Terungkap, pembunuh pasutri di Balikpapan utang judi online Rp 50 juta
Merdeka.com - Tiga tersangka pembunuh pasangan suami istri, Wanto (45) dan Sunarsih (43), yang ditemukan tewas siang kemarin di rumahnya dijebloskan ke penjara Polres Balikpapan. Terungkap hal baru, selain perlu uang menghidupi 3 anak dan mertuanya, Unang Sudrajat (48), juga terbelit utang judi online puluhan juta.
"Dia (Unang) pejudi poker online. Jadi, berutang dengan orang Rp 50 juta. Tetangga kontrakan, dia juga utang Rp 500 ribu," kata Kasat Reskrim Polres Balikpapan, AKP Mahfud Hidayat, dikonfirmasi merdeka.com, Selasa (18/9) malam ini.
Mahfud menerangkan, akibat jeratan utang, Unang pun jadi gelap mata untuk menguasai harta korban. "Dia lagi nggak punya uang. Selain judi, dia mengidupi 4 orang di rumahnya. Tiga anaknya, dan mertua. Sementara, dia pekerja bengkel," ujar Mahfud.
-
Siapa pelaku pembunuhan itu? 'Diduga korban ditusuk ketika dalam keadaan sedang tidur. Ini masih kita dalami,' ujar dia kepada wartawan, Sabtu (30/11).Gogo menjelaskan, terduga pelaku awalnya menikam ayahnya.
-
Bagaimana pria itu membunuh anak tirinya? 'Mereka cekcok sehingga tersangka SE ini menusuk SR dan anaknya menggunakan pisau sehingga anak tidak tertolong lagi,' kata Kapolres Merangin AKBP Ruri Roberto.
-
Kenapa Ahmad Sahroni meminta pelaku dijerat pasal pembunuhan berencana? 'Sadis sekali, betapa mudahnya hari gini merenggut nyawa manusia. Apalagi anak ini tidak berdosa, tidak ada hubungannya dengan apa yang dialami pelaku,' ujar Sahroni, Rabu (28/2). 'Maka saya minta aparat penegak hukum menjerat pelaku dengan pasal pembunuhan berencana. Karena ini memang sudah direncanakan, pelaku sudah tahu bagaimana cara untuk menutupi jejak kejahatannya,' tambah Sahroni.
-
Bagaimana cara keluarga itu dibunuh? Terdapat 15 kerangka perempuan, anak-anak, dan pemuda yang tewas akibat pukulan kuat di kepala. Semua mayat pada lokasi ini memiliki tanda bekas pukulan di tengkorak mereka, ini menunjukan pada masanya mayat-mayat tersebut dibunuh secara brutal.
-
Bagaimana pelaku membunuh bapak dan nenek? Kejadian itu mengudang perhatian yang kemudian neneknya keluar dari kamar.'Juga ditusuk oleh terduga pelaku saat keluar. (Urutannya) Bapaknya. Bapaknya, neneknya, baru ibunya,' ujar dia.
-
Kenapa pelaku melakukan pembunuhan? Adapun, keterangan MAS, saat itu ayahnya sedang tidur bersama ibunya.Kemudian, MAS turun mengambil pisau di dapur, kemudian naik lagi ke atas dan melakukan penusukan.
Korban sendiri, sejatinya nyawanya sudah akan dihabisi, sehari sebelumnya, Minggu (18/9). "Korban datang hari Minggu itu, ke rumah pelaku, mau ambil sparepart. Nah, di dalam mobil bertiga Unang, korban (Wanto) dan anaknya (Indra Putra Pratama)," terang Mahfud.
"Di dalam mobil, si Bapak (Unang) sudah kasih kode ke anaknya, supaya leher korban dijerat (dengan tali). Tapi kata anaknya, jangan dulu. Jadi, memang pembunuhan itu berencana," tambah Mahfud.
Hingga Senin (17/9), tiga pelaku selain Unang dan Indra, juga Abdurrahman (19) alias Maman, datang ke rumah korban, menggunakan taksi online, dan menghabisi nyawa korban. "Selain mobil, kita amankan juga laptop, tali, uang tunai Rp 1.150.000, dan 2 ponsel yang masih kita cari," ungkap Mahfud.
"Mobil Fortuner itu, setelah dibawa kabur dari rumah korban, rencana mau dijual Rp 50 juta dan sempat ditawarkan ke seseorang di Pasar Baru (di Balikpapan). Makanya, kita mulai deteksi pelaku (Unang dan anaknya) mulai dari Pasar Baru, hingga akhirnya mobil dibawa ke Samboja," demikian Mahfud.
Diketahui, pasutri di Balikpapan diduga dibunuh, ditemukan tewas sekira pukul 11.00 WITA, Senin (17/9), di rumahnya kawasan Strat VI, Balikpapan Utara. Terduga pelaku, membawa kabur mobil korban, dan terekam kamera CCTV.
Kepolisian melakukan olah TKP. Wanto, lebih dulu ditemukan tewas, disusul istrinya, Sunarsih. Kuat dugaan, keduanya dibunuh dengan cara dijerat tali pelaku, usai dirampok. Polisi pun bergegas mengejar pelaku, dan menangkap 3 orang Unang Sudrajat (49), Indra Putra Pratama (23) di Samboja, serta Abdurrahman alias Maman (17), di Manggar Balikpapan pada malam harinya, kurang dari 24 jam.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kecurigaan bahwa kematian Asep tidak wajar semakin kuat setelah adanya tagihan pinjaman online atas nama korban yang diajukan di hari dia meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaPembunuhan Muhammad Aldar (66), juragan mainan di Kecamatan Comal, Pemalang, ternyata diotaki anak kandungnya, MB.
Baca SelengkapnyaPara pelaku juga sepakat menghabisi korban pada Selasa (25/6) malam saat korban tidur. Namun upaya itu gagal karena korban saat itu begadang.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat tersangka AA meminta PN datang ke rumahnya untuk meminta bantuan menyelesaikan masalahnya.
Baca SelengkapnyaSuami memerintahkan istrinya menghabisi korban karena mereka sudah mempunyai anak.
Baca SelengkapnyaKorban ternyata bernama I Komang Agus Asmara (25).
Baca SelengkapnyaPolisi masih memburu satu terduga pelaku pembunuhan DDY.
Baca SelengkapnyaDevi mengatakan saat ini pihaknya masih mendalami terkait pasal pembunuhan berencana.
Baca SelengkapnyaSeorang pria meracuni sopir taksi online hingga tewas. Dia melakukan kejahatan itu untuk menguasai mobil korban demi mendapatkan biaya kuliah anaknya.
Baca SelengkapnyaAyah dan anak di Karawang bunuh pria dengan motif penggandaan uang.
Baca SelengkapnyaPelaku tak tahan emosi karena kesal dinasihati dan direndahkan
Baca SelengkapnyaKorban dikeroyok hingga tewas lalu mayatnya dibuang ke sungai.
Baca Selengkapnya