Tessa sengaja jatuhkan STNK, saat Bripda Dimas ambil lalu sengaja tancap gas
Merdeka.com - Polisi melakukan reka ulang kasus anggota Bripda Dimas Prianggoro diseret mobil Cadillac yang dikemudikan Tessa Granitsa Satari (35). Sebanyak 13 adegan yang diperagakan dalam rekonstruksi itu.
Kasat Reskrim Polres Jakarta Timur, AKBP Sapta Maulana, menjelaskan adegan dimulai saat mobil melintas di depan Halte Busway Pemuda Pramuka Jalan Jendral Ahmad Yani, Matraman, Jakarta Timur hingga akhirnya menyeret Bripda Dimas sampai membuat patah tangannya.
"Pada adegan pertama Tessa mengendarai mobilnya melintas di Jalan Jendral Ahmad Yani. Lalu adegan kedua Tessa masuk ke Jalur Busway di sekitar Trafic Light (TL) Utan Kayu," ujarnya, Kamis (1/2).
-
Bagaimana pelaku melakukan penikaman? Korban sempat melihat pelaku mengambil senjata tajam jenis badik dari kamar kekasihnya. Kemudian terjadi perkelahian antara pelaku dan korban, namun pelaku berhasil mengambil senjata tajam miliknya dari saku jaketnya dan langsung menikam korban secara berulang kali yang mengakibatkan korban meninggal dunia,' kata mantan Kapolresta Palembang ini.
-
Apa yang dilakukan pelaku kepada korban? Mereka melakukan tindakan kekerasan fisik kepada korban.
-
Apa yang dilakukan pelaku pada korban? 'Korban meninggal akibat kekerasan. Ini peristiwa pembunuhan dengan tindak kekerasan, ditali, dicekik. Kami penyidik melakukan penyidikan pembunuhan, tidak soal lain,' kata Endriadi.
-
Apa yang dilakukan pelaku terhadap korban? Pelaku mengancam akan memviralkan video-video asusila tersebut, jika korban tidak mau diajak berhubungan badan.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Di mana korban disekap? Menurut pengakuan dari korban, setelah pertemuan kedua dan seterusnya ini mereka tinggal satu rumah di daerah Solo. Nah pada saat itu mereka melakukan suatu hubungan dan membuat video ataupun foto-foto,' Arifin mengatakan pada 11 Mei 2023, ada video dan foto yang dikirim oleh terduga tersangka JR.
Dalam reka ulang itu, pada adegan ketiga-lah diketahui Bripda Dimas coba menghentikan mobil yang ditumpangi Tessa. Adegan keempat, Bripda Dimas menghampiri Tessa di pintu kemudi sebelah kanan.
"Adegan kelima, korban meminta menunjukkan surat kelengkapan kendaraan terhadap pengemudi. Kemudian, adegan keenam Tessa menunjukkan Surat Tanda Nomor Kendaraan namun dia mengaku tak punya Surat Izin Mengemudi. Lalu, pada adegan ketujuh, Bripda Dimas mengambil STNK Tessa," ujarnya.
Tapi, kata Sapta, saat itu Tessa ternyata sengaja menjatuhkan STNK di dalam mobilnya sesaat sebelum jatuh ke tangan Bripda Dimas. Pada adegan ke delapan, Bripda Dimas melihat Tessa tak ada niatan mengambil STNK yang jatuh itu.
"Pada adegan kesembilan saat akan mengambil itu, tangan kiri korban dipegang oleh pelaku. Di adegan ke 10 Tessa yang sudah memegang tangan Dimas langsung tancap gas," kata Sapta.
Memasuki adegan 11, Bripda Dimas jatuh dan mengalami patah di bagian tangan kiri lantaran diseret sejauh 10 meter oleh pria pelontos itu. Lanjut di adegan 12 dan 13, ada dua saksi di lokasi yang melihat kejadian berupaya menolong Bripda Dimas.
Sementara itu, menurut Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Halim Pagarra, peristiwa itu terjadi lantaran pria botak dan bertato karena tak mau ditilang, saat kedapatan menerobos jalur khusus bus TransJakarta atau busway.
"Awalnya, pengemudi menghentikan mobil di depan Bripda Dimas. Dia sempat mengeluarkan STNK, namun tidak diberikan kepada korban melainkan dijatuhkan di dalam mobilnya. Setelah itu, pelaku memegang tangan korban dan menjalankan mobilnya, sehingga korban terseret sejauh 10 meter," ujar Halim.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tersangka ditembak karena melawan ketika diminta menunjukkan lokasi pelaku lain.
Baca SelengkapnyaKarnita meminta warga untuk menjaga jarak aman dan agar tidak berbuat macam-macam yang bisa mengancam keselamatan.
Baca Selengkapnya