Tertipu Investasi Obat Herbal, Ratusan Warga Geruduk Polres Klaten
Merdeka.com - Ratusan warga mendatangi Mapolres Klaten, Jawa Tengah, Senin (15/7). Mereka melaporkan PT Khrisna Alam Sejahtera atas dugaan penipuan investasi obat herbal. Perusahaan yang berkantor di Kringinan, Desa Kajen, Kecamatan Ceper tersebut diduga melakukan penipuan terhadap lebih dari 1.700 warga.
Perwakilan warga diterima Kabag Ops Polres Klaten AKP Didik Sulaiman, Kasat Intelkam Iptu Panji Suryo Saputrodan Kasat Reskrim AKP Dicky Hermansyah yang mewakili Kapolres AKBP Aries Andhi. Didik mengaku sudah mendapatkan laporan terkait kasus tersebut dari jajarannya. Ia berjanji Polres Klaten akan membantu menyelesaikan kasus tersebut.
"Bapak dan ibu perwakilan nanti akan diterima oleh Kasat Reskrim dan Kasat Intel. Silakan permasalahannya disampaikan kepada beliau," ujarnya.
-
Siapa yang melaporkan kejadian penipuan? Baik korban dan calon pembeli sama-sama membuat laporan ke kepolisian.
-
Siapa yang menjadi korban penipuan? 'Saya bukanlah orang yang ada dalam berita ini. Saya tidak melakukan transplantasi wajah,' katanya kepada saluran tersebut, seraya menambahkan ia telah menjalani operasi yang berbeda empat tahun lalu.
-
Siapa yang terlibat dalam penipuan ini? Ia dituduh sebagai kaki tangan Barbara, namun tampaknya sangat bersedia untuk bersaksi melawan istrinya itu dengan imbalan hukuman yang lebih ringan.
-
Dimana penipuan itu terjadi? Aksi seorang Warga Negara Asing (WNA) melakukan pungutan liar (Pungli) berkedok sumbangan agama menyasar warga Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat.
-
Siapa korban penipuan ini? Namun data universitas itu masih dalam penyidikan sehingga belum bisa disampaikan ke publik.
-
Siapa yang jadi korban penipuan? Defri mengalami insiden ini ketika menerima tawaran investasi pada pertengahan 2023.
Informasi yang dihimpun dari sejumlah korban menyebutkan, perusahaan tersebut bergerak di bidang pengeringan bahan jamu alias supplier rempah herbal. Warga dijanjikan keuntungan yang cukup besar jika mau menanamkan modalnya. Keuntungan akan semakin besar jika investasi yang disetorkan juga semakin besar.
"Tetangga saya kan banyak yang ikut, terus saya juga kepingin. Saya ambil satu paket mesin Rp 16 juta, itu katanya seminggu bisa mendapatkan hasil Rp 2 juta. Selang 3 minggu saya ambil satu lagi, Rp 16 juta," kata Aris Wijayadi (60), salah satu korban.
Aris mengaku sempat menerima hasil kerja sama Rp 2 juta pada minggu pertama. Namun pada investasi kedua dia tidak menerima hasil. Pimpinan perusahaan justru kabur. Ribuan warga secara bergantian sudah mendatangi perusahaan, namun tidak ada hasilnya.
"Seharusnya tiap Minggu kita gajian, yang satu dibayar cash, yang satu ditransfer. Tapi baru hari Kamis kemarin mereka sudah pergi," terang Aris.
Korban lainnya, Isyani (57), menerangkan pada awalnya, PT Khrisna Alam Sejahtera memberikan tawaran yang menggiurkan bagi warga agar mau menjadi mitra kerja. Tawaran tersebut berupa pekerjaan yang mudah dan pendapatan yang besar. Yakni mengeringkan jamu herbal dengan mesin oven. Setelah kering jejamuan tersebut dikemas dan kemudian dikembalikan ke perusahaan.
"Kalau yang saya keringkan itu katanya mau dibawa ke rumah sakit di Jogja. Yang lain beda lagi," ucapnya.
Ia mengaku mulai melakukan kerja sama pada bulan Mei 2019. Kerja sama juga tertuang dalam perjanjian hitam di atas putih dengan dibubuhi tanda tangan kedua belah pihak di atas materai.
"Harapannya modal kita dikembalikan. Semoga polisi bisa segera menyelesaikan kasus ini," pungkasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banyaknya kios-kios yang menjual obat tipe G dan sangat terang-terangan transaksinya mengakibatkan banyak berjatuhan korban.
Baca SelengkapnyaSelain mendalami marak mabuk kecubung, polisi juga mengusut peredaran pil putih yang juga diduga menyebabkan mabuk usai dikonsumsi.
Baca SelengkapnyaKR mengklaim uang yang dimintanya pada AN untuk kepentingan adat dan budaya.
Baca SelengkapnyaDi antara korban sampai rela menjual truk demi bisa berangkat ke Korea
Baca SelengkapnyaKasus ini bermula saat petugas PNM mencari seorang warga yang disebut memiliki utang.
Baca SelengkapnyaPuluhan Orang Tertipu Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Miliaran Rupiah
Baca SelengkapnyaPeranan tersangka dalam sindikat kriminal internasional ini selain mencari korban, juga penerjemah bahasa Mandarin, mengurus dokumen, rekening dan lain-lain,
Baca SelengkapnyaPenembakan peluru karet itu telah sesuai prosedur setelah dilakukan imbauan dan tembakan gas air mata.
Baca SelengkapnyaPNM Garut mengaku sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian juga desa. Sembari terus melakukan investigasi.
Baca SelengkapnyaAde Ary melanjutkan, korban diarahkan mengunduh salah satu aplikasi tranding.
Baca SelengkapnyaModus pelaku memberi uang muka Rp10 juta kepada tiap petani dan meminta mereka menyerahkan sertifikat tanah yang kemudian dibaliknamakan dan diagunkan ke bank.
Baca SelengkapnyaPolisi mengimbau kepada masyarakat untuk lebih selektif memilih tempat untuk berinvestasi.
Baca Selengkapnya