Terpisah dari rombongan, 2 pendaki Gunung Slamet hilang
Merdeka.com - Dua pendaki asal Desa Kedawung, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, dilaporkan tersesat di Gunung Slamet. Mereka belum kembali lantaran menginap dan terpisah dari rombongan batal mendaki.
"Berdasarkan informasi yang kami terima, kedua korban bernama Riza (16) dan Anwar (17), warga Desa Kedawung, Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal," kata Koordinator Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) Pos SAR Cilacap, Mulwahyono, di Cilacap, Minggu (17/7).
Mulwahyono mengatakan, peristiwa itu berawal dari keberangkatan rombongan pendaki ke Gunung Slamet pada Kamis (14/7) pagi lalu. Sedangkan kedua korban menyusul pada siang harinya.
-
Siapa pendaki yang hilang? Pada Senin (7/10), seorang gadis pendaki Gunung Slamet bernama Naomi Daviola dikabarkan hilang dan diduga tersesat.
-
Siapa yang hilang di Gunung Singgalang? Di balik pesonanya yang menakjbukan, tepat di dekat Telaga Dewi atau di ketinggian 2.679 mdpl, terdapat sebuah plakat sebagai bentuk mengenang dan didedikasikan untuk dua siswa dari Kota Padang yang mendaki gunung ini tapi tak kunjung kembali pada tahun 1988.
-
Siapa pendaki yang hilang di Semeru? Delapan tahun lalu, atau tepatnya tanggal 3 Juni 2016, seorang pendaki asal Swiss, Lionel Du Creaux dinyatakan hilang di Gunung Semeru.
-
Dimana pendaki ditemukan? 'Korban yang hilang ini kita tidak tahu masuk kelompok mana dia. Pencarian juga kita mempertimbangkan cuaca, jangan sampai nanti korban bertambah,' sebutnya.
-
Kenapa pendaki tersesat di Gunung Singgalang? Lima orang pendaki itu tersesat di jalur pendakian karena kondisi cuaca ekstrem sehingga mereka kehilangan arah.
-
Siapa yang tertinggal di tol Cisumdawu? Pemudik yang diketahui bernama Gunawan (55) itu hendak mudik ke Tangerang dari Ciamis bersama keluarganya menggunakan mobil.
Karena terjadi hujan deras, kata Mulwahyono, rombongan pendaki itu memutuskan batal mendaki Gunung Slamet dan mereka pun turun. Sedangkan Riza dan Anwar yang menyusul rombongan itu, lanjut dia, dilaporkan menginap di tengah perjalanan.
"Akan tetapi pada hari Jumat (15/7), kedua korban tidak bisa dihubungi," ujar Mulwahyono, seperti dilansir dari Antara.
Menurut Mulwahyono, keluarga bersama warga Desa Kedawung memutuskan mencari kedua korban. Sebab hingga Sabtu (16/7) keberadaan keduanya belum diketahui.
"Kami yang menerima informasi tersebut pada hari Sabtu (16/7), pukul 23.00 WIB, langsung memberangkatkan satu regu Basarnas untuk bergabung dengan potensi SAR setempat guna mencari keberadaan kedua korban," tutup Mulwahyono.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Empat pendaki yang sempat dikabarkan tersesat di Gunung Sanghyang, Kabupaten Tabanan, Bali, akhirnya ditemukan dalam keadaan selamat.
Baca Selengkapnya13 pendaki tersebut terpisah menjadi dua kelompok. Masing-masing 10 orang dan 3 orang.
Baca SelengkapnyaTemannya melihat terakhir korban berjalan bersama sosok dikira temannya
Baca SelengkapnyaBelasan pendaki tersebut merupakan jemaah Majelis Buni Kasih.
Baca SelengkapnyaMemasuki hari kedua pecarian, tim sudah melibat TNI dan Polri.
Baca SelengkapnyaEmpat orang yang sedang mencari air di hutan tersesat di Alas Purwo. Ini yang terjadi.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan erupsi Gunung Marapi mengimbau masyarakat segera melapor apabila ada keluarganya hilang Gunung Marapi..
Baca SelengkapnyaSeorang pendaki asal Swiss, Lionel Du Creaux dinyatakan hilang di Gunung Semeru.
Baca SelengkapnyaDi perjalanan turun itulah, petaka dialami Vio. Dia tiba-tiba saja tersesat di jalur penurunan.
Baca SelengkapnyaKepala Kantor SAR Padang Abdul Malik mengatakan, 12 pendaki masih hilang, dan 11 meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaPendaki ini hilang sejak Kamis (23/5), ketika turun dari Tugu Yuda menuju shelter tiga.
Baca SelengkapnyaTim pencari menyisir titik terluar Pulau Sempu untuk mencari mahasiswa IPB, Galang Edi Swasono (20), yang hilang saat melakukan penelitian di pulau itu.
Baca Selengkapnya