Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tertinggi Kasus Corona di Jatim, Warna Surabaya Menghitam

Tertinggi Kasus Corona di Jatim, Warna Surabaya Menghitam data corona di Surabaya hingga 3 juni. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Tingginya angka penyebaran virus corona atau covid-19 di Jawa Timur membuat peta persebarannya makin memerah. Bahkan, Kota Surabaya yang dinilai paling tinggi angka pertumbuhannya, kini ditandai dengan warna hitam atau zona hitam.

Berdasarkan situs resmi Pemprov Jawa Timur, infocovid19.jatimprov.go.id, terhitung per Rabu 3 Juni ini, jumlah kasus positif corona mencapai 5.310 orang. Ada penambahan sekitar 194 orang.

Dalam peta yang di tampilkan terlihat, wilayah-wilayah dengan warna yang berbeda-beda. Mulai dari warna merah muda, merah tua, hingga hitam. Khusus untuk warna hitam ini, terlihat ada di wilayah Surabaya. Sementara seperti Sidoarjo dan Gresik yang masuk dalam kawasan Surabaya Raya berwarna merah tua.

Orang lain juga bertanya?

"Kemudian ada yang tanya, itu (di peta) kok ada yang hitam. Itu bukan hitam tapi merah tua. Seperti Sidoarjo yang angka kasusnya 500 (kasus) sekian merah sekali, kalau angkanya dua ribu sekian (Surabaya) merah tua," ujar Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.

data corona di surabaya hingga 3 juni

Dari data tersebut terlihat jelas perbedaan warna antara Surabaya dengan daerah lain. Warna Surabaya cenderung menghitam. Sedangkan daerah yang mendapat warna merah tua antara lain Malang, Kota Malang, Tulungagung, Bojonegoro, Tuban. Daerah dengan warna merah antara lain Nganjuk, Kota dan Kabupaten Blitar, Banyuwangi, Sumenep.

Sementara itu, dengan data corona Jawa Timur per Rabu ini yang sudah mencapai lebih dari 5.000, otomatis menempatkan Jawa Timur sebagai provinsi kedua dengan jumlah positif terbanyak. Jawa Timur berada di bawah DKI Jakarta yang mencatat 7.623 kasus positif Covid-19.

Penjelasan Gugus Tugas Covid-19

ketua gugus tugas covid 19 doni monardo dan wali kota surabaya tri rismaharini

Tingginya angka penyebaran virus corona di Surabaya tak lepas dari masifnya upaya Pemkot Surabaya melakukan tracing dan pengambilan sampel di berbagai lingkungan masyarakat.

Hal ini diakui oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Pusat, Letjen TNI Doni Monardo, saat berkunjung ke Surabaya bersama Menteri Kesehatan Letjen TNI (pur) Dr. dr Terawan Agus Putranto.

"Tentunya tak mudah untuk mendapatkan informasi daerah yang kawasannya banyak yang positif. Ini langkah yang strategis dan sangat cerdas," jelas Doni, Rabu (3/6).

Doni mengatakan, langkah mitigasi atau pencegahan harus dilakukan agar tidak semakin banyak yang terpapar Covid-19. Langkah sosialisasi yang massif ke masyarakat, juga perlu disampaikan.

"Selama kasus Covid-19 berada di tengah masyarakat, kita tak boleh lengah. Penerapan protokol kesehatan harga mati. Kalau kita abaikan, tak disiplin dan tak menggunakan masker, tak menjaga jarak dan tak rajin cuci tangan, tentu akan membahayakan. Apalagi bagi mereka yang memiliki penyakit penyerta," imbuhnya.

Upaya Risma

ketua gugus tugas covid 19 doni monardo dan wali kota surabaya tri rismaharini

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini melakukan berbagai upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Ibu Kota Provinsi Jatim, salah satunya dengan menekankan tracing (pelacakan) dan pemetaan suatu wilayah secara masif.

Tri Rismaharini mengatakan ketika pihaknya pertama kali menerima data seseorang dinyatakan positif Covid-19, maka yang dilakukan saat itu adalah melakukan tracing.

"Jadi kami punya beberapa klaster yang ada di Surabaya. Kita tracing, siapa dia, ketemu di mana, kemudian siapa saja di situ," kata Risma, di Surabaya, Rabu (3/6).

Dari hasil tracing itu, lanjut dia, kemudian ditemukan orang dengan resiko (ODR). Dari dasar data tersebut, Pemkot Surabaya mendetailkan siapa saja atau keluarga yang ada di situ.

Ia mencontohkan dalam satu perusahaan setelah dilakukan test ditemukan 1 orang positif, maka satu orang itu langsung dilakukan tracing untuk seluruh keluarganya.

"Dan orang itu kita masukkan sebagai ODR," katanya.

Setelah itu, kata dia, dokter mendatangi rumahnya dan melakukan pemeriksaan. Jika kondisinya berat, maka dimasukkan ke rumah sakit. Namun, jika kondisinya tidak berat orang tersebut dibawa ke Hotel Asrama Haji untuk isolasi.

Namun demikian, dia mengaku ada beberapa yang tidak mau karena mereka menyatakan tidak positif dan ingin melakukan isolasi mandiri di rumah.

"Nah ketika melakukan isolasi mandiri di rumah itu, kami memberikan makan supaya mereka tidak keluar (rumah). Setiap hari kelurahan mengirim makan 3 kali sehari. Siangnya kita berikan telur dan jamu. Itu mereka isolasi mandiri. Kadang-kadang ada vitamin," ujarnya.

Selain itu, Risma menyatakan saat ini pihaknya terus gencar melakukan rapid test (tes cepat) massal dan swab di beberapa lokasi yang dinilai ada pandemi.

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kasus Covid-19 Ditemukan pada 11 Daerah di Jateng
Kasus Covid-19 Ditemukan pada 11 Daerah di Jateng

Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.

Baca Selengkapnya
Kualitas Udara Surabaya Disebut Paling Bersih di Indonesia, Ini Faktanya
Kualitas Udara Surabaya Disebut Paling Bersih di Indonesia, Ini Faktanya

Surabaya jadi salah satu kota dengan kualitas udara paling bersih di Indonesia, kondisi terkini miris

Baca Selengkapnya
Pasien Covid-19 yang Dirawat di Rumah Sakit RI Naik 255 Persen
Pasien Covid-19 yang Dirawat di Rumah Sakit RI Naik 255 Persen

Tjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.

Baca Selengkapnya
Dinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023
Dinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023

Ani menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.

Baca Selengkapnya
Penyebaran Covid-19 Varian JN.1 di Indonesia Naik Jadi 41 Kasus
Penyebaran Covid-19 Varian JN.1 di Indonesia Naik Jadi 41 Kasus

Penemuan kasus yang dihimpun per tanggal 6-23 Desember 2023 sebanyak 5 kasus.

Baca Selengkapnya
Daftar Jumlah Kenaikan UMK Jawa & DIY Lengkap
Daftar Jumlah Kenaikan UMK Jawa & DIY Lengkap

Jumlah kenaikan Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) 2024 di Jawa & DIY.

Baca Selengkapnya
Polusi Udara Memburuk, 9.709 Warga Jakarta Barat Terserang ISPA
Polusi Udara Memburuk, 9.709 Warga Jakarta Barat Terserang ISPA

Data Indeks Kualitas Udara (AQI) Air, DKI Jakarta menempati posisi teratas daftar kota dengan tingkat polusi terburuk pada Senin, 7 Agustus 2023.

Baca Selengkapnya
4 Fakta Jatim Gudangnya Kasus Narkoba, Tertinggi Kedua di Indonesia
4 Fakta Jatim Gudangnya Kasus Narkoba, Tertinggi Kedua di Indonesia

Setiap tahun jumlah kasus narkoba di provinsi Jawa Timur mencapai angka 5.000-6.000 kasus.

Baca Selengkapnya
Blak-blakan Menkes soal Kenaikan Kasus Covid-19 JN.1
Blak-blakan Menkes soal Kenaikan Kasus Covid-19 JN.1

Hingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi
Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi

Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Naik Usai Libur Nataru, Kemenkes: Masih Level Aman
Kasus Covid-19 Naik Usai Libur Nataru, Kemenkes: Masih Level Aman

Peningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 di Sumsel Naik Drastis usai Libur Nataru, 1 Orang Meninggal
Kasus Covid-19 di Sumsel Naik Drastis usai Libur Nataru, 1 Orang Meninggal

Kemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.

Baca Selengkapnya