Terseret arus Pantai Watu Klotok, tiga orang tewas
Merdeka.com - Tiga orang meninggal di Pantai Watu Klotok, di Kabupaten Klungkung, Bali. Tiga korban tersebut terseret derasnya arus saat air pasang pada Senin (23/4) siang.
Upaya pencarian yang sejak Senin (23/4) dilakukan oleh Basarnas Bali, Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar bersama potensi SAR lainnya akhirnya membuahkan hasil.
Ketut Gede Ardana, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar, mengatakan bahwa laporan awal baru diterima dari seorang petugas PMI Klungkung yakni Gede Santosa, waktu kejadian sekitar pukul 10.30 WITA.
-
Kapan nelayan Kebumen tenggelam? Musibah yang dialami Sodiran terjadi pada Senin (10/7) sekitar pukul 06.30 WIB.
-
Di mana nelayan Kebumen tenggelam? Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang. Sedangkan Parwono berhasil diselamatkan oleh nelayan lain yang berada di sekitar lokasi kejadian.
-
Kapan Tim SAR menangani korban laka laut di Parangtritis? Arif mengatakan, salah satu pengalamannya paling berkesan saat bertugas di Pantai Parangtritis adalah saat menangani korban laka laut di tahun 2014.
-
Siapa yang menginformasikan kejadian tersebut? Dari informasi yang dibagikan oleh sang adik, Olivia Zalianty, Marcella mengalami kejadian tidak menyenangkan ketika sedang menjalani latihan untuk pementasan Malahayati.
-
Kenapa nelayan Kebumen tenggelam? Saat itu korban bersama rekannya, Parwono (42), hendak berangkat dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pasir menuju ke tengah laut menggunakan “perahu katir“ untuk menangkap ikan. Namun dalam perjalanan perahu tersebut dihantam gelombang hingga terbalik. Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang.
-
Kapan anggota TNI AD ditemukan tewas? Anggota TNI dari kesatuan POM AD III/Siliwangi itu pertama kali ditemukan tergeletak berlumuran darah oleh warga di halaman bengkel mobil, Jalan Pangkalan 5, Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Jumat (29/3) sekira pukul 03.30 WIB.
"Kami sudah mengerahkan 1 tim rescue melakukan penyisiran di sekitar lokasi dengan menggunakan 1 unit RIB, rubber boat dan juga ada SRU darat yang menyisiri bibir pantai," katanya, Selasa (24/4).
Menurut Ardana, kejadian tragis tersebut dari keterangan seorang saksi mata, bermula saat Ni Wayan Sutami (62) melakukan ritual penglukatan atau membersihkan diri bersama suaminya di Pantai Watu Klotok. Namun, tiba-tiba saja gelombang tinggi datang dan mereka terseret arus.
Kemudian, dua orang yang melihat kejadian tersebut langsung berusaha memberikan pertolongan. Namun, justru mereka ikut terseret arus dan menghilang. Diketahui identitas korban lainnya atas nama I Wayan Sobra dan I Wayan Budi Astrawan.
Operasi SAR kembali dilakukan pada Selasa (24/4). Sebanyak 15 personel Basarnas Bali dikerahkan untuk melaksanakan penyisiran di laut dan darat sepanjang bibir pantai. Di samping itu turut melibatkan potensi SAR dari BPBD, Sabhara Polda Bali, Polres, Koramil, Polair, Balawista, PMI, Rapi dan masyarakat setempat.
Pencarian dilakukan pada radius 7,6 NM di sekitar lokasi korban tenggelam, sementara itu penyisiran di bibir pantai ke arah barat dan timur.
"Operasi SAR hari kedua, selain menggerakkan RIB, juga diturunkan rubber boat, dan Alut dari potensi SAR," kata Ardana.
Akhirnya pada pukul 14.12 WITA tim SAR gabungan berhasil menemukan korban atas nama I Wayan Budi Astrawa di sekitar 400 meter arah tenggara dari lokasi kejadian dalam keadaan meninggal dunia.
Kemudian, jenazahnya langsung dievakuasi dan dibawa menuju rumah duka menggunakan ambulance PMI. Tak lama berselang, korban kedua kembali ditemukan sekitar pukul 14.23 WITA yakni I Wayan Sobra (30). Tubuh yang sudah tak bernyawa ditemukan 800 meter arah tenggara dari lokasi kejadian, selanjutnya diantar ke rumah duka dengan ambulance BPBD.
Ketika pencarian korban ketiga masih berlangsung, diperoleh informasi bahwa ada penemuan mayat perempuan dengan masih mengenakan kamen di sekitar perairan pantai Matahari Terbit oleh nelayan setempat pada pukul 15.40 WITA.
Kemudian, tim RIB segera meluncur ke lokasi penemuan jenazah Ni Wayan Sutani, tepatnya di arah barat daya dari lokasi ia terseret arus dan menghilang.
"Korban terakhir yang telah dievakuasi tim SAR gabungan selanjutnya dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Sanglah dengan menggunakan ambulance BPBD Kota Denpasar."
(mdk/rzk)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kronologinya berawal ketika para korban menggali batu di pertengahan tebing milik Jero Mangku Budi, sekitar pukul 09:00 WITA.
Baca SelengkapnyaSatu orang meninggal dunia dalam kejadian ini bernama I Ketut Tunas (60).
Baca SelengkapnyaPenumpang yang menjadi korban dalam musibah tersebut dipastikan telah meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaPencarian dihentikan karena semua korban telah ditemukan.
Baca SelengkapnyaKedua korban saat ini dibawa ke RS Polri Kramat Jati.
Baca SelengkapnyaSatu korban longsor di area penambangan pasir Pronojiwo, Kabupaten Lumajang ditemukan meninggal dunia di kedalaman 20 meter. Tiga lainnya dilaporkan masih hilan
Baca SelengkapnyaBencana longsor tersebut dipicu tingginya intensitas hujan yang menggujur kota Padang tanpa henti sejak Kamis (13/7) malam hingga Jumat (14/7) pagi.
Baca SelengkapnyaNakhoda dan ABK langsung dibawa ke Polres Tapanuli Tengah untuk diminta keterangannya.
Baca SelengkapnyaDi TKP, speedboat bertabrakan dengan perahu getek bermuatan kelapa yang bertolak dari Sungai Bungin.
Baca Selengkapnya