Tersirat Unsur Politik di Balik Rencana Cyber Army MUI DKI Bela Anies
Merdeka.com - Sikap Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta dipertanyakan. Bukan karena tuntunannya untuk umat Islam di Ibu Kota. Tapi rencana membentuk cyber army demi membela Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan di dunia maya.
MUI DKI Jakarta pasang badan. Siap melawan pihak-pihak yang menyerang Anies Baswedan. Selain Anies, cyber army akan melawan buzzer penyerang ulama. Tentu dengan medan pertarungan di dunia maya.
Jika melihat sejarah berdirinya, MUI bertugas membimbing dan menuntun umat Islam. Memberikan nasihat dan fatwa masalah keagamaan dan kemasyarakatan, menjadi penghubung antara ulama dan pemerintah.
-
Apa yang disinggung Anies Baswedan? Anies Baswedan menyinggung soal pemimpin yang tidak memenuhi janjinya.
-
Apa yang membuat elektabilitas Anies turun? Menurut Saifullah Yusuf, elektabilitas Prabowo terus naik dan Anies turun karena cawapres Muhaimin dan PKB tidak efektif mendulang suara.
-
Kenapa Anies dianggap salah satu tokoh dengan elektabilitas tinggi? Anies jadi satu di antara tiga tokoh capres dengan elektabilitas terkuat di sejumlah lembaga survei.
-
Kenapa Anies tidak jadi diusung di Jabar? Ketua DPD PDIP Jabar, Ono Surono mengatakan, Anies Baswedan memenuhi semua unsur kriteria untuk memimpin Jawa Barat. Kapasitas dan pengalaman memimpin wilayah DKI Jakarta, bisa diterapkan di wilayah Jabar.Komunikasi di antara kedua belah pihak sudah intens sejak Rabu (28/8). Hingga Kamis (29/8) sore, pembahasan pengurus partai di tingkat pusat sudah positif.Pengurus PDIP di Jabar sudah diminta untuk mengurus segala sesuatu yang berkaitan dengan keperluan pendaftaran ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jabar.Namun, semua tiba-tiba berubah pada malam hari. Ia menegaskan, semua upaya yang sudah dilakukan diganggu oleh pihak luar.'Kita menghadapi sebuah tantangan yang sangat besar, tangan-tangan yang tidak menyetujui Pak Anies diusung oleh PDIP Perjuangan, kekuatan-kekuatan yang sangat besar itu pada akhirnya membuat pak Anies tidak jadi diusung oleh PDI Perjuangan,' kata Ono di Kantor KPU Jabar, Jumat (30/8) dini hari.
-
Siapa yang mendukung Anies di Jateng? 'PKB ini punya kekuatan yang tidak kalah besar di Jateng. jadi kami makin optimis dalam beberapa perjalanan hari ini bahwa perubahan itu kuat sekali,'
-
Apa nama lengkap Anies Baswedan? Anies Baswedan, dengan nama lengkap Anies Rasyid Baswedan, merupakan salah satu kandidat presiden untuk tahun 2024, dilahirkan di Kuningan pada tanggal 7 Mei 1969.
Pengamat kebijakan publik dari Universitas Trisakti, Trubus Rahadiansyah menilai rencana MUI DKI Jakarta membentuk cyber army demi Anies tidak tepat. Justru cenderung diskriminatif dan kontraproduktif.
MUI DKI Jakarta seolah mengaku domba. Melalui cyber army, MUI DKI Jakarta terkesan membuat kubu antara Anies dan pihak lain.
"Menurut saya lebih baik MUI jangan membuat seperti itu," katanya saat dihubungi merdeka.com, Sabtu (20/11).
Ada dua kemungkinan penyebab MUI DKI Jakarta ingin membentuk cyber army. Pertama, didorong politikus pendukung Anies. Tujuannya bisa saja untuk menaikkan popularitas Anies menjelang Pilpres 2024.
Selama ini, popularitas Anies kalah jauh dari Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Terlebih, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu sedang disorot lantaran ngotot menggelar Formula E di tengah Pandemi Covid-19 yang belum berujung.
Masalah penanganan banjir ibu kota pun turut menjadi sorotan sejumlah pihak. Teranyar, DPRD DKI Fraksi PDIP mengkritisi efektivitas sumur resapan. Disebutnya, Anies menghamburkan banyak anggaran di tengah pandemi.
Kemungkinan kedua, MUI DKI Jakarta ingin membalas budi. Setiap tahun, MUI DKI Jakarta mendapat dana hibah sebesar Rp10 miliar dari Pemprov. Angka yang cukup besar.
"Masa jabatan Pak Anies kan sisa setahun ini. Jadi masa injury time dimanfaatkan betul-betul oleh orang-orang yang selama ini menikmati selama Pak Anies menjabat. Makanya disebut politik balas budi," ujarnya.
Menurut Trubus, pembentukan cyber army untuk membela Anies tidak akan memberi banyak dampak. Justru membuat masyarakat tidak berempati terhadap MUI DKI Jakarta.
"Lebih banyak offside daripada benefitnya," katanya.
Sementara Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria tidak keberatan MUI membentuk cyber army untuk membela Anies. Dia beralasan semua organisasi berhak untuk melindungi siapapun.
"Semua organisasi punya hak dan kewajiban masing-masing apa yang diyakini dirasa baik silakan dikerjakan, dilaksanakan," kata Riza di kawasan Jakarta Timur, Sabtu (20/11).
Menurut dia, cyber army merupakan bentuk dari kreasi dan inovasi dalam sebuah organisasi. Riza juga menyebut hal tersebut baik untuk kepentingan orang banyak.
"Silakan berkreasi berinovasi membuat program-program yang baik untuk kepentingan masyarakat, termasuk siber. Sekarang masuk zaman digital informasi zaman media sosial," jelas Riza.
Hal serupa disampaikan Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta, Iman Satria. Menurutnya, siapa saja berhak membela Anies. DPRD DKI sangat menghargai kebebasan untuk berpendapat setiap orang.
"Kalau kepribadian boleh-boleh saja dong, asal tidak dibiayai APBD," katanya.
Iman yakin, MUI tidak akan gegabah membentuk tim siber. Dia juga percaya rencana pembentukan tim siber di internal MUI DKI Jakarta tak berkaitan dengan dana hibah Rp10 miliar setiap tahun.
Menurut Iman, besaran anggaran tersebut wajar. Sebab, MUI DKI Jakarta memiliki banyak tugas.
"Tugas MUI itu kan banyak, mensertifikasi halal, mengeluarkan fatwa. Itu kan perlu rapat mereka, perlu survei, perlu ini. Kemudian fatwa ini kan enggak bisa sekali rapat," jelasnya.
Ketua Umum MUI DKI Jakarta KH Munahar Muchtar meminta jajarannya untuk membentuk pasukan siber yang bertugas membela Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di ruang maya.
Munahar memandang selama ini Anies telah bekerja keras untuk masyarakat Ibu Kota. Jika para pendengung atau buzzer mencari kesalahan Anies, maka Bidang Informasi dan Komunikasi (Infokom) MUI DKI Jakarta akan mengangkat keberhasilan Anies, baik itu tingkat nasional maupun internasional.
"Beliau ini termasuk 21 orang Pahlawan Dunia. Berita-berita saya minta MUI DKI yang mengangkatnya karena kita mitra kerja dari Pemprov DKI Jakarta," kata Munahar. (mdk/rhm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Drone Emprit menganalisa sentimen positif dan negatif para Capres
Baca SelengkapnyaGibran Rakabuming Raka menjadi tokoh yang paling banyak dibahas warganet dalam nada negatif di media sosial X dan media online
Baca SelengkapnyaJK merupakan salah satu tokoh mendukung pasangan nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPengamat politik Ujang Komarudin menilai peluang Ganjar dan Anies berpasangan ada tetapi sangat kecil.
Baca SelengkapnyaArah dukungan politik dari Anies Baswedan dan relawannya, bisa menjadi penentu pemenang Pilkada DKI.
Baca SelengkapnyaPesan itu ditulis Anies sehari setelah partai Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus mengusung pasangan Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaAnies tidak mau ambil pusing soal elektabilitasnya dari hasil survei belum mampu menyaingi Ganjar Pranowo dan Prabowo di Jatim.
Baca SelengkapnyaAnies dan Cak Imin kampanye di Jawa Tengah yang menjadi kandang banteng
Baca SelengkapnyaMantan Calon Presiden 2024, Anies Baswedan batal melaju dalam perhelatan Pemilihan Kepala (Pilkada) Serentak.
Baca SelengkapnyaPramono Anung dan Rano Karno bicara munculnya gerakan 'Anak Abah Tusuk tiga pasangan calon (paslon)' di Pilkada Jakarta 2024
Baca Selengkapnya