Terseret Air Bah saat Seberangi Sungai, Ibu dan 3 Putrinya Meninggal
Merdeka.com - Seorang ibu bersama empat anaknya terseret air bah saat menyeberangi sungai di Desa Pundoho, Kecamatan Pakue Utara, Kabupaten Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara (Sultra), Rabu (25/11). Sang ibu dan tiga putrinya meninggal dunia, hanya putranya yang ditemukan selamat.
Ibu malang itu diketahui bernama Rahmah (44). Tiga putrinya yang juga ditemukan meninggal dunia yakni Nur Aqila Assahra (8) dan Nur Asisah (10) dan Nur Aisyah (16). Korban yang ditemukan selamat bernama Arsyad Langgomali (11).
Para korban merupakan warga Desa Pundoho, Kecamatan Pakue Utara, Kabupaten Kolaka Utara. Ibu dan keempat anaknya itu dilaporkan hilang terseret arus sungai saat berjalan pulang ke rumahnya setelah berkebun, Rabu (25/11) sore. Ketika mereka menyeberangi sungai, tiba-tiba air bah menerjang.
-
Bagaimana ibu tersebut meninggal? Ibunya berpulang dengan penuh cinta kasih sesaat setelah terhuyung di restoran.
-
Di mana lokasi sumur tempat wanita tua tersebut jatuh? Peristiwa itu terjadi di rumahnya Jalan Raya Hankam, Kelurahan Jatimurni, Kecamatan Pondokmelati, Kota Bekasi.
-
Siapa yang kehilangan keluarganya dalam kecelakaan maut? Baru-baru ini, media sosial dikejutkan dengan kabar tragis dari seorang remaja berusia 19 tahun, Abdur Rahman Amir Ruddin, yang harus kehilangan kedua orang tua dan keempat saudaranya akibat kecelakaan maut di Segamat, Malaysia.
-
Siapa yang menemukan makam ibu dan anak? Sumber: Arkeonews Makam ini ditemukan 2004 selama proyek pembangunan di daerah yang dikenal sebagai pemakaman Romawi kuno di timur kota Ovilava (kini Wels di Austria Hulu).
-
Dimana makam korban banjir bandang? Ketegangan semakin terasa ketika terungkap bahwa di halaman rumah itu terdapat sepasang batu besar yang berfungsi sebagai tanda makam bagi korban banjir bandang.
-
Siapa yang terdampak banjir lahar? 'Semua korban harus diterima dan diberikan perawatan. Soal biaya, nanti pemerintah daerah akan mencarikan solusi,' katanya dihubungi dari Padang, Minggu.
Kepala Subseksi Penerangan Masyarakat Polres Kolaka Utara Aiptu Hari Hermawan mengatakan, insiden tersebut terjadi sekitar pukul 16.30 Wita. Setelah dilakukan pencarian, seorang anak korban berhasil ditemukan dan dievakuasi di Puskesmas Pakue Utara dalam kondisi tak sadarkan diri.
Selanjutnya, tim SAR gabungan menemukan Rahmah dan Nur Aqila Assahra dalam keadaan meninggal dunia. Teranyar, mereka menemukan Nur Asisah dan Nur Aisyah, juga dalam keadaan meninggal dunia.
Kepala Basarnas Kendari Aris Sofingi mengatakan, jasad Nur Asisah ditemukan Kamis (25/11) sekitar pukul 01.25 Wita. "Satu korban kembali ditemukan bernama Asisah (10) dalam kondisi meninggal dunia," katanya melalui keterangan tertulis.
Dia menyampaikan, dengan ditemukannya Nur Asisah dan Nur Aisyah maka seluruh korban telah ditemukan tim SAR gabungan. Empat orang meninggal dunia dan seorang selamat.
Pencarian korban turut melibatkan tim penyelamat dari Pos SAR Kolaka, Babinsa Pakue, Polsek Pakue, BPBD Kolaka Utara, Tagana Kolaka Utara. Mereka dibantu 30 warga sekitar.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
AN berusaha menyelamatkan istrinya, RZ (30) dan anaknya, FH, yang masih berusia lima tahun, agar tidak hanyut.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi saat dua mobil melintas di Jalan Lintas Sumatera di Desa Batanghari, Kecamatan Semidang Aji.
Baca SelengkapnyaKetiganya meninggal pada 31 Maret 2024 lalu usai diterjang luapan sungai saat mencari ikan
Baca SelengkapnyaSeorang ibu rumah tangga bernama Dewi (37) dan dua anaknya meninggal dunia saat rumah yang mereka tempati di Gampong Sungai Kuruk III, Seruway, Aceh Tamiang.
Baca SelengkapnyaDari ratusan korban terdampak banjir, tampak seorang lansia yang berusia nyaris seabad diselamatkan polisi.
Baca SelengkapnyaJasad korban ditemukan 14 Km jauhnya dari pertama kali hanyut
Baca SelengkapnyaOrang tua syok saat tahu dua anak sudah mengapung satu lagi hilang
Baca SelengkapnyaKedua korban ditemukan tertimpa material lumpur di aliran sungai Kalimujur Desa Kloposawit.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat kawasan sekitar dilanda hujan besar diikuti longsor.
Baca SelengkapnyaSuami sekaligus ayah korban, Steven Berhitu mengatakan ia sedang berada di rumah bersama istri dan kedua putrinya sekira pukul 08.30 WIT.
Baca SelengkapnyaPenjabat Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin memint semua pihak terkait bergerak cepat membantu warga.
Baca SelengkapnyaBencana longsor tersebut dipicu tingginya intensitas hujan yang menggujur kota Padang tanpa henti sejak Kamis (13/7) malam hingga Jumat (14/7) pagi.
Baca Selengkapnya