Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tertipu Investasi Obat Herbal, Ratusan Warga Geruduk Polres Klaten

Tertipu Investasi Obat Herbal, Ratusan Warga Geruduk Polres Klaten Ratusan warga geruduk Polres Klaten. ©2019 Merdeka.com

Merdeka.com - Ratusan warga mendatangi Mapolres Klaten, Jawa Tengah, Senin (15/7). Mereka melaporkan PT Khrisna Alam Sejahtera atas dugaan penipuan investasi obat herbal. Perusahaan yang berkantor di Kringinan, Desa Kajen, Kecamatan Ceper tersebut diduga melakukan penipuan terhadap lebih dari 1.700 warga.

Perwakilan warga diterima Kabag Ops Polres Klaten AKP Didik Sulaiman, Kasat Intelkam Iptu Panji Suryo Saputrodan Kasat Reskrim AKP Dicky Hermansyah yang mewakili Kapolres AKBP Aries Andhi. Didik mengaku sudah mendapatkan laporan terkait kasus tersebut dari jajarannya. Ia berjanji Polres Klaten akan membantu menyelesaikan kasus tersebut.

"Bapak dan ibu perwakilan nanti akan diterima oleh Kasat Reskrim dan Kasat Intel. Silakan permasalahannya disampaikan kepada beliau," ujarnya.

Informasi yang dihimpun dari sejumlah korban menyebutkan, perusahaan tersebut bergerak di bidang pengeringan bahan jamu alias supplier rempah herbal. Warga dijanjikan keuntungan yang cukup besar jika mau menanamkan modalnya. Keuntungan akan semakin besar jika investasi yang disetorkan juga semakin besar.

"Tetangga saya kan banyak yang ikut, terus saya juga kepingin. Saya ambil satu paket mesin Rp 16 juta, itu katanya seminggu bisa mendapatkan hasil Rp 2 juta. Selang 3 minggu saya ambil satu lagi, Rp 16 juta," kata Aris Wijayadi (60), salah satu korban.

Aris mengaku sempat menerima hasil kerja sama Rp 2 juta pada minggu pertama. Namun pada investasi kedua dia tidak menerima hasil. Pimpinan perusahaan justru kabur. Ribuan warga secara bergantian sudah mendatangi perusahaan, namun tidak ada hasilnya.

"Seharusnya tiap Minggu kita gajian, yang satu dibayar cash, yang satu ditransfer. Tapi baru hari Kamis kemarin mereka sudah pergi," terang Aris.

Korban lainnya, Isyani (57), menerangkan pada awalnya, PT Khrisna Alam Sejahtera memberikan tawaran yang menggiurkan bagi warga agar mau menjadi mitra kerja. Tawaran tersebut berupa pekerjaan yang mudah dan pendapatan yang besar. Yakni mengeringkan jamu herbal dengan mesin oven. Setelah kering jejamuan tersebut dikemas dan kemudian dikembalikan ke perusahaan.

"Kalau yang saya keringkan itu katanya mau dibawa ke rumah sakit di Jogja. Yang lain beda lagi," ucapnya.

Ia mengaku mulai melakukan kerja sama pada bulan Mei 2019. Kerja sama juga tertuang dalam perjanjian hitam di atas putih dengan dibubuhi tanda tangan kedua belah pihak di atas materai.

"Harapannya modal kita dikembalikan. Semoga polisi bisa segera menyelesaikan kasus ini," pungkasnya.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Marak Barang Haram, Warga Bersama Tokoh Agama Limbangan Gelar Aksi Tolak Peredaran Narkoba di Kota Santri
Marak Barang Haram, Warga Bersama Tokoh Agama Limbangan Gelar Aksi Tolak Peredaran Narkoba di Kota Santri

Banyaknya kios-kios yang menjual obat tipe G dan sangat terang-terangan transaksinya mengakibatkan banyak berjatuhan korban.

Baca Selengkapnya
47 Orang Datangi RSJ Diduga Gara-Gara Mabuk Kecubung, Ini Reaksi Polda Kalsel
47 Orang Datangi RSJ Diduga Gara-Gara Mabuk Kecubung, Ini Reaksi Polda Kalsel

Selain mendalami marak mabuk kecubung, polisi juga mengusut peredaran pil putih yang juga diduga menyebabkan mabuk usai dikonsumsi.

Baca Selengkapnya
Kejati Bali OTT Kepala Adat Berawa Diduga Peras Investor Rp10 Miliar
Kejati Bali OTT Kepala Adat Berawa Diduga Peras Investor Rp10 Miliar

KR mengklaim uang yang dimintanya pada AN untuk kepentingan adat dan budaya.

Baca Selengkapnya
Ratusan Warga Pati dan Kudus Jadi Korban Penipuan Penyedia Tenaga Kerja ke Korea, Total Kerugian Capai Rp4 Miliar
Ratusan Warga Pati dan Kudus Jadi Korban Penipuan Penyedia Tenaga Kerja ke Korea, Total Kerugian Capai Rp4 Miliar

Di antara korban sampai rela menjual truk demi bisa berangkat ke Korea

Baca Selengkapnya
Duduk Perkara Ratusan Nama Warga Garut Dicatut untuk Kredit Palsu
Duduk Perkara Ratusan Nama Warga Garut Dicatut untuk Kredit Palsu

Kasus ini bermula saat petugas PNM mencari seorang warga yang disebut memiliki utang.

Baca Selengkapnya
Puluhan Orang Tertipu Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Miliaran Rupiah
Puluhan Orang Tertipu Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Miliaran Rupiah

Puluhan Orang Tertipu Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Miliaran Rupiah

Baca Selengkapnya
Polda Jabar Bongkar Modus Penipuan Investasi Online Sindikat Kamboja, Kerugian Capai Setengah Miliar
Polda Jabar Bongkar Modus Penipuan Investasi Online Sindikat Kamboja, Kerugian Capai Setengah Miliar

Peranan tersangka dalam sindikat kriminal internasional ini selain mencari korban, juga penerjemah bahasa Mandarin, mengurus dokumen, rekening dan lain-lain,

Baca Selengkapnya
Viral Ricuh di Seruyan Kalteng hingga Ada Suara Tembakan, Begini Kata Polisi
Viral Ricuh di Seruyan Kalteng hingga Ada Suara Tembakan, Begini Kata Polisi

Penembakan peluru karet itu telah sesuai prosedur setelah dilakukan imbauan dan tembakan gas air mata.

Baca Selengkapnya
Begini Modus Culas Pelaku Seenaknya Catut Nama Warga Garut buat Ngutang ke PNM
Begini Modus Culas Pelaku Seenaknya Catut Nama Warga Garut buat Ngutang ke PNM

PNM Garut mengaku sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian juga desa. Sembari terus melakukan investigasi.

Baca Selengkapnya
Warga Depok Kehilangan Rp691 Juta Gara-Gara Tertipu Investasi Saham, Begini Modusnya
Warga Depok Kehilangan Rp691 Juta Gara-Gara Tertipu Investasi Saham, Begini Modusnya

Ade Ary melanjutkan, korban diarahkan mengunduh salah satu aplikasi tranding.

Baca Selengkapnya
Tiga Mafia Tanah di Salatiga Tipu Petani dan Bank hingga Rp34 Miliar
Tiga Mafia Tanah di Salatiga Tipu Petani dan Bank hingga Rp34 Miliar

Modus pelaku memberi uang muka Rp10 juta kepada tiap petani dan meminta mereka menyerahkan sertifikat tanah yang kemudian dibaliknamakan dan diagunkan ke bank.

Baca Selengkapnya
Waspada Penipuan Aplikasi Ecommerce Jombingo, Kerugian Korban Capai Rp42,1 Juta
Waspada Penipuan Aplikasi Ecommerce Jombingo, Kerugian Korban Capai Rp42,1 Juta

Polisi mengimbau kepada masyarakat untuk lebih selektif memilih tempat untuk berinvestasi.

Baca Selengkapnya