Tersisa 150 ekor lebih, Harimau Sumatera di Aceh terancam punah
Merdeka.com - Keberadaan Harimau Sumatera di Aceh sudah masuk kategori terancam punah akibat perburuan liar. Bila tidak segera diantisipasi, keberadaan satwa dilindungi ini hanya akan tinggal kenangan.
Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, Genman S Hasibuan menyebutkan, Harimau Sumatera di Aceh diperkirakan hanya tersisa 150 ekor lebih. Tentunya, angka yang semakin sedikit ini sudah sangat kritis dan masuk kategori terancam punah.
"Harus segera dilakukan antisipasi, kalau tidak akan terancam punah dan hanya tinggal kenangan seperti Harimau Jawa," kata Genman S Hasibuan di Mapolda Aceh, Senin (21/3).
-
Bagaimana cara melindungi Harimau Sumatera? Keberadaan harimau sumatera dilindungi berdasarkan UU Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Meski dilindungi, jika hutan terus berubah menjadi kebun, bukan tidak mungkin si raja hutan ini akan punah.
-
Kenapa harimau Jawa punah? Harimau Jawa mengalami kepunahan karena banyaknya perburuan terhadap satwa liar ini. Pada masa kolonial Belanda, banyak orang memburu harimau Jawa untuk kemudian dijadikan pajangan. Kini, tak ada lagi harimau Jawa di hutan-hutan lereng Gunung Kelud atau di hutan lain di Jawa Timur.
-
Siapa yang mengancam kelangsungan hidup harimau? Permintaan tulang, kulit, dan bagian tubuh harimau lainnya menyebabkan meningkatnya kasus perburuan dan perdagangan manusia.
-
Kapan harimau Jawa dinyatakan punah? Pada tahun 1980-an, harimau Jawa dinyatakan punah. Meski demikian, banyak laporan penampakan harimau Jawa di hutan Jateng dan Jatim.
-
Kenapa keberadaan satwa langka di hutan lereng Gunung Slamet terancam? Beberapa satwa langka itu masih dapat dijumpai walau keberadaan mereka terancam oleh para ulah pemburu liar.
-
Apa ancaman utama bagi Harimau Sumatera? Rusaknya ekosistem hutan membuat konflik antara harimau dengan manusia tidak pernah berhenti. "Kerusakan ini karena pembalakan liar serta pembukaan hutan untuk lahan perkebunan," kata Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Aceh Kamarudzaman di Banda Aceh, Senin (27/3).
BKSDA Aceh, kata dia, memberikan dukungan penuh pada Polda Aceh, khususnya Subbid Tipiter Reskrimsus untuk melakukan penindakan tegas para pelaku perburuan. Terutama membongkar jaringan dan menangkap pelaku penjualan ofsetan satwa liar.
"Kita terus memberikan dukungan kepada pihak kepolisian untuk mengawasi dan menangkap pelaku perdagangan satwa dilindungi ini, khususnya Harimau Sumatera," tegasnya.
Adapun kabupaten kerap ditemukan jerat harimau di wilayah Aceh Tengah, Bener Meriah, Gayo Lues, Aceh Tenggara, Aceh Jaya dan di Aceh Selatan. "Hampir semua kabupaten yang banyak hutan terdapat jerat tersebut," jelasnya.
Sebenarnya, kata dia, warga memasang jerat untuk menangkap hama seperti babi hutan. Sehingga pihaknya kewalahan untuk memberi imbauan terkait pelarangan itu. "Meskipun ada juga pelaku yang sengaja memasang jerat untuk menangkap harimau," imbuhnya.
Sementara itu, Kasubbid Tipiter Reskrimsus Polda Aceh, AKBP Mirwazi menyebutkan, angka penjualan satwa liar di Aceh pada tahun 2015 lalu mengalami penurunan. Ini karena semua stakeholder bekerja untuk melakukan antisipasi.
Pada tahun 2014 lalu, Polda Aceh menangani 15 kasus perdagangan satwa liar, termasuk perdagangan kulit harimau dan sejumlah kulit satwa dilindungi lainnya. Sedangkan pada tahun 2015, mengalami penurunan, hanya terdapat 10 kasus yang pihaknya tangani.
"Memang dalam dua tahun terakhir mengalami penurunan, kita berharap tahun 2015 cukup satu kasus ini saja kita tangkap pelaku perdagangan kulit harimau," harapnya.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Semakin kesini hewan endemik Indonesia sudah banyak yang hampir punah bahkan banyak juga yang sudah punah, seperti komodo dan harimau bali.
Baca SelengkapnyaHewan dengan nama latin Nisaetus Floris ini memiliki ukuran fisik yang besar hingga 71-82 centimeter.
Baca SelengkapnyaPada awal abad ke-19 harimau ini masih banyak berkeliaran di Pulau Jawa.
Baca Selengkapnya7 kucing liar di Indonesia yang langka dan terancam punah
Baca SelengkapnyaKehidupan harimau Sumatera di Medan Zoo menjadi sorotan setelah tiga ekor satwa asli Indonesia itu mati dalam waktu dua bulan pada akhir 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaGajah Sumatera Mati di Aceh Utara, Gadingnya Hilang
Baca SelengkapnyaKelahiran Kala menambah jumlah spesies Harimau Sumatera yang terancam punah.
Baca SelengkapnyaSi Manis merupakan spesies kucing besar dari genus Panthera yang memiliki ciri loreng khas pada bulunya.
Baca SelengkapnyaHarimau adalah salah satu fauna yang terancam punah. Ini tujuan dan sejarah perayaan Hari Harimau Sedunia
Baca SelengkapnyaKarhutla di kawasan Gunung Arjuno terjadi sejak Agustus lalu dan proses pemadaman masih dilakukan hingga kini.
Baca Selengkapnya