Tersenggol motor korbannya, jambret jatuh dan diamuk massa
Merdeka.com - Lantaran tersenggol setang motor korban, seorang jambret bernama Chandra Kirana (30) terjatuh. Buruh bangunan itu pun akhirnya digebuki massa hingga babak belur.
Kejadian tersebut bermula saat pelaku bersama kedua rekannya (DPO) melintas Jalan Seroja, Kelurahan 23 Ilir, Kecamatan Ilir Timur I, Palembang, Rabu (11/5) malam. Saat itu korban, Suwarni (21), seorang mahasiswi, mengendarai sepeda motor baru saja keluar dari kawasan Palembang Square (PS) mall.
Pelaku yang mengendarai sepeda motor Honda Vario warna kuning nomor polisi BG 6431 JE, mengiring korban dan langsung melakukan penjambretan. Saat mengambil barang bawaan korban, motor keduanya bersenggolan sehingga pelaku terjatuh.
-
Bagaimana reaksi pengendara mobil saat diprotes? Pengemudi mobil itu justru membuka kaca sambil mengeluarkan pistolnya.
-
Bagaimana warga membantu sang driver ojol? Saat itu juga, diketahui warga berhasil mengumpulkan uang sejumlah Rp277 ribu.
-
Kenapa warga membantu sang driver ojol? 'Ini Indonesia yang ku kenal. Gotong royong,' tulis akun @imamchroz
-
Dimana warga demo jalan rusak? Pada Minggu (17/3), warga di sepanjang Jalan Godean, tepatnya di Desa Sumberarum, Kecamatan Moyudan, Sleman, bersama satuan Jaga Warga mengadakan arak-arakan dengan membawa banner.
-
Kenapa warga demo jalan rusak? 'Ke mana uang pajak kami? Ke mana uang pajak kami? Bertahun-tahun kami merasakan jalan rusak yang seperti ini,' seru sang orator dalam sebuah video yang diunggah lewat Instagram @merapi_uncover.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
Korban berteriak yang membuat warga dan pengendara lain berdatangan. Pelaku Chandra ditangkap dan digebuki massa. Sedangkan dua pelaku lain melarikan diri.
Tersangka Chandra yang tercatat sebagai warga Jalan Talang Kerangga, Kelurahan 30 Ilir, Kecamatan Ilir Barat l, Palembang, itu mengaku nekat menjambret karena membutuhkan biaya untuk membayar kontrakan rumah. Sedangkan gaji yang didapat dari kuli bangunan tak mencukupi untuk kebutuhan istri dan ketiga anaknya.
"Mau bayar kontrakan rumah pak. Gaji tidak cukup," ungkap tersangka Chandra di Mapolsek Ilir Timur l Palembang, Jumat (13/5).
Tersangka yang memiliki tatto di sekujur tubuhnya itu mengambil tas korban berisi satu unit handphone merek Samsung dan uang sebesar Rp 200 ribu.
"Baru sekali ini jambret, ini juga karena diajak," ujarnya.
Kapolsek Ilir Timur l Palembang AKP Rivanda mengungkapkan, korban mengalami luka lecet karena sempat terjatuh dari motor ketika bersenggolan dengan kendaraan tersangka. Sementara tersangka dikenakan Pasal 365 KUHP dengan ancaman sembilan tahun penjara.
"Dua pelaku masih kita kejar. Dugaan sementara, mereka kerap beraksi di jalanan," pungkasnya. (mdk/rhm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Warga panik hendak menolong sejumlah orang yang telah terkapar di bahu jalan.
Baca SelengkapnyaM mengalami luka pada bagian kepala serta wajar yang memar.
Baca SelengkapnyaKejadian tersebut telah dilaporkan Ke Polsek Pulogadung.
Baca SelengkapnyaDua pelaku jambret harus jadi bulan-bulanan warga sekitar Gambir
Baca SelengkapnyaWarga Radio Dalam bekerjasama untuk menangkap pencuri motor yang sedang beraksi
Baca SelengkapnyaUsai kejadian, truk kontainer berkelir hijau itu nyaris dibakar warga setelah sebelumnya coba kabur.
Baca SelengkapnyaAksi kejahatan berkedok jambret pesepeda terjadi di Palembang belum lama ini. Korban berhasil mengambil tas milik pesepeda tersebut meski suasana jalanan ramai.
Baca SelengkapnyaEmosi Pengendara Motor saat Ditabrak Mobil, Pukul Pengemudi Usai Lihat Anaknya Nangis
Baca SelengkapnyaViral Pemotor Nekat Terobos Jalan Baru Dicor di Bandung Barat
Baca SelengkapnyaKasus ini telah diselesaikan. Namun kepolisian tetap mempersilahkan kalau ada pihak yang mau membuat laporan terkait kejadian tersebut.
Baca Selengkapnya