Tersangka ngaku bisa palsukan voucher Garuda karena pengawasan lemah
Merdeka.com - Kerugian Garuda Indonesia atas pemalsuan voucher tiket hingga Rp 1,4 miliar. Tersangka Adhi Subekti beralasan mudahnya berbuat jahat karena karut marutnya internal Garuda.
"Jadi di sana itu siapa saja bisa masuk (karyawan), lalu di atas meja tergeletak voucher ini dan banyak cap stempel-stempel," ujar Adhi di ruang kerja Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti, Selasa (22/9).
Menurut Adhi, dirinya nekat melakukan hal tersebut lantaran gaji yang diterima dari perusahaan milik negara tersebut tak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. "Saya sudah kerja selama 23 tahun, satu bulan digaji Rp 7,6 juta. Saya buat itu (pemalsuan voucher) karena terdesak kebutuhan ekonomi," ujar Adhi.
-
Bagaimana Garuda Mataram dikelola sekarang? Kini Garuda Mataram Motor dikendalikan Indomobil group, yang dimiliki keluarga Sudono Salim.
-
Bagaimana Garuda Indonesia selesaikan masalah delay? Ketua DPW Partai Amanat Nasional Sulsel ini mengungkapkan sampai saat ini ada empat penerbangan jemaah haji menggunakan Garuda Indonesia yang mengalami delay. Ia menagih komitmen Garuda Indonesia untuk menyelesaikan masalah tersebut.
-
Kapan Garuda Indonesia mengalami delay terbaru? Terbaru kelompok terbang (kloter) 15 Embarkasi Makassar yang mengalami delay atau keterlambatan hingga tujuh jam.
-
Kenapa Garuda Indonesia sering telat terbangkan jemaah haji? Ketua Komisi VIII DPR RI, Ashabul Kahfi menyorot kinerja maskapai Garuda Indonesia terkait banyaknya keberangkatan jemaah haji yang terlambat.
-
Siapa yang protes soal keterlambatan Garuda Indonesia? Ketua Komisi VIII DPR RI, Ashabul Kahfi menyorot kinerja maskapai Garuda Indonesia terkait banyaknya keberangkatan jemaah haji yang terlambat.
-
Bagaimana cara mendapatkan diskon tiket Garuda Indonesia? Untuk mendapatkan berbagai penawaran menarik dari gelaran SOTF ini, para pengguna jasa dapat mengakses penawaran menarik ini di seluruh Kantor penjualan Garuda Indonesia di kota-kota di Indonesia maupun kantor perwakilan di luar negeri.
Adhi menambahkan sudah melancarkan aksinya sejak September 2014 sampai dengan Januari 2015. Selama enam bulan tercatat sebanyak 65 lembar voucher dipalsukan dengan keuntungan sebesar Rp 65 juta.
"Baru enam bulan saja mas saya lakuin itu (pemalsuan voucher)," katanya.
Dia mengaku leluasa memalsukan voucher karena Garuda tidak pernah mengecek dengan detail. Menurutnya, selama ada voucher tiket langsung diberikan karena hanya diperiksa stempelnya.
"Pengawasan Garuda lemah. Mereka tidak punya sistem database untuk mencocokkan data dari voucher. Garuda selama beberapa bulan tidak mengecek," tandasnya.
Kasus ini terungkap berawal dari ada laporan dengan LP. Nomor /820/III/2015/Dit Reskrimum Tanggal 20 Maret 2015 lalu. Setelah ditelusuri, Unit II Subdit Jatanras di bawah pimpinan Kompol Jerry Siagian berhasil menangkap Adhi yang diduga sebagai oknum di balik pemalsuan voucher. (mdk/did)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Valendo rencananya hendak pergi ke Malaysia untuk melancong via Surabaya.
Baca SelengkapnyaArteria menjelaskan Kejaksaan Tinggi memanipulasi OTT dengan berpura-pura memberi uang ke petugas imigrasi
Baca SelengkapnyaAkibat kena hack, sudah ada korban 10 konsumen di Jawa Tengah yang menjadi korban penipuan.
Baca SelengkapnyaPPATK mewaspadai penyalahgunaan teknologi di tahun politik.
Baca SelengkapnyaKasus ini terbongkar setelah polisi menerima informasi dari intelijen terkait aktivitas penjualan senjata api ilegal.
Baca SelengkapnyaPersoalan keamanan data masih menjadi PR serius pemerintah.
Baca SelengkapnyaMA mengetahui kejahatan carding itu dari temannya selama berada di Rumah Tahanan Salemba, Jakarta.
Baca SelengkapnyaPeristiwa hacker memberikan kunci secara gratis memang langka. Namun bukan berarti tidak ada.
Baca SelengkapnyaMenurut Hadi, penyelidikan perlu dilakukan agar mencegah kejadian serupa terjadi di kemudian hari.
Baca SelengkapnyaBudi merasa dikhianati oleh mantan anak buahnya yakni T dan AK yang telah ditetapkan sebagai tersangka atas kasus judi online.
Baca Selengkapnyamodus yang dilakukan adalah dengan cara mengisi top up kartu multi trip (KMT) PT KAI
Baca Selengkapnya