Tersangka bom Samarinda belajar rakit bom otodidak
Merdeka.com - Polri masih menutup rapat peran masing-masing tujuh orang tersangka termasuk Johanda (33), dalam peledakkan bom di gereja Oikumene, Minggu (13/11) pagi lalu. Namun demikian, ketujuh tersangka ini berlatih merakit bom, sebelum Johanda mengeksekusi bom itu.
"Ketujuh orang tersangka ini terlibat dalam perencanaan, pembuatan bom, pembelian bahan, melaksanakan hingga mengeksekusinya," kata Kapolda Kalimantan Timur Irjen Pol Safaruddin, kepada wartawan, di mako Brimob Polda Kalimantan Timur, Jalan Sultan Hasanuddin, Samarinda, Sabtu (19/11).
Dicecar pertanyaan peran dari masing-masing ketujuh tersangka, Safaruddin enggan bicara panjang lebar. Dia hanya memastikan, ketujuh tersangka terlebih dulu berlatih bersama merakit bom berdaya ledak rendah itu.
-
Dimana bom itu diyakini berada? Hal ini diduga karena nuklir ini berada di sebuah pantai lepas di pulau Tybee, Georgia, sebab selama beberapa waktu di daerah ini tercatat memiliki tingkat radioaktif yang tinggi.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Bagaimana pelaku bom bunuh diri menyerang? Pelaku menggunakan rompi berisi bahan peledak. Mengutip Al Jazeera, setidaknya 70 orang tewas dan lebih dari 300 orang lainnya terluka. Korban tewas didmoinasi oleh wanita dan anak-anak.
-
Siapa yang menjadi korban serangan? Menurut informasi, suara tersebut berasal dari bom yang diledakan oleh Israel dan menargetkan para pengungsi yang berada di bangunan tersebut.
-
Siapa yang terlibat dalam peristiwa ini? 'Kami memanggil pihak keluarga pengendara sepeda motor yang pura-pura kesurupan untuk dimintai keterangan,' ucap dia.
"Sebelumnya dilakukan pelatihan untuk merakit itu. Karena tujuh orang ini masih kita kembangkan," ujar Safaruddin.
"Mereka ini terlibat jaringan apa, bagaimana jaringan mereka, belum waktunya saya sampaikan. Ini masih dikembangkan lagi, untuk yang lebih besar lagi," tambah dia.
Safaruddin juga enggan menjelaskan jenis bom yang digunakan para pelaku, berikut dengan bahan-bahannya. "Untuk jenis bom dan bahannya, belum bisa saya sampaikan," sebutnya.
"Jadi, sebagaimana saya sebutkan sebelumnya, ada 19 saksi diperiksa, dan tujuh orang diantaranya ditetapkan jadi tersangka. Selebihnya, tidak memenuhi persyaratan hukum dan dugaan pidana, untuk dijerat sebagai tindak pidana," ungkap Safaruddin.
Safaruddin mengatakan Densus 88 antiteror mengamankan beberapa barang bukti, seperti buku.
"Ya, buku-buku. Tidak bisa saya sebutkan satu persatu, nanti jadi bahan pelajaran masyarakat," ungkap Safaruddin.
"Apakah dua orang yang diamankan kemarin di Penajam Paser Utara menjadi otak peledakkan, yang jelas tujuh orang itu ada saling keterlibatan dalam perencanaan," jelasnya.
Pascaledakan bom kepolisian Samarinda, lanjut Safaruddin, semakin meningkatkan kewaspadaannya, baik di kepolisian di Kalimantan Timur, maupun di Kalimantan Utara yang masih menjadi wilayah kerja Polda Kalimantan Timur.
"Masih kita waspadai di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Kita bersatu padu, bagaimana lebih memberdayakan RT, RW dan Babinkambtibmas sebagai barisan terdepan di tengah masyarakat," demikian Safaruddin.
Diketahui, tujuh orang tersangka sekira pukul 08.42 WITA dibawa ke bandara internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan di Balikpapan, untuk diterbangkan di mabes Polri. Personel Densus 88 antiteror mengawal ketat mereka.
Namun hingga meninggalkan mako Brimob di Samarinda, hanya terlihat lima dari tujuh tersangka naik ke atas bus Brimob. Para tersangka mengenakan penutup kepala, dan baju tahanan dengan kondisi tangan terborgol. Di antaranya, terdapat Johanda (33), sang eksekutor bom di depan gereja Oikumene.
(mdk/che)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebanyak 15 anggota Gegana yang sedang belajar melakukan latihan analisis ledakan saat markas Brimob Polda Jatim meledak.
Baca SelengkapnyaDensus 88 Antiteror Polri telah menangkap seorang pelajar terduga teroris berinisial HOK
Baca SelengkapnyaSukadi belum bisa memastikan sumber suara ledakan tersebut apakah dari letusan senjata atau hal lainnya.
Baca SelengkapnyaGudang yang meledak itu diketahuinya terletak di dalam kompleks Markas Gegana Satbrimob Polda Jatim.
Baca SelengkapnyaTiga pelempar bom ke rumah Ketua KPPS di Pamekasan, Jatim, diringkus polisi.
Baca SelengkapnyaPolisi masih terus mendalami terkait penemuan tujuh jasad remaja laki-laki tersebut.
Baca SelengkapnyaPolisi menduga ada kelalaian dari pihak guru yang menjadi pendampingi siswa selama di sekolah.
Baca SelengkapnyaSebelum ditemukan tewas mengambang, Sabtu (21/9), sekira pukul 03.00 WIB ketujuh korban dan puluhan remaja lainnya berkumpul di sebuah warung.
Baca SelengkapnyaTiga pemuda ditetapkan sebagai tersangka kasus teror penembakan di sejumlah jalan tol dan kampus Unesa, Surabaya. Dua di antara masih berstatus mahasiswa.
Baca SelengkapnyaKasus pengeroyokan bermula dari kesalahpahaman terkait keanggotaan korban dalam Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT), salah satu perguruan silat.
Baca SelengkapnyaLedakan diduga berasal dari sisa temuan bahan peledak yang belum dimusnahkan.
Baca SelengkapnyaAtas laporan tersebut pihaknya pun melakukan olah tempat kejadian perkara.
Baca Selengkapnya