Tersambar petir, pemulung tewas di gunung sampah TPA Sumurbatu
Merdeka.com - Seorang pemulung di TPA Sumurbatu, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Camad (37) tewas mengenaskan setelah disambar petir ketika sedang beraktivitas di atas gunungan sampah milik pemerintah daerah setempat, Selasa (2/5).
Kapolsek Bantargebang, Kompol Parjana mengatakan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 15.00 WIB. Korban ketika itu sedang memulung barang bekas di atas gunungan sampah.
"Tiba-tiba cuaca berubah menjadi mendung gelap, tak lama kemudian turun hujan disertai petir," kata Parjana, Selasa (2/5).
-
Siapa yang menemukan korban? Penemuan berawal saat dua saksi hendak mengantar cabe ke pasar dengan mengendarai mobil.
-
Apa yang dialami korban? 'Dia alami luka cukup serius. Setelah kejadian, korban kemudian dilarikan ke RSUD Dekai, guna mendapatkan penanganan medis,' kata Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto.
-
Dimana korban ditemukan? Jasad pria yang sehari-hari bekerja sebagai cleaning service itu pertama kali ditemukan kakaknya di dalam kamar dalam kondisi telentang tak bernyawa pada Selasa (28/11) sekitar pukul 01.30 WIB dini hari.
-
Siapa yang bantu tim evakuasi? Dalam pencarian dan evakuasi korban, tim gabungan di Sumatera Barat juga turut dibantu kantor SAR Bengkulu, kantor SAR Jambi dan Kantor SAR Medan.
-
Siapa yang terlibat dalam evakuasi korban? Mereka menggenapi ratusan personel tim SAR gabungan yang sudah lebih dulu berada di lokasi, terdiri dari Kantor SAR Gorontalo, Korem, Kepolisian Daerah, Palang Merah Indonesia, Kelompok Pencinta Alam, serta grup relawan dan lainnya.
Nahas bagi warga Kelurahan Sumurbatu tersebut, petir menyambar ke tubuhnya. Seketika korban terpental, dan jatuh di antara tumpukan sampah. Sesama pemulung yang melihat segera melakukan pertolongan.
"Oleh petugas korban lalu dibawa ke tempat pelayanan kesehatan, namun setelah diperiksa, korban sudah meninggal dunia," kata Parjana.
Atas kejadian itu, Kepolisian meminta kepada pemulung agar tidak melakukan aktivitas ketika cuaca buruk. Hal ini untuk mengantisipasi kejadian serupa.
"Sebab, gunungan sampah cukup tinggi, sehingga petir rawan menyambar," kata Parjana.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peristiwa itu bermula saat kedua korban, JM (73) dan ST (60), membersihkan sumur milik tetangganya pada Senin kemarin.
Baca SelengkapnyaWarga yang menjadi korban tersebut adalah Suparman, warga Kesamben, Blitar, Jawa Timur
Baca SelengkapnyaPolisi melakukan penyelidikan guna menangkap para pelaku tawuran yang melarikan diri usai kejadian.
Baca SelengkapnyaTebing Setinggi 100 Meter Longsor, 4 Penambang dan 2 Truk Pasir Tertimbun Material Tanah
Baca SelengkapnyaKejadian ini dimulai ketika dua pria memasuki sumur yang tidak terpakai untuk mengambil potongan bambu yang tersimpan di dalamnya.
Baca SelengkapnyaAkibat kejadian tersebut, tiga orang meninggal dunia, sementara dua orang lainnya mengalami luka-luka.
Baca SelengkapnyaEmpat orang meninggal dunia di dalam sumur yang berada dalam Perumahan Valencia, Desa Mendalo, Kecamatan Jambi Luar Kota, Kabupaten Muaro Jambi.
Baca SelengkapnyaDiduga kelima orang itu menghirup gas beracun di dalam sumur.
Baca SelengkapnyaBasarnas Cianjur Jawa Barat bersama petugas gabungan berhasil mengevakuasi jasad operator alat berat Maman alias Ujang (31).
Baca SelengkapnyaKronologinya berawal ketika para korban menggali batu di pertengahan tebing milik Jero Mangku Budi, sekitar pukul 09:00 WITA.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal dunia berusia 70 tahun merupakan warga Kecamatan Kranggan, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi di Banjar Dinas Badeg Dukuh, Desa Sebudi, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem, Bali, pada Jumat (13/12) pagi.
Baca Selengkapnya