Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Teruntuk Orang Tua WFH, Bagilah Waktu dengan Anakmu Agar Mereka Tak Merasa Diabaikan

Teruntuk Orang Tua WFH, Bagilah Waktu dengan Anakmu Agar Mereka Tak Merasa Diabaikan Ilustrasi keluarga. ©Shutterstock.com/ Ilike

Merdeka.com - Pandemi Covid-19 sudah setahun lebih berlalu. Selama itu pula, mayoritas perusahaan memberlakukan kerja dari rumah untuk karyawannya. Keputusan itu merupakan syarat ditetapkan pemerintah daerah dalam rangka mengurangi jumlah orang di dalam ruangan.

Selama WFH, pekerja yang sudah berstatus orang tua harus pintar-pintar membagi waktu dengan anak. Jangan sampai, mereka merasa terabaikan dengan kesibukan orang tua yang saban hari duduk di depan laptop.

"Luangkan waktu, tidak harus setiap waktu, ada waktu-waktu yang sengaja diluangkan untuk beraktivitas bersama anaknya," ujar Psikolog anak dan keluarga, Anna Surti Ariani, dari Klinik Terpadu Universitas Indonesia saat dihubungi. Demikian dikutip dari Antara, Jumat (2/7).

Bagi orang tua yang bekerja dari rumah, Anna menyarankan untuk mengambil waktu cuti satu hari. Waktu ini harus digunakan secara optimal dan tidak terganggu dengan kegiatan lain.

"Setengah hari juga enggak apa-apa kita optimalkan bersama anggota keluarga, kalau bapak dan ibu bekerja, kita luangkan waktu tertentu misalnya hari Jumat pagi sampai siang beraktivitas bersama," kata Anna.

"Jadi tetap ada waktunya untuk orang tua menyediakan waktunya untuk anak-anak di rumah. Anak-anak juga jadi enggak merasa diabaikan saat di rumah," lanjut Anna.

Anna menyebut, dalam beberapa kasus terdapat remaja yang mengalami depresi ringan selama pandemi. Beberapa faktor menjadi pemicu, salah satunya lantaran orang tua tidak memiliki waktu bersama anak.

"Karena buat anak-anak dan remaja ini masa yang sangat membosankan banget. Itu amat sangat bisa dipahami dan beberapa ketika ditelaah lagi, bukan hanya karena mereka enggak bisa keluar rumah tapi juga ada macam-macam perdebatan di keluarga itu yang membuat mereka stres, orangtua juga enggak punya waktu untuk beraktivitas bersama mereka," kata Anna.

Orangtua bisa membangun aktivitas sederhana bersama anak, dan sebisa mungkin hal tersebut belum pernah dilakukan. Misalnya, menata ulang letak perabot rumah atau memasak bersama.

Berbincang hal-hal ringan yang dapat membuat tertawa dan mengetahui apa yang digemari anak juga bisa menciptakan perasaan nyaman. Yang paling penting, orangtua dapat memahami mana yang menjadi prioritas.

"Walau harus bekerja enggak apa-apa tapi harus ada waktu-waktu tertentu. Kalau enggak mungkin seharian ya enggak usah dipaksain, bosen juga kali kan mau ngapain," ujar Anna.

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
5 Alasan Anak Putuskan Menjauh dari Orang Tua, Jangan Salahkan Mereka
5 Alasan Anak Putuskan Menjauh dari Orang Tua, Jangan Salahkan Mereka

Hubungan orang tua dan anak dapat menjadi renggang dan menjauh karena beberapa alasan.

Baca Selengkapnya
Psikolog Bagikan Tips Mencegah Kesedihan Pada Anak Usai Liburan
Psikolog Bagikan Tips Mencegah Kesedihan Pada Anak Usai Liburan

Anak dengan gejala berupa sedih, lebih mudah marah, takut, cemas berkepanjangan usai liburan.

Baca Selengkapnya
5 Kondisi Penyebab Stres pada Anak, Perlu Diketahui dan Dihindari Orangtua
5 Kondisi Penyebab Stres pada Anak, Perlu Diketahui dan Dihindari Orangtua

Kondisi stres yang dialami oleh anak dan remaja cenderung disebabkan oleh sejumlah hal yang perlu diektahui orangtua.

Baca Selengkapnya
Tanda Anak Kurang Kasih Sayang, Perlu Dipahami Orangtua Sebelum Buah Hati Semakin Terlupakan
Tanda Anak Kurang Kasih Sayang, Perlu Dipahami Orangtua Sebelum Buah Hati Semakin Terlupakan

Seorang anak yang kurang kasih sayang bisa menunjukkan berbagai hal yang penting diketahui orangtua.

Baca Selengkapnya
Kesehatan Mental Generasi Z Lebih Rapuh Dibanding Milenial dan Boomers
Kesehatan Mental Generasi Z Lebih Rapuh Dibanding Milenial dan Boomers

Survei pada 2023 menunjukkan kesehatan mental generasi Z lebih rentan atau rapuh dibandingkan dengan generasi milenial dan boomers.

Baca Selengkapnya
Penyebab Stres pada Anak dan Cara Mengatasinya
Penyebab Stres pada Anak dan Cara Mengatasinya

Dengan memahami penyebab stres dan cara mengatasinya, orang tua dan pendidik dapat membantu anak-anak mereka menghadapi tantangan dengan lebih baik.

Baca Selengkapnya
Kata-Kata Anak yang Disia-siakan Orang Tua, Menyentuh Hati
Kata-Kata Anak yang Disia-siakan Orang Tua, Menyentuh Hati

Anak kurang kasih sayang mendapatkan banyak masalah kesehatan mental.

Baca Selengkapnya
Tanda Anak Butuh Lebih Banyak Perhatian dari Orangtua
Tanda Anak Butuh Lebih Banyak Perhatian dari Orangtua

Ketika seorang anak membutuhkan lebih banyak perhatian dari orangtua, terdapat sejumlah hal yang mungkin ditunjukkannya.

Baca Selengkapnya
10 Alasan Mengapa Anak Zaman Sekarang Lebih Mudah Cemas Dibanding di Masa Lalu
10 Alasan Mengapa Anak Zaman Sekarang Lebih Mudah Cemas Dibanding di Masa Lalu

Anak zaman sekarang cenderung lebih mudah mengalami kecemasan dibanding di masa lalu karena sejumlah hal.

Baca Selengkapnya
Cara Mempersiapkan Diri Mencegah Kesepian di Usia Tua
Cara Mempersiapkan Diri Mencegah Kesepian di Usia Tua

Semakin bertambahnya usia, semakin banyak permasalahan yang mungkin dialami seseorang. Salah satunya adalah munculnya rasa kesepian.

Baca Selengkapnya
6 Tanda Depresi dan Kecemasan yang Bisa Terjadi pada Anak dan Remaja
6 Tanda Depresi dan Kecemasan yang Bisa Terjadi pada Anak dan Remaja

Kondisi depresi dan kecemasan juga bisa terjadi pada anak dan perlu dipahami tanda serta gejalanya oleh orangtua.

Baca Selengkapnya
Peran Orangtua yang Tidak Sesuai Bisa Sebabkan Anak Terabaikan dan Alami Masalah Kemudian
Peran Orangtua yang Tidak Sesuai Bisa Sebabkan Anak Terabaikan dan Alami Masalah Kemudian

Keberadaan orangtua dalam pengasuhan anak merupakan hal krusial terhadap perkembangan buah hati.

Baca Selengkapnya