Tertekan Difitnah karena Dekat Sama Teman Wanita, Anak Kelas 6 SD Nekat Gantung Diri
Merdeka.com - Seorang anak laki-laki berusia 12 tahun warga Kabupaten Sleman, DIY tewas karena gantung diri, Rabu (8/9). Pelajar kelas 6 SD ini ditemukan gantung diri dengan seutas tali di dalam kamarnya.
Kanitreskrim Polsek Sleman, Iptu Eko Haryanto mengatakan bahwa korban ditemukan meninggal dunia pertama kali oleh sang ayah. Diduga korban memilih mengakhiri hidup dengan cara gantung diri karena merasa tertekan.
"Korban ditemukan menggantung sebelum pukul 8 malam oleh bapaknya di dalam kamar. (Korban gantung diri dengan) Menggunakan tali plastik yang biasanya dipakai untuk menggantung lampu,"kata Eko.
-
Bagaimana orang-orang di makam itu meninggal? Mereka ditemukan di bagian kota yang tidak memiliki karakteristik umum dari sebuah pemakaman, menunjukkan tanda-tanda kematian yang kejam.
-
Siapa yang ditemukan meninggal? Saat itu, ditemukan seorang pria atas nama W (55) dalam keadaan tak bernyawa.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Apa yang dilakukan pemuda itu sebelum meninggal? Ia terlihat melakukan atraksi bersama seekor ular kobra.
-
Siapa yang meninggal di dalam makam tersebut? Menurut makalah yang diterbitkan dalam The Journal of Archaeological Science Reports, kerangka yang ditemukan di dalam kuburan itu hampir dipastikan seorang perempuan.
Eko menuturkan bahwa sebelum meninggal dunia, korban diketahui sempat bermain dengan teman-temannya di kamarnya. Kemudian teman-teman korban tersebut pamit pulang saat Magrib.
"Sebelum kejadian, korban main sama temannya waktu magrib di kamarnya. Terus temannya pamit pulang,"tutur Eko.
Eko menerangkan beberapa menit sebelum ditemukan meninggal, korban diketahui sempat mengirim chat melalui aplikasi WhatsApp kepada seorang teman perempuannya. Dalam percakapan chat ini, korban sempat mengeluh jika banyak orang yang memfitnahnya.
"Di chatnya, 'kenapa kamu? Ya banyak orang yang memfitnah saya. Lha kenapa? Ya karena aku dekat kamu karena kamu cantik'," ungkap Eko.
Tak hanya mengirim chat ke teman perempuannya, sambung Eko, korban juga beberapa waktu sebelum meninggal dunia pun sempat memperbaharui status WhatsApp.
"Korban membikin status (Whatsapp). Intinya banyak orang yang memfitnah, mohon maaf cantik, jarak kita semakin jauh nantinya," tutur Eko.
Eko menambahkan jika korban sebelum meninggal tidak pernah cerita kepada ayah atau kakaknya mengenai masalah yang dihadapinya. Eko menuturkan korban adalah anak bungsu dari tiga bersaudara dan semasa hidupnya tinggal korban menjadi anak piatu karena ibunya meninggal.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Akibat kejadian itu korban mengalami luka di bagian kepala dan menjalani perawatan di RS Fatmawati.
Baca SelengkapnyaSiswa SD 06 Pesanggrahan jatuh dari lantai 4 gedung sekolahnya pagi tadi pukul 08.00 Wib
Baca SelengkapnyaSebelum meninggal dunia, anaknya sempat merasa bahagia setelah kelulusan.
Baca SelengkapnyaSeorang bocah umur 10 tahun di Pekalongan ditemukan tewas tergantung dalam kamar
Baca SelengkapnyaPolisi hingga kini sudah memeriksa 12 saksi untuk dimintai keterangan terkait penyebab korban meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaPolisi menduga ada kelalaian dari pihak guru yang menjadi pendampingi siswa selama di sekolah.
Baca SelengkapnyaTetangga korban, Irwan mengungkap identitas keempat korban.
Baca SelengkapnyaSeorang bocah laki-laki inisial QAK berusia enam tahun tewas setelah terjatuh dari lantai 8 di Gedung Rusunawa Rawa Bebek, Cakung, Jakarta Timur, Selasa (25/6)
Baca SelengkapnyaAksi pengeroyokan tersebut sempat direkam menggunakan smartphone oleh salah seorang temannya hingga kemudian viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaNaas korban gagal melarikan diri karena terkena hantaman double stick.
Baca SelengkapnyaSang anak berinisial AKE (12) sempat keluar rumah untuk minta tolong kepada tetangga, namun ayah, ibu, dan kembarannya tak selamat
Baca SelengkapnyaKPAI juga memberikan catatan kepada pihak sekolah terkait mekanisme belajar mengajar. Termasuk pada pada saat jam istirahat.
Baca Selengkapnya