnya.
"Dari pemeriksaan dokter diketahui bahwa orangutan dalam kondisi malvitamin. Selanjutnya akan dilakukan proses rehabilitasi lanjutan sebelum dilepasliarkan kembali ke habitatnya," jelasnya. (mdk/rhm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebuah video yang memperlihatkan dua orang utan berjalan di wilayah tambang Kalimantan Timur (Kaltim) dengan kondisi fisik yang sangat kurus menghebohkan media.
Baca Selengkapnya"Tim di lapangan berhasil evakuasi induknya hari Sabtu sekitar jam 9 pagi,"
Baca SelengkapnyaProses pemulangannya ke Kalimantan tidak berjalan mudah.
Baca SelengkapnyaBKSDA belum bisa memastikannya apakah dua ekor orangutan itu betina dan anaknya.
Baca SelengkapnyaBanyak yang bisa dilakukan bagi konservasi Orangutan pada program ini.
Baca SelengkapnyaJaguar muda tersebut mengalami luka bakar pada keempat kakinya.
Baca SelengkapnyaDua akor siamang dievakuasi dari rumah pemeliharanya dengan kondisi memprihatinkan
Baca SelengkapnyaDua Orang Utan Sumatra yang berhasil diselamatkan dari perdagangan ilegal telah mengikuti sekolah hutan agar siap hidup dan dilepaskan ke alam liar.
Baca SelengkapnyaDengan mengenal fakta-fakta orang utan, kita tidak hanya akan memperkaya pengetahuan terhadap hewan ini, tapi juga membangun kesadaran untuk melindungi mereka.
Baca SelengkapnyaSatwa dengan nama latin helarctos malayanus itu kini sudah diserahkan ke Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau.
Baca SelengkapnyaSimpanse bernama Natalia itu diliputi duka mendalam setelah kematian bayinya yang berusia beberapa hari.
Baca SelengkapnyaKehidupan harimau Sumatera di Medan Zoo menjadi sorotan setelah tiga ekor satwa asli Indonesia itu mati dalam waktu dua bulan pada akhir 2023 lalu.
Baca Selengkapnya